Dania POVTik...tik...tik..
Satu persatu butiran bening dari langit gelap jatuh ke bumi. Aku tidak menyukai hujan. Hujan membuatku merasa kesepian dan hampa. Aku selalu mengutuk setiap langit yang mulai gelap dan meggerutu di sepanjang hujan yang tak juga reda.
Tidak kali ini! Kali ini berbeda. Tidak ada sepi dengan luka yang menganga karena dia berada di sisi.
Sebuah tangan halus memeluk pinggangku dari belakang. Nyaman. Bahkan ini sangat. Perasaan damai saat dia mendekapku. Bibirnya yang basah mulai mengecupi punggung telanjangku. Tubuh polosnya melekat di punggungku.
Ah, aku selalu terjebak olehnya, wanita ini selalu bisa menghipnotisku. Matanya, kata-katanya bahkan tubuhnya sekalipun aku akan selalu haus akannya.
Aku tersenyum kala merasakan bibirnya yang tersenyum di punggungku. Wanita ini selalu membuatku kecanduan. Ini benar-benar gila, terkadang cinta itu di luar nalar, mempertahankan sebuah cinta selama 10 tahun lamanya tanpa temu, tanpa kabar saja rasanya itu sebuah ketidakmungkinan bagiku. Aku adalah orang paling berlogika sebelum bertemu dengannya. Tapi setelah dia meraup seluruh pikiran dan hatiku logiaku kalah, kewarasanku hampir hilang saat merindukannya. Setelah semua itu bagaimana bisa aku melepaskannya lagi? Aku menginginkannya dan akan selalu begitu.
"Aku mencintaimu!" Bisiknya di belakang punggungku. Selalu bisa membuat degupan jantungku tak menentu di setiap pernyataan cintanya. Wanitaku ini!
Aku berbalik tanpa melepaskan pelukannya di pinggangku. Kutatap 2 mata indahnya. Kunikmati keindahan sosoknya sendiri. Tidak mau berbagi lagi! Aku akan menjadikan dia milikku seutuhnya. Hanya untukku.
"Aku lebih mencintaimu honey." Ucapku dengan perasaan bahagia yang membuncah, lalu membawanya kembali kedalam pelukanku.
"Kenapa kau bisa mencintaiku tanpa jeda seperti ini?" Tanyanya di sela-sela kehangatan yang diciptakan dari tubuh polos kami.
"Karena itu kau dan takdir. Sudah takdirku mencintaimu dengan seluruh hidupku. Tidak ada bahagia di hidupku kalau tidak ada kau Rachella. Jadi berjanjilah untuk selalu di dekatku. Aku tidak ingin pandanganku lepas akan dirimu lagi. Tidak lagi kali ini Chell, aku akan menjadi orang tanpa kewarasan kalau kau pergi meninggalkanku lagi."
"Tidak akan pergi lagi. Aku di sini untukmu tapi maukah kau lebih bersabar lagi?" Aku melonggarkan pelukan kami. Kupandangi matanya saat ini. Ada kegelisahan di sana.
"Apa maksudmu honey?"
"Darius tidak ingin kami bercerai sebelum 1 tahun pernikahan kami, dia membuat kesepakatan denganku. Sebenarnya kakakmu sudah memiliki istri dan anak tanpa sepengetahuan kalian."
"WHAT?!"
Untung aku memiliki jantung yang kuat, tapi kabar ini benar-benar membuatku hampir jantungan.
"Apa yang harus aku lakukan sayang?"
"Tunggu dulu, aku masih sulit mencerna ucapanmu."
"Aku bicara rasanya sudah sangat jelas."
Rachel kembali menceritakan apa yang di katakan Darius padanya dan aku benar-benar tidak menyangka dia ternyata tau tentangku saat waktu aku kuliah dulu dan pada akhirnya dia tau sendiri tentangku dan juga Rachel. Untung saja sebuah fakta lain membuat rasa bersalahku tidak begitu besar padanya.
Memiliki istri dan anak! Ternyata dia sosok yang gila sepertiku. Dia menikah dan memiliki anak tanpa satupun keluargaku yang tau, lalu kali ini dia meminta pada Rachelku untuk membantunya dengan cara mempertahankan pernikahan itu selama 1 tahun lamanya. Tapi kenapa rasanya aku sedikit tidak rela. Siapa yang akan rela kalau nanti melihat kekasihmu bermesraan dengan orang lain meskipun hanya sandiwara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY OF LOVE
Romance"Cih kau seperti orang menyedihkan saat ini." "Apa yang kau inginkan?" "Kau menderita di setiap hembusan nafasmu." "Bahkan aku sudah!" "Aku belum menikmatinya!" "Sampai kapan? Apa sampai aku mati perlahan karena siksaanmu?" "Ya!" "Pernahkah kau men...