9 | Unexpected

180 29 0
                                    

"Satu hal yang perlu kau ketahui, kekuatan terbesar manusia adalah sebuah ketulusan." —Seishiro Nagi.

✴️✴️✴️

Asap hitam itu memasuki tubuh sang raja, membuat semua orang yang menyaksikannya tercengang. Dengan cepat, para putranya itu membawa ayah mereka ke kamar dan memanggil seorang tabib.

Kondisi raja tidak dapat diartikan. Setelah terjatuh kebelakang, beliau langsung tidak sadarkan diri. Sebagai pemilik kekuatan healer, Nagi langsung menggenggam tangan sang ayah, berusaha menyembuhkan dengan kekuatannya.

Kini sang ratu tengah terisak, ia merasa bersalah karena tidak berhasil melindungi suaminya. Tameng yang ia buat berhasil di tembus asap hitam itu.

Nagi mencoba berkonsentrasi, asap hitam tadi benar-benar bersarang dalam tubuh ayahnya.

Satu detik ...

Dua detik ...

Tiga detik ...

Tidak ada perubahan, tangan Nagi tidak mengeluarkan cahaya apapun. Ia tidak bisa mentransfer kekuatan penyembuhnya pada raja. Seakan hal tersebut tidak bisa diaktifkan.

"Coba sekali lagi," ujar Chigiri pada adiknya.

Nagi menarik nafas, kemudian berkonsentrasi sekuat tenaga—lagi. Sampai tiba-tiba tubuhnya terjembab kebelakang.

"Kenapa, Nagi?" tanya Ratu Anri.

"Ayah menyerangku!"

"Mustahil, dia sedang tidak sadar. Lagipula dia tau itu dirimu, mana mungkin dia bisa menyerang anaknya sendiri."

"Bukan Ayah yang menyerangnya," ujar Rin. Semua tatapan langsung beralih padanya. "Asap hitam itu yang mengendalikanya."

"Untuk apa?" tanya Bachira yang pertanyaan tidak ditanggapi siapapun.

"Mari Nagi, akan kucoba memberimu sugesti agar kau bisa menghindari aliran listrik itu!" seru Rin yang ditanggapi anggukan oleh Nagi.

"Jangan memaksakan diri kalau kamu tidak bisa. Jika itu menyakitkan, lepaskan tanganmu, Nagi!" Chigiri menasihati adiknya.

Nagi menggenggam tangan ayahnya lagi, disusul Rin yang duduk dihadapannya untuk bisa menatap matanya.

Mata Nagi dan Rin sudah bertemu, Rin langsung menyalurkan ilusi bahwa Nagi merupakan seorang healer tingkat tinggi yang kekuatannya sangat hebat. Ia harus bisa menyelamatkan sang ayah dari pengaruh asap hitam itu.

Sekitar setengah menit, cahaya biru itu muncul di tangan Nagi. Nampaknya, sugesti Rin berhasil memengaruhi kekuatannya. Saat cahaya itu merambat ke arah tangan sang raja, tanpa diduga, cahaya itu seperti didorong agar kembali berbalik arah kepada Nagi. Ketegangan menyelimuti semua orang yang tengah menyaksikan hal itu.

Kilatan listrik terlihat mulai bermunculan pada urat-urat sang ayah. Chigiri yang melihat itu langsung mendekati mereka.

"Jika kekuatan ini berbalik, Nagi bisa diserang dengan kekuatan penuh!"

"Maksudmu?" tanya Ratu Anri.

Chigiri langsung menyadari bahwa ayahnya benar-benar menyerang balik kekuatan Nagi, iapun langsung mencoba menghentikan mereka. "Hentikan Rin, ini berbahaya!"

"Nagi! Hentikan," Nagi tidak mungkin bisa mendengar orang-orang disekelilingnya, ia berada di bawah pengaruh Rin untuk tetap berusaha menyalurkan cahaya itu pada ayahnya.

Rin memang selalu nekat sendari dulu, seharusnya mereka memikirkan hal itu sebelum menyetujui usul dari Rin.

Chigiri berkonsentrasi, ia ikut mencoba membantu. Dengan kekuatan bisa menghentikan sesuatu, ia berusaha menahan pergerakan listrik yang kini tengah beradu dengan cahaya Nagi di lengan sang ayah.

[END] ♚ Crepuscular Kingdom ♚ Blue LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang