12

151 12 0
                                    

⚠️ WARNING ⚠️

Jantung Jihoon berdegub kencang dan tangannya gemetar. Aroma feromon Soonyoung benar-benar menguar hingga ke depan pagar rumahnya. Sial, bagaimana Jihoon bisa lupa bahwa hari ini Soonyoung mendapatkan rutinitas -nya?

Woozi yang sudah mencium aroma sang alpha mencoba mengambil alih tubuh Jihoon, Jihoon menggeleng tapi menahan Woozi. "Sebentar! Aku harus memarkirkan motor dan mengunci pagar, bodoh! Jika kau hadir sekarang pasti kau langsung masuk dan mengangkang di depan Hoshi tanpa memikirkan motor kesayanganku!"

Woozi mendesis marah karena itu adalah sebuah fakta.

Kalau begitu cepat! Kasihan alfaku!

Jihoon menyeringai iseng, "" Alphaku'? Siapa ya yang dulu mati-matian menolakㅡ"

Woozi!

Jihoon terhenyak mendengar suara alpha Soonyoung. Woozi yang bisa dengar langsung coba hadir , tapi Jihoon lagi-lagi menolak, "Iya iya sebentar aku tutup dulu gerbangnya! Dasar kalian para binatang!" Desis Jihoon kesal.

Setelah Jihoon selesai melakukan pekerjaannya, Woozi segera hadir tanpa menunggu lebih lama lagi. Woozi segera mendobrak pintu kediaman Kwon dan berlari menuju lantai dua, ke kamar Soonyoung.

"Alpha!" Teriak Woozi sambil menggedor pintu kamar Soonyoung Aroma pheromone Hoshi sudah menyebar ke seluruh rumah membuat Woozi semakin gerah .

Tanpa menunggu lama pula pintu kamar itu terbuka dan Hoshi segera menarik omeganya masuk. Bibir mereka langsung bertemu, bahkan Hoshi segera menjilati rongga mulut Woozi.

Woozi hampir menangis karena euforia sedangkan Hoshi semakin pusing karena aroma Woozi yang beraroma buah persik menguar dengan hebat, mengisi setiap sudut kamarnya.

" Arghh , sial!" Hoshi benar-benar hilang kendali. Melihat Woozi yang ada di hadapannya dengan wajah merona dan bibir mengkilat akibat saliva membuat ia semakin mengeluarkan feromon -nya. Woozi juga semakin lemah karena pheromone Hoshi yang terus menguar, " Ahh alpha," desahnya manis.

Hoshi segera mendorong Woozi kasar ke tempat tidur. Tempat tidur yangpernah menjadi saksi seberapa panasnya mereka saat membantu Jihoon yang sedang panas . Sekarang, Soonyounglah yang butuh bantuan.

Dengan gerakan terburu Hoshi membuka bajunya. Woozi pun menyarankan untuk melakukan hal yang sama, tetapi Hoshi segera menghentikannya, "Hentikan. Biar aku yang melakukannya. Tugasmu hanya mendesahkan namaku."

Diperintah dengan nada rendah begitu, perut Woozi rasanya melilit, bak kupu-kupu berterbangan di perutnya. Gila, Hoshi benar-benar bisa membuatnya gila.

Setelah Hoshi selesai dengan bajunya, ia pun segera menunduk lalu merobek baju sang omega. Woozi terkejut setengah mati. Tidak menyangka ucapan sang alpha 'melakukan' itu sama dengan merobek.

"Sialan! Apa yang kau lakukan?!" Woozi menggeram marah karena salah satu baju kesayangan Jihoon dirobek. Hoshi sama sekali tidak merasa bersalah, alpha itu malah menampilkan seringai yang amat tampan, "Kenapa? Apa kau tak ingat saat panas -mu dulu kau juga melakukan hal yangㅡ hmmph !"

Woozi yang kepalang malu langsung menarik sang alpha agar menunduk. Membungkam bibir tebal itu agar tak melanjutkan ucapannya. Ya, saat pergumulan panas mereka saat tempo panas lalu, Woozi pun merobek kaos Hoshi karena tak tahan ingin segera dipuaskan.

Acara lumat-melumat indera pengecap itu pun berlangsung amat basah dan lama. Sumpah, mulut Woozi rasanya kram dan kepalanya pening. Ini bahkan belum masuk ke tahap inti tapi Hoshi sudah bisa membuat dirinya mabuk kepayang.

" Nghh , sudah.. Langsung saja.." pinta Woozi lemas. Air liur entah milik siapa yang sudah mengalir ke dagunya, menandakan ciuman mereka begitu intens. Hoshi mendengus kecil melihat omega yang dulu begitu angkuh sekarang malah begitu pasrah di bawah kungkungannya.

"Benar. Kau ini memang seharusnya tunduk dan pasrah di bawahku, bukannya angkuh dan lihat nyalang bak elang. Sekarang kaupaham bagaimana posisimu bukan?" Tanya Hoshi menantang. Mari beri tepuk tangan karena Hoshi masih sempat-sempatnya memberikan ucapanketika ia sendiri sudah ingin sekali menghajar lubang surgawi sang omega.

Woozi sebenarnya kesal mendengar ucapan sang alpha tapi dia tidak bisa membalas karena dia tidak ingin mereka kalah sekarang. Yang dia inginkan saat ini adalah Hoshi memasukinya begitu cepat dan berantakan. Oh ya ampun, Woozi rasanya mau gila.

Untuk mendapatkan hal itu, tentu Woozi harus memancing Hoshi sedikit lagi, agar alpha itu diam tak banyak bicara dan langsung menuju inti pergumulan panas mereka.

Woozi pun membalikan keadaan, ia di atas dan sang alpha di bawah. Woozi menyeringai kecil sambil membuat pola abstrak di bidang dada Hoshi, "Kau banyak bicara sekali alpha. Lebih baik kau cepat membuatku mendesah dan tertarik. Bagaimana?"

Ya, hanya dengan ucapan itu libido Hoshi benar-benar naik dan hampir pecah ke permukaan. Dengan geraman panjang Hoshi menatap sang omega intens.

"Kau yang meminta kuhancurkan , Woozi."

MATE || SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang