"A..ah Ummm...." Iori langsung gugup setengah mati. Puzzle itu tiba-tiba berada di bagian yang tepat. Momen dimana Riku bercerita kalau ayah angkat dan kakak kembarnya ada di luar negri. Ternyata mereka?! Dunia ini begitu sempit, Ya ampun!!! Dia tak yakin bakal selamat setelah ini!!!
"H-halo ayah mertua, senang bertemu dengan anda..." lantas Iori tersenyum canggung, yang justru terlihat bodoh.
"A-aku suaminya Riku-san, eng... Izumi Iori desu..." suaranya makin kecil saat berbicara.
"Iori? Suaramu kekecilan..." Riku bingung mendapati Iori yang terlalu gugup.
Takamasa masih menyilangkan lengannya, kemudian dia berbalik, "Bicarakan didalam setelah kau ganti baju, nanti Riku kedinginan..." dan dia duluan ke ruang tamu.
Riku melihat ayahnya kesana, dan balik pada Iori yang terlihat pucat. Riku melambaikan tangannya didepan Iori, khawatir. Hingga Iori menggoyangkan badannya, "Ayahmu Kujou Takamasa?!" ucapnya berbisik namun lantang
"Are? Aku belum pernah bilang?" Riku juga bingung
"BELOM!!"
Iori menarik nafas panjang, "...dan kembaranmu Kujou Tenn?"
Riku terbelalak, "Darimana kau tau?" betul-betul terkejut, dan Iori hanya bisa menepok jidat.
Iori menghela nafas panjang meraptapi hidupnya yang mungkin sedikit lagi. Dia pun berjalan kearah kamar ditemani Riku. Meski Iori heran kenapa Riku mengikutinya, dia baru ingat soal pernikahan kontrak.
Dimana jika ada anggota keluarga atau teman yang datang, mereka harus bertindak layaknya sepasang pasutri. Berarti, Riku sudah merubah kamar Iori menjadi kamar milik mereka berdua.
Membayangkannya saja membuat Iori merah padam. Tak disangka dengan ayah angkatnya datang mereka akan tidur bersama setelah ini?! Yah, bukan yang pertamakali... tapi tetap saja bahaya!! Bahaya untuk jantung!!
Melihat kamar yang sudah ditata menyatu dengan Riku. Bahkan nuansa merah itu sekarang menyatu dengan warna navy blue itu. Sedikit tercium baru inhaler, yang membuat Iori heran apakah baunya memang searoma ini? Macam bahan kimia dan mint.
"Iori... mau pakai baju yang mana?" tanya Riku yang langsung membuka lemari Iori mencarikan pakaian.
"Ah, yang kemeja bir- Tunggu! Biar aku aja yang ambil!" protes Iori, menyodorkan Riku kesamping dengan lembut.
Untung saja Riku tidak menyadari wajah kemerahannya yang berpikir memang selayaknya pasutri sekarang. Tapi Iori harus terbiasa. Bagaimana caranya agar si mentor yang sayangnya menjadi ayah angkatnya ini dapat menyetujui-
Kenapa aku ingin dia setuju?! Ini kan sebatas kontrak!?
Sudahlah dia akan memikirkannya nanti, sesaat sebelum memasuki ruang tamu. Iori bergandengan tangan dengan Riku, supaya jelas kalau mereka pasutri asli. Memang mengundang rasa malu dari Riku, tapi dia juga harus ikut bermain.
Terlihat dari ruang tamu Takamasa sudah duduk tegas diatas sofa. Dengan wajahnya yang menyeramkan plus tatapannya tajam kearah Iori.
"Oke... duduk dulu..." terdengar ramah, namun sebaliknya.
Iori dan Riku menelan ludah dan mereka duduk bersebelahan disebrang Takamasa. Pria tua itu sudah mendecih kesal disaat mereka masih berpegangan tangan.
Kembali ke percakapan, Takamasa memulainya, "...jadi?!"
Jadi bagaimana?! Alesan menikah? Atau.... kita ketahuan?!
Takamasa menarik nafas untuk memulai kembali omongannya.
"Jelaskan dari awal...." terdengar tegas namun dia berusaha mengerti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Home
Fanfiction"EEEHHh?! Maksudnya, kau dan aku...." Hanya karena dia menemukan surai raven berada didalam rumahnya, hidupnya menjadi berubah 180 derajat. Bagaimana Riku mempertahankan rumahnya agar bisa kembali? Simak yok>.< Fanfic Ioriku~ IDOLISH7 AU~ Teri...