21

672 58 6
                                    

Setiap hari bagi tak pernah lupa untuk menjenguk reo, di temani dengan cerita cerita keseharian nagi apa saja yang telah ia lewati, sekarang menjadi rutinitas nya menceritakan semua itu pada reo tapi yang di ajak bicara tetap saja menampakan wajah datar atau tepat nya tak bisa berekspresi

Saat ini reo di boleh kan pulang oleh sang dokter dan memberi tau kalau di haruskan kontrol dalam 1 bulan 1 kali

Reo memasuki rumah dengan kursi roda yang di dorong pelan oleh nagi, takut jika reo merasa tidak nyaman, reo melihat ke sekitaran rumah dia terlihat seperti bingung tapi ada rasa takjub di matanya terlihat oleh nagi saat itu

"Reo... " Panggil nagi membuat atensi reo terkunci pada nagi

Nagi setelah memanggil nya menarik kursi rodanya dan membalikan roda nya menuju ke hadapan nagi

"Hey... Sayang... Ini rumah kamu, kamu inget ga? " Pertanyaan nagi membuat reo menggeleng

"Kamu dulu suka banget sama rumah ini, kata kamu sederhana tapi mewah... Aku rasa rumah ini sama kayak pribadi kamu reo" Ucapan nagi membuat reo kembali menatap sekeliling

Nagi kembali menarik lengan reo dan mencium nya lembut

"I love you reo, love you so much"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari mulai malam , saat ini terlihat nagi yang sedang menyuapi reo dengan lembut dan juga perhatian setelah itu sempat nagi juga memandikan reo membuat nya harus benar benar menahan nafsu nya saat melihat tubuh mulus milik reo

Setelah nya tubuh reo di galeri oleh minyak telon yang sering reo beli, selain make up dan barang wanita lain nya reo juga sering membeli peralatan mandi bayi dan juga perintilan lain nya

Minyak telon yang di pakai kan oleh nagi membuat nya hangat dan wangi, nagi yang mencium itu tidak bisa mengalihkan pikiran nya , sungguh wangi yang sangat nagi suka

Saat sedang fokus dengan wangi reo terdengar suara ketukan pintu di depan membuat nagi dengan cepat pergi ke luar kamar untuk menemukan siapa yang sedari tadi mengetuk pintu

"M-maaf nak nagi... Kami mendapat kabar kalau... Reo.. " Ternyata yang berada di depan nya adalah bunda dan ayah reo, entah sudah lama nagi tak melihat mereka berdua

"Masuk bunda, maaf untuk tidak memberi tau soal oprasi reo" Setelah berbicara seperti itu bunda dan sang ayah memasuki rumah itu dan mendudukan diri di sofa ruang tamu nya

Saat mereka duduk nagi meninggalkan mereka untuk membawa reo ke ruang tamu, tepat saat mereka menampakan wajah dengan cepat sang bunda menghampiri reo

"Sayang... Ya ampun... Kamu baik baik saja... Reo... Kami khawatir tentang oprasi mu nak" Ucap sang bunda dengan cepat, tentu saja seorang ibu akan sangat khawatir dengan anak nya yang mereka tau kalau kemungkinan hidup nya sangat kecil saat itu

"Kamu... Siapa? " Pertanyaan yang di lontar kan reo membuat sang bunda terdiam dan langsung menangis tanpa mengeluarkan isak begitu pula dengan sang ayah yang melihat keadaan putra nya menatap polos mereka

"Ah... Iya reo liat bunda bawa apa" Setelah menghentikan isak nya dengan cepat sang bunda mengeluarkan sesuatu untuk mengembalikan ingatan anak nya itu

"Lihat... Boneka kesayangan reo loh... Dulu reo sayang banget sama boneka ini karna boneka ini mirip dengan adek reo"

'Adek! Reo? Reo punya adek' batin nagi terkejut mendengar sebuah kata keluar dari mulut ibu mertuanya itu

'Adek! Reo? Reo punya adek' batin nagi terkejut mendengar sebuah kata keluar dari mulut ibu mertuanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bayangin aja itu boneka ye )

Reo mengambil boneka itu dari delapan sang bunda, reo menatap boneka itu lama dan kembali menatap sang bunda

"Adek?" Tanya reo

"Iya... Mirip adek kamu"

Sepanjang obrolan mereka membuat nagi terus memikirkan siapa adek dari reo? Dan munkin kah sang adek bisa membuat reo kembali mengingat semuanya? Mungkin saja kan

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*di situasi lain*

"Jadi reo punya adik? Dan ciri ciri sang adik tuh mirip boneka yang dia pengang saat ini? Kemana adik asli nya itu? Tapi dengan begini aku bisa dengan mudah mendekati nagi kan? Dengan hilang nya ingatan reo mungkin saja nnt nagi lelah dan akan cari yang lain?! Bisa saja... Aghh aku pintar sekali dalam menjadi pelakor seperti ini"

my teacher (nagireo) (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang