26

887 50 13
                                    

"Jadi.... Kenapa? "

"Aku sama kakak ku ga pernah akur, bukan ga mau aku tapi dia yang lebih ga suka aku, dari sejak di lahirin dia ngerasa tersaingi di tambah kasih sayang mamah dan papah yang lebih ke padaku membuat nya menjadi seperti itu, saat masih kecil wajar orang tua lebih memperhatikan anak yang lebih kecil dan dengan jodoh nya dia iri padaku, sempat juga dia ingin membunuhku dengan sengaja meninggalkan ku di hutan terlarang tapi saat itu juga aku ketemu sama tabito yang dimana dia tuh suka banget yang namanya main main di hutan, akhirnya dia menuntun ku untuk pulang tanpa di sadari juga di situ aku berteman baik sama mereka"

"Dan... Kenapa kakak mu itu sempat hilang? "

"Kakak di culik, ga tau apa yang mereka lakukan dengan menculik kakak ku, dari situ kita tidak mendengar kabar nya lagi... Sempat senang karna akhirnya siksaan ku hilang tapi ternyata dia berhasil menemukan ku"

"Kenapa.... Kau bohong? "

"Tentang? "

"Hilang ingatan"

"Sebenarnya aku memang sempat hilang ingatan.... Tapi saat kau pergi dan mamah pergi tak ada yang menjenguk ku... Tiba tiba lunna datang dengan sekotak penuh permainan yang sering kita mainkan, itu mengingatkan ku pada semuanya"

"Kenapa kau tidak terus terang? "

"Aku hanya ingin melihat keseriusan mu dapa ku ,itu saja"

Semua kembali hening tanpa suara sedikit pun hingga akhirnya nagi mendekat dan mulai memeluk reo dengan erat seakan jika di lepas tubuh itu akan pergi

"Kau tau betapa aku mengkhawatirkan mu selama ini? " Ucap nagi dengan terdengar suara isak tangis nya, reo menyadari itu dan memeluk balik tubuh itu

"Aku tau betapa khawatir nya kau padaku... Tapi tenang lah... Aku tidak akan pergi lagi"

"Berjanjilah reo... Aku tak bisa tanpa mu"

"Aku... Aku juga.... "

Pelukan mereka terpisah dan tepat saat pelukan itu terpisah mereka wajah reo terlihat bersinar seakan akan cahaya mentari muncul dari wajah nya

"Reo... Apa... Apa yang"

"Nagi jangan sedih ya.... Reo udh bahagia
.... "

"Reo.... Reo.... "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Nagi terbangun tepat di kursi tempat menunggu oprasi

"Nagi... Ayo" Ajak sang ibunda

Astaga.... Bisa bisanya dia bermimpi seperti itu.... Seakan semua mimpinya itu kenyataan, tapi saat terbangun... Kenyataan bahkan lebih pahit dari apa yang dia rasakan

"Bun.... Reo"

"Nagi.... Tolong.... Tolong Nagi... Ikhlas kan reo... Reo sudah bahagia dengan lunna dan yang lain nya"

Tepat saat itu tangis Nagi pun kembali pecah mengingat kenyataan bahwa sang kekasih nya.. Sudah tiada terkabul dalam dalam di dalam bangunan yang runtuh bersama dengan teman teman nya

Di duga terjadinya kebakaran pada gedung apartemen pondok indah, yang memakan 41 mengalami luka yang cukup parah dan 12 korban yang meninggal di tempat beberapa diantaranya yang belum di temukan berinisial RM, LY, Tk, YK dan juga EO yang masih di lanjutkan pencarian nya

Yah...nagi harus bisa... Harus bisa mengikhlaskan nya... Kekasih hatinya

(Foto pemakaman reo)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Foto pemakaman reo)

my teacher (nagireo) (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang