20

129 13 0
                                    

“Anakku?” Tanya Jihoon begitu ia sadar. Soonyoung tersenyum lalu menggenggam erat tangan mungil kekasihnya, “Dibawa Ayah.”

Jihoon menghela napas, “Kapan mereka kembali? Apa sudah lama perginya?”

Soonyoung melirik ke jam dinding yang ada di ruangan. Hanya tersisa lima belas menit hingga waktu dua jam dari waktu yang dijanjikan oleh sang ayah. Tak ingin membuat kekasihnya stres, Soonyoung memilih untuk berbohong, “Baru setengah jam yang lalu.”

Lima belas menit, apa yang bisa Soonyoung harapkan? Ia benar-benar tak akan berharap apa pun sekarang. “Jiㅡ”

Cklek

Soonyoung dan Jihoon menoleh ke arah pintu. Manik sipit Soonyoung terkejut mendapati sang ayahlah pelaku pembuka pintu.

“Ayah, mana anakku?” Tanya Jihoon bingung. Ayah Soonyoung masuk ke dalam ruangan seorang diri, tanpa adanya bayi berada di gendongannya. Jantung Jihoon berdegub amat kencang karena takut.

“Cucuku sudah kukembalikan ke ruangan yang seharusnya. Ada Ibu Soonyoung di sana, kau jangan khawatir. Cucuku sehat dan amat cantik. Manik sipit dan pipi gembilnya menuruni kalian berdua, tak akan ada keraguan bahwa cucuku adalah anak kalian,” ucap Ayah Soonyoung santai.

Soonyoung meneguk ludah kasar sebelum berkata, “Bagaimana.. second gender-nya, Yah?”

Tuan Kwon menoleh menatap sang anak, “Kau seharusnya tahu apa second gender anakmu karena aku tiba di sini sebelum waktu persetujuan kita bukan?”

Alis Jihoon mengernyit, “Maksudnya?” Tanyanya tak paham. Soonyoung yang tak ingin Jihoon tahu pun berakhir tak menjawab pertanyaan kekasihnya, “Jadi anakkuㅡ”

“Woman alpha, cucuku seorang woman alpha. Aku bangga padamu, Kwon Soonyoung. Dan kau juga Jihoon, terutama omegamu. Omegamu benar-benar tahu bahwa anak kalian nanti adalah alpha, ia benar-benar tak mengecewakan.” Jelas Tuan Kwon dengan senyuman.

Soonyoung dan Jihoon hanya bisa menahan tangis mendengar semua perkataan Tuan Kwon. Benar-benar tak menyangka ucapan Woozi tempo lalu ternyata benar. Jihoon ingin mengucapkan terima kasih pada sang omega, tetapi Woozi masih tertidur lelap.

Semoga, semoga setelah ini, kehidupan mereka hanya akan terisi dengan kebahagiaan.

MATE || SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang