2. What do you mean?!

153 15 4
                                    

Happy reading ♡

Lima hari 'pun berlalu. Selepas kejadian di Apartement Haechan pada waktu itu, Jaemin, Jeno, maupun Renjun belum mendengar kabar Haechan lagi. Apakah Haechan menghilang? Jawabannya, ya.

Apartement Haechan kosong, dan lima hari ini Haechan juga tidak masuk ke sekolah. Jaemin, Jeno, dan Renjun jelas sangat mengkhawatirkan Haechan. Mereka sepakat akan selalu mencari keberadaan Haechan selepas bel pulang sekolah berbunyi.

Tak ayal, Jaemin sampai mencari Haechan ke Panti asuhan.

Entah ke mana perginya anak itu.

Mereka mulai lelah mencari keberadaan Haechan, dan memilih untuk mendiskusikan cara yang paling ampuh untuk mereka kembali mencari keberadaan Haechan. Jadi, di sinilah mereka sekarang.

Kafe Asteria Sirius.

Tempat di mana para remaja selalu menghabiskan akhir pekan mereka, sebelum datangnya hari yang mungkin, menjadi hari paling menakutkan bagi sebagian remaja. Hari Senin.

Ketiganya sudah datang dengan membawa serangkaian ide untuk membuat strategi mencari keberadaan Haechan. Dan kalian akan curiga saat melihat wajah menyebalkannya Jaemin saat ini.

"To the point aja, ya?" Jeno memulai perbincangan.

"Gue duluan!" Sela Jaemin dengan bersemangat.

Renjun menatapnya garang, "Gue harap ini bukan ide nyeleneh kayak kemarin ya, Jaem." Jaemin hanya cengengesan. "Peace, bang. Ga jadi, hehe.." Ucap Jaemin sambil mengangkat kedua jari telunjuk dan tengahnya. ✌🏻(◕‿-)✌🏻

"Gue udah minta tolong sama orang suruhannya Papah gue buat cari keberadaan Haechan. Janjinya dia mau kasih informasinya hari ini, di sini. Sekarang kita tunggu aja sampe orangnya dateng." Jelas Jeno serius.

Renjun dan Jaemin mengangguk bersamaan.

"Eh, kalian ga pesen makanan? Kayaknya bakal agak lama juga orang itu buat dateng." Jeno bertanya seperti itu karena di meja yang sekarang mereka tempati hanya ada makanan dan minuman pesanannya saja. Itupun karena ialah yang pertama datang ke sini.

Renjun mendelik, "Kalo lo yang bayarin, gue baru mau pesen makanan!" Jaemin menyetujui apa yang Renjun katakan. Sedangkan dirinya dari tadi terus memakan makanan milik Jeno tanpa se izin yang punya.

"Nah, kalo yang kayak begini nih, modal traktiran doang! Yodah sana pesen! Lo juga, Jaem!" Meskipun sempat mengejek, pada akhirnya Jeno mengiyakan juga kemauan kedua temannya itu.

"Biarlah dikatain 'Ga modal' juga, yang penting perut gue kenyangg..!!" Ucap Renjun dengan sumringah dan mulai memanggil Pelayan.

"Mas!" Panggil Renjun sembari mengangkat tangan kanannya kepada Pelayan yang tak jauh dari sana. Yang dipanggil 'pun juga menghampiri meja mereka.

"Iya mas, ada yang bisa saya ban- Jaemin?!!" Kaget Pelayan itu sambil menyebut nama Jaemin. Jeno dan juga Renjun terkejut karena Pelayan itu tiba-tiba saja berteriak memanggil nama Jaemin.

Jaemin yang tadinya sedang asyik memakan makanan Jeno 'pun juga ikut terkejut.

"Beomgyu?!!" Jaemin juga sama kagetnya.

Haechan or HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang