Refleksi
Alessa diajak melihat-lihat mansion. Seany adalah seorang ekstrover, berjalan bersama dengan Seany sangatlah seru untuk Alessa. Seany sangat ceria, ia menjelaskan tentang mansion secara rinci, itu membuat Alessa lebih cepat mengerti.
"Pengurus disini ada banyak, kayaknya kamu udah liat dua, yudith dan nona Annaira."
Alessa mangut, nona Annaira dan Yudith adalah pengurus yang bertemu dengannya. "Kalau pemilik mansion?"
Seany tersenyum kecil. "Aku juga gak tau namanya siapa, tapi semuanya memanggil dia dengan nama shadow. Setiap sebulan sekali dia datang untuk mengecek," jelas Seany. "Bulan ini dia belum datang, sepertinya kamu ada kesempatan untuk ketemu dengannya."
"Iya kah? Dia pasti orang tua ya?"
Seany terkekeh, itu membuat Alessa kebingungan.
"Aku salah ya?"
Seany merangkul Alessa. "Pemilik mansion ini masih muda, dia selalu menggunakan topeng, dia orang yang sangat misterius."
"Kalau dari rumor, hanya satu orang yang pernah lihat wajahnya. Itu nona Annaira, jadi nona Annaira yang statusnya paling tinggi disini."
Jadi Annaira adalah orang yang berkedudukan tertinggi, pantas saja dia yang menemui Alessa untuk menyetujui masuk atau tidaknya Alessa kedalam mansion.
"Kalau dipikir-pikir nona Annaira sama misteriusnya dengan pemilik mansion. Bukan nona Annaira tapi semua pengurus."
Alessa hanya mendengarkan Seany. Sekarang ini memperkuat alasannya untuk mengetahui mengapa ia diundang kedalam mansion.
"Pengurus selalu semena-mena dan mereka memberikan misi yang di luar nalar. Untuk beberapa tahun ini aku hanya menyelesaikan 5-6 misi," kesal Seany. Dari rautnya ia benar-benar terlihat kesal.
"Banyak yang ingin aku mau, tapi semua misi sekarang sangat susah, aku nggak suka!"
Alessa menatap wajah Seany yang kesal, sesusah apakah misi yang dikerjakan? "Terlalu susah kak?"
Seany menggeleng. "Untuk anak baru kayaknya gak sesusah itu."
Alessa menghembuskan nafasnya lega, setidaknya tidak susah.
"Semakin tinggi tempat di mansion, artinya banyak sekali misi yang kamu selesaikan," ucap Seany tiba-tiba, kini wajahnya yang tadinya tersenyum berubah menjadi datar.
"Keingintahuan membuat kita tak sadar egois untuk mencapai segala sesuatu," wajahnya terlihat serius. "Alessa, jangan mau tau segala hal jika kamu tidak mau jatuh kedalam permainan."
"Permainan? Permainan apa Sean?"
Langkah Seany dan juga Alessa terhenti ketika seorang pemuda dengan baju seragam SMA acak-acakan berjalan kearah mereka berdua.
Wajahnya terdapat banyak lebam dan plester, sudut bibirnya bahkan masih ada bekas darah.
"Halo farel!" Sapa Seany dengan ramah. Sedangkan pemuda yang di panggil Farel itu hanya menampilkan wajah datar.
"Gue udah lapar, piket siapa hari ini?" Tanya Farel dengan wajah tidak bersahabat. Ia memang tidak menyukai jika ada orang yang terlambat memasak.
Mansion memanglah besar dan memilik banyak maid. Namun, untuk urusan memasak mereka membagi piket. Dan hari ini hari selasa, dimana hari ini adalah piket dari Seany dan nomor satu untuk memasak.
Kalau kalian bertanya mengapa harus membagi piket? Jawabannya adalah karena pengurus ingin membiasakan para anggota Mansion. Dan juga untuk membuat para anggota mengenal satu sama yang lainnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
the mansion
FantasíaAlessa adalah gadis yang selama hidupnya selalu mendapatkan perlakuan tidak adil. Tiba-tiba mendapatkan undangan masuk ke mansion yang megah dari mantan pacarnya. - "Selamat datang di mansion. Apapun yang anda mau akan kami penuhi. Kekayaan? Keingi...