Bab 16

484 52 28
                                    

Dania POV

"Dan, minggu depan Mas Reza mau ke Surabaya, dia ingin berbicara padamu untuk membicarakan project mu selanjutnya."

Sontak aku langsung menoleh pada Randy dan memberikan tatapam tajamku padanya. Kenapa tiba-tiba ingin menemuiku bahkan membicarakan project lainnya.

"Hah? Kenapa tiba-tiba sekali. Bahkan konser ku saja belum ada setengah tahun selesai di selenggarakan. Bukannya aku meminta untuk satu tahun kedepan aku ingin off dulu dari segala project tentang bernyanyi. Aku ingin istirahat, kenapa dia sekarang seenaknya begitu."

Mas Reza adalah produser agensi tempatku bernaung sejak awal debutku menjadi penyanyi. Bercerita sedikit, pada akhirnya aku membatalkan kontrak dengan perusahaan yang disarankan oleh Daddy Bram saat itu dan itu membuat pertemananku dengan Bram benar-benar terputus total. Bahkan tidak lama setelah itu dia berhenti kuliah dan yang kudengar dia melanjutkan kuliahnya di luar negeri.

Randy mengenalkanku pada Mas Reza. Kariernya saat bertemu denganku belum sebesar sekarang. Bisa di bilang kariernya meroket dan dia mulai bisa mengembangkan agensinya sejak aku bergabung dengannya. Namun beberapa waktu belakangan ini dia sedikit sering menekanku.

"Hey jangan marah dulu, dia hanya ingin menawarkan project yang bisa kau setujui ataupun kau tolak." Aku tidak marah, hanya saja kenapa dia sekarang seenaknya padaku.

"Kenapa sampai dia turun tangan sendiri menemuiku, biasanya juga melalui kau Ran."

Beberapa waktu lalu dia juga menawarkan untuk aku menjadi bintang iklan produk dari merk terkenal namun aku langsung menolaknya karena memang aku tidak ingin menerima pekerjaan apapun selama aku rehat selama setahun ini. Tapi sepertinya Mas Reza sangat gigih. Aku tidak tahu maksud dia ingin bertemu denganku dengan datang langsung ke Surabaya adalah membicarakan tentang project sebelumnya atau tentang yang lainnya. Namun jujur saja itu membuatku sedikit tidak nyaman.

"Haish aku tidak tau bodoh! Dia tidak memberitahukan tentang detail projectnya. Dia hanya ingin kau meluangkan waktu 2 jam saja di hari minggu."

"Padahal aku sudah punya rencana, kenapa dia mengacaukan rencanaku."

"Kau tunda saja kepergianmu menyusul Rachel ke Canada sampai hari senin."

"Aku sudah memesan tiketnya di hari minggu Randy bodoh."

"Refund saja, ganti jadwal."

"Haish."

"Kau terlihat kuman di tubuh Rachel yg selalu mencari induk semangmu. Hanya menunda sehari saja kau sangat keberatan seperti akan mati saja, hanya sehari itupun tidak sampai 24 jam. Kau bisa memesannya di penerbangan awal kalau perlu.

"Kau tidak mengerti. Aku tidak menghirup aromanya sudah seminggu dan itu rasanya benar-benar tidak enak."

"Berhentilah memeperlihatkan kebucinamu yang memuakkan itu di depanku. Bahkan kau tidak bersamanya 1 dekade saja kau masih hidup, hanya 1 minggu dan kau seperti akan mati kekurangan oksigen. Lagipula kenapa dia sering sekali pulang ke Canada. Tidak bisakah dia pulang saat liburan akhir tahun saja kalau hanya untuk menemui orang tuanya. Padahal bulan lalu juga dia baru pulang kesana."

"Apa kau tidak di beri jatah oleh pacarmu, kenapa mengomel hal yang tidak perlu dan hal yang bukan urusanmu. Aku saja tidak masalah dia mau mengunjungi orang tuanya sebulan sekali. Kicauanmu membuat kepalaku pusing."

"Aneh saja, apa dia adalah anak manja yang tidak bisa jauh dari orang tuanya?"

"Sialan! Berhentilah mengatai kekasihku seperti itu!"

"Cih, dasar bucin akut!"

"Sirik tanda tak mampu, haha."

"Brengsek kau Dania."

DESTINY OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang