06

147 14 0
                                    

Pemandangan saat Jihoon membuka mata adalah wajah Soonyoung yang pucat dan merasa bersalah. Jihoon hanya bisa berkedip bingung memandang Soonyoung membungkukkan badannya, sikap meminta maaf yang amat sopan.

“Maaf, maafkan aku Jihoon. Maafkan Hoshi juga.”

Awalnya Jihoon sama sekali tidak mengerti mengapa Soonyoung meminta maaf. Setelah mencoba mengingat tentang kejadian semalam, barulah ia mengerti mengapa Soonyoung meminta maaf, mengapa ia berada di atas kasur sang pria Kwon, dan mengapa tubuhnya terasa remuk.

Sejujurnya, daripada marah, Jihoon justru merasa lega. Lega karena pria yang membantu heat-nya adalah Soonyoung, bukan alpha asing. Maka yang bisa Jihoon lakukan hanya tersenyum lalu mengangguk, “Tidak apa, Soonyoung. Justru aku berterima kasih. Tunggu, apa kita..?”

Belum selesai Jihoon berucap, ia langsung meraba tengkuk belakangnya. Tak ada bekas gigitan di sana membuat Jihoon sedikit kecewa. Melihat wajah kecewa Jihoon yang amat menggemaskan membuat jantung Soonyoung berdetak tak karuan.

Jihoon memberinya lampu hijaukah?

Soonyoung lalu duduk di tepi ranjang dan menggenggam jemari si mungil erat. “Ji, kalau aku menandaimu setelah hubungan Hoshi dan Woozi sedikit lebih baik, apa kamu bersedia menunggu?”

Rona merah tak terelakan lagi. Wajah memerah Jihoon pun menjawab semuanya.

Yang tentu saja jawaban yang diterima sang pria Kwon adalah,

“Mau. Akan aku tunggu, Soonyoung.”

MATE || SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang