6 | Whose Fault?

186 27 0
                                    

"Memilih apa yang kamu lihat, atau yang kamu rasakan?" —Seishiro Nagi

✴️✴️✴️

Chigiri dan Isagi tengah menunggangi kudanya, terlihat padang rumput membentang di sekeliling mereka. Terik matahari membuat mereka sudah menghabiskan satu botol air minum yang mereka bawa.

Perjalanan menuju istana Covus memang memakan waktu yang cukup lama, sekitar 6 jam. Jarak yang mereka tempuh pun tidak semulus jalan-jalan biasanya. Mereka perlu melewati hutan belukar, pegunungan, serta padang rumput luas.

Sesampainya di istana yang dituju, mereka langsung menitipkan kuda mereka pada pengawal yang berjaga di depan, kemudian melangkah menuju istana untuk memastikan keberadaan saudara-saudara mereka.

Raja Saka dan Ratu Miwa mendapat kabar tentang kedatangan dua cucunya, merekapun langsung menghampiri keduanya.

"Hai Kakek, Nenek, bagaimana kabar kalian?" Isagi yang baru saja datang langsung menyapa Raja dan Ratu yang menghampiri mereka.

Chigiri menyalami Kakek dan neneknya, disusul dengan Isagi. Namun, tanpa diduga keduanya tidak menerima uluran tangan itu.

"Lama kalian tidak berkunjung kesini, bagaimana kabar kalian? Ah, tentu saja lebih dari sekedar kata baik bukan?" tanya Raja Saka sambil menatap Chigiri dan Isagi.

Ada sesuatu yang tidak biasa, nada kakeknya tidak seramah biasanya. Apakah karena mereka jarang berkunjung sehingga sang kakek berubah seperti ini.

"Semoga begitu, Kek. Bagaimana kabar kalian?" Chigiri berbalik menanyakan kabar mereka.

"Kami tidak cukup baik saat mendengar kabar bahwa cucu-cucu kami diperlakukan tidak baik di istananya." Ratu Miwa langsung menjawab pertanyaan Chigiri sambil mencuri-curi pandang terhadap Isagi.

"Apa maksudnya itu? Apa ketiga adikku benar berada di sini?" tanya Chigiri.

"Apa Kak Rin, Kak Nagi dan Kak Bachi ada disini, Nek?" Isagi langsung antusias menanyakan hal itu, jika benar mereka ada di sini, Isagi bersyukur karena kakak-kakaknya tidak kabur ke tempat yang berbahaya.

"Apakah penting bagimu menanyakan hal itu? Bukankah kamu memang menginginkan mereka pergi dari istana agar kamu bisa bebas bertindak sesuka hati di sana!"

Perkataan sang Nenek benar-benar ditekankan pada Isagi, Isagi yang mendengar tuduhan itu tidak merasa kesal ataupun berniat menjelaskan. Sepertinya, dirinya memang selalu siap menerima apapun asalkan itu bisa membuat kakak-kakaknya kembali bersikap biasa dan mau kembali ke istana.

"Kakek, Nenek, lebih baik kita menemui mereka. Ini semua hanya sebuah kesalahpahaman, biarkan kita bertemu mereka untuk membujuk Rin, Nagi dan Bachira kembali ke istana," seru Chigiri.

Tatapan kebencian itu terlihat dari manik sang nenek saat menatap Isagi, Isagi rasa ia memang pantas mendapatkannya. Itu mungkin tidak sebanding dengan apa yang dirasakan kakak-kakaknya.

"Baiklah, kau saja yang menemui mereka, Chigiri. Tidak dengan adikmu yang satu ini!" sindir Ratu Miwa.

"Isagi, mari ikut Kakek." Raja Saka langsung mengarahkan Jack untuk mengikuti dirinya menuju ruangan lain, sedangkan sang nenek beserta Chigiri langsung menuju belakang istana untuk menemui ketiga saudara mereka.

Rin, Nagi dan Bachira tengah bersantai di halaman belakang istana, melihat kehadiran Chigiri mereka menghentikan aktivitasnya.

"Rin, Nagi, Bachira." Chigiri langsung menghampiri ketiganya. "Apa yang kalian lakukan disini? Mengapa pergi dari istana?"

[END] ♚ Crepuscular Kingdom ♚ Blue LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang