8

320 25 0
                                    


Bab 8 Donghai Shangtianhe, Ibukota Kekaisaran Telah Tiba!
Bab Sebelumnya
Bab selanjutnya
IKLAN

Pria tua berambut putih, dengan kulit kemerahan, berjalan seperti terbang.

Polisi di pintu melangkah maju untuk bertanya.

Pria tua itu langsung mengeluarkan buku merah kecil yang sudah usang dari sakunya.

Di buku merah, ada bintang segi delapan Merah.

Ketika polisi melihatnya, mereka memberi hormat dengan cepat.

Buku merah kecil ini adalah paspor universal di Longguo.

Lima puluh tahun yang lalu, ada bencana.

Pahlawan yang tak terhitung jumlahnya telah muncul di Kerajaan Naga.

Bintang berujung delapan melambangkan kehormatan tertinggi.

Tak satu pun dari orang-orang yang mendapat kehormatan ini adalah orang biasa.

Meskipun petugas polisi muda itu tidak mengetahui identitas lelaki tua itu, tidak ada seorang pun di Longguo yang tidak mengetahui buku merah kecil ini.

"Tuan tua, ada apa denganmu datang begitu terlambat? Ayo bawa kamu masuk."

"Hehe, tidak perlu, anak muda, kamu sibuk, jangan khawatirkan aku."

selesai.

orang tua tampak santai

Sosok itu menghilang di tempatnya.

Segera berjalan ke aula yamen.

Kedua polisi muda itu dibiarkan saling memandang.

Dan ruang pertemuan.

Petugas polisi tertinggi di Kota Donghai belum sempat membuka pintu.

Pria tua itu telah melangkah masuk.

Menabrak!

Semua orang yang hadir, satu dihitung sebagai satu, semua berdiri.

"Kakek!"

"Pria tua!"

"kakek!"

IKLAN

"Kakek Shang!"

...

Shang Tianhe tersenyum dan melambai bersama sekelompok cucu dari Laut Cina Timur, dan duduk di sudut ruang pertemuan.

Menabrak!

Semua orang langsung berbelok ke arah sudut, menjadikan lelaki tua itu sebagai pusatnya.

"Bagaimana pembicaraannya!"

Nada bicara Tuan Shang sangat ringan.

Tapi pertanyaannya membuat semua orang yang hadir saling memandang dengan cemas.

Who dares to answer?

Said to let Shang Xinyu give the son of the Lin family to be a widow for the rest of his life?

Then you can't let the old man die on the spot?

Lin Dekun tried his best not to be afraid.

But when Mr. Shang's eyes fell on him.

He was still trembling subconsciously.

Shang Tianhe scanned the audience, everyone was evasive, including Shang Tiansheng.

Things tonight.

The business executives collectively decided not to tell Mr. Shang for the time being.

Catatan Bunuh Diri Penjahat: Bu, Aku Mohon Adikku Kembali ke China!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang