19

127 12 0
                                    

Hari operasi kelahiran anak Soonyoung dan Jihoon pun tiba. Jihoon yang masih tak sadar akibat obat bius yang menjadi pemandangan Soonyoung saat ini. Soonyoung menangis karena bahagia, “Terima kasih, Ji. Aku mencintaimu.”

Omegaku, terima kasih.

Hoshi pun juga sama bahagianya. Ia bahkan melolong senang. Berharap lolongannya membuat Woozi cepat sadar.

Sang suster yang tengah menggendong anak Soonyoung tersenyum, “Apa Anda mau mencoba menggendong anak Anda?”

Soonyoung mengangguk kaku, “TaㅡTapi saya takut,” akunya jujur. Sang suster menggeleng pelan, “Saya akan membantu.” Kemudian sang suster menaruh sang bayi dalam gendongan Soonyoung.

Cantik. Anak pertamanya dengan Jihoon seorang perempuan. Setelah bayinya selesai menangis, bayinya segera dibersihkan. Sang bayi hanya menatap Soonyoung dengan manik sipit yang sama persis dengan maniknya.

Pintu terbuka membuat lamunan Soonyoung buyar. Hadirnya kedua orang tuanya membuat Soonyoung menghela napas, “Ayah, bisakah melakukan tes setelah Jihoon bangun?” Tawarnya. Sejujurnya Soonyoung sangat takut bahwa anaknya bukanlah seorang alpha. Itu artinya sang anak akan dibawa pergi dari sisinya dan Jihoon. Jika itu terjadi, Jihoon belum melihat anaknya sama sekali. Sangat menyedihkan.

“Kenapa? Kautakut bahwa anakmu bukanlah seorang alpha? Ke mana keberanian dan kemantapan yang dielu-elukan omegamu bahwa anak kalian adalah seorang alpha?” Tantang sang ayah.

Biarkan saja, Soonyoung. Aku percaya pada omegaku.

Ucapan inner alphanya membuat Soonyoung mau tak mau menyerahkan sang anak pada ayahnya. Jika Hoshi percaya, maka ia juga.

“Aku akan kembali dalam dua jam. Jika aku tak kembali juga, kautahu apa artinya, Kwon Soonyoung.” Ucap sang ayah. Soonyoung mengangguk dengan jantung berdebar, “Ya, Ayah.”

Sang suster pun membuka pintu untuk Tuan Kwon. Tinggallah Soonyoung dan Jihoon yang masih tertidur di ruangan itu.

MATE || SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang