32. 🚫🚫

3.5K 145 10
                                    


(Udah sebulan gak up, aku kasih 3 dulu 🤭)






Lucas pasrah saat renjun menariknya ke sebuah bar yang cukup terkenal di kota itu, dia heran kenapa bos nya jaehyun mengizinkannya berlibur bersama bocah ini. Salahkan saja haechan yang terlalu berkuasa di rumah itu, setiap ucapan haechan akan di turutu jaehyun.

"Apa kau tidak pernah ke bar?" Tanya renjun dengan berteriak karena musik di sana sangat keras.

"Aku punya banyak pekerjaan, tidak ada waktu untuk main-main." Jawab lucas, dia berdiri diam di tengah-tengah orang ramai yang menari.

"Ayolah om nikmati saja." Renjun menari ala anak bar menarik perhatian lucas yang sepertinya gak tertarik.

Lucas hanya mengalihkan pandangannya ke arah lain tidak memperdulikan renjun yang terus memaksanya menari. Lebih bagus dia sibuk dengan kertas membosankan di kantor dari pada bermain di sini seperti orang yang tidak punya masa depan.

"Akhhh!" Renjun memegang bahunya yang baru saja kena dorongan dari samping, lucas yang mempunyai reflek cepat langsung menahan lengan renjun yang satunya lagi supaya tidak terjatuh.

"Cari teman yang sedikit sepi, kau bisa mati gepeng kalau seperti ini." Lucas menarik renjun keluar dari kerumunan tadi, lalu berhenti di belakang di tempat yang sedikit sepi.

"Kau sangat romantis aku menyukaimu." Ucap renjun dengan wajah ceria nya, baru kali ini dia di perlakukan seperti itu.

"Kau itu merepotkan jangan suka padaku." Suruh lucas dia melipat kedua tangannya di depan dada, seperti seorang ayah menunggu anaknya bermain.

"Ayolah jangan terlalu kaku, kau terlihat seperti bodyguad ku di sini."

"Aku gak tertarik, kau menarilah dulu aku mau duduk." Lucas mencari meja yang kosong untuk duduk karena sedari tadi dia hanya berdiri.

"Cih!! Padahal aku sudah menyia-nyiakan banyak uang untuk datang ke sini." Keluh renjun sangat kecewa dengan reaksi lucas yang terlalu cuek padanya.

Lucas duduk memperhatikan renjun yang masih menari sambil meminum sebotol bir, iya sebotol bir di tangannya itu sudah botol ke 2. Di tempatnya lucas menatap dengan sinis siapa saja yang berusaha mendekati renjun seperti sekarang ini.

"Maaf tuan, suami saya sedang memperhatikan, anda tidak ingin ada masalah bukan." Tolak renjun dia masih sadar.

"Suami? Aaahh!! Jangan berbohomg kau terlalu muda untuk mempunyai suami." Pria itu masih kekeuh mendekati renjun.

"Maaf tuan itu suami saya, dia bisa menembak anda dengan pistolnya kapan saja." Renjun menunjuk lucas yang menatap sinis ke arah mereka, melihat itu membuat renjun terkikik geli. Dia berjalan ke arah lucas karena sudah merasa risih di ganggu terus oleh orang lain.

"Santai saja kau terlihat seperti ingin membunuh orang." Kata renjun setelah sampai di tempat lucas.

"Kau baru saja mengatakan suka padaku tapi sekarang kau memperlihatkan padaku kalau kau itu berbohong." Balas lucas dia bersender di kepala kursi sambil meminta penjelasan dari renjun.

"Pffttt!!! Hahahahah.... kau lucu sekali aku semakin cinta padamu, katakan itu saat aku tidak mabuk om, aku akan senang mendengarnya." Kata renjun sambil menangkup kedua pipi lucas.

"Lepas, ayo pulang aku mulai lelah." Lucas berdiri dari duduknya.

"Yaaah~~ padahal aku baru saja mau mulai kau malah mengajakku pulang." Rengek renjun dia masih ingin di sini bersama lucas.

"Tidak, ini sudah larut malam." Lucas menarik lengan renjun untuk pulang, setelah semuanya di bayar renjun pun menurut di tarik oleh lucas.

Tidak butuh waktu lama mereka tiba di kosan renjun, iya renjun masih ngekos ingat bukan waktu haechan pernah menginap di kosan renjun dulu.

OM-OM |||| (Jaehyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang