"Tunggu!" Kira berteriak sambil mengejar lima orang yang menunggangi kuda di depannya, pria itu berusaha menghentikan mereka setelah melihat kilasan masa depan yang akan terjadi.
Nagi mendengar teriakan Kira dari belakang mereka, pria itu langsung memelankan laju kudanya serta memanggil yang lain untuk berhenti. Nagi khawatir jika luka gigitan kelabang yang sudah ia coba sembuhkan terasa lagi di kaki Kira.
"Kenapa, Kak?" tanya Isagi.
"Kira menyuruh kita untuk berhenti!"
"Oh ayolah, kita harus memberikan akar kehidupan ini pada ayah sebelum matahari terbit!" ujar Bachira.
"Sebentar saja, sepertinya dia hendak menyampaikan hal penting."
Kira berhasil menghentikan mereka, pria itu langsung berbicara pada intinya.
"Hentikan, Rin!!!"
"Tidak sopan sekali kamu memanggil namaku!" ucap Rin pada pria yang baru ia kenal itu.
"Hentikan rencana busukmu! Itu akan membahayakan dirimu sendiri!"
Semua orang terlihat kebingungan, apa maksud perkataan Kira. Rencana busuk apa yang akan dilakukan Rin?
"Hey, bocah. Apa maksudmu berbicara seperti itu tentang kakakku." Bachira membela Rin, seperti biasanya.
"Bocah katamu? Kakakmu itu yang bocah. Dia yang memunculkan ular di gua, dia pula yang mengganggu saat Yoichi hendak mentransfer nyawa itu pada Black Cygnus, dia yang mengundang kelabang-kelabang untuk menyerang saat di gua tadi."
Apa yang dikatakan Kira memang terdengar masuk akal bagi semua, Rin belum sempat menggunakan kekuatannya, merekapun tidak menyadari hal itu. Tetapi, mereka tidak bisa percaya begitu saja, apalagi Kira ini masih orang asing untuk mereka.
"Benarkah begitu, Rin?" tanya Nagi. Semua pandangan tentunya menatap ke arah Rin, pria itu malah tersenyum.
"Kalian pikir aku akan membiarkan si Isagi itu menjadi pahlawan? Oh ayolah. Kita sudah menghabiskan banyak tenaga untuk melewati semua ini, sesampainya di istana, dia yang akan disanjung dan dianggap pahlawannya."
"Mengapa kamu berpikir sampai sejauh itu, Rin!" Chigiri menegur adiknya itu.
"Mengapa? Kalian tanya mengapa, aku hampir tenang saat dia pergi dari istana dan menghilang dari kehidupan kita, tapi mengapa harus dia lagi yang kita temui di sini!"
"Kalau bukan karena Isagi, kita tidak akan bisa menyelamatkan ayah!" ucap Nagi.
"Benar, memang begitu, dan akan selalu seperti itu. Jadi, setelah kita mendapatkan obat ayah. Bolehkah aku membuatnya benar-benar menghilang dari dunia ini."
"Rin!"
"Kak!"
"Hentikan!"
"You can't stoping me! Apa perlu biar aku sendiri yang kembali ke istana dan menjadi putra tunggal seorang raja?!" Rin tersenyum penuh kemenangan.
Sekitar 10 ekor laba-laba pemburu muncul di sekitar mereka, Rin menggumamkan perkataan yang ia gunakan dari kesempatan permintaanya.
Laba-laba itu mengincar semua orang yang ada di sana, beberapa dari mereka mulai merayap mendekat dan melumpuhkan kuda mereka.
Laba-laba pemburu merupakan salah satu jenis hewan berbisa yang mematikan, jenis laba-laba pembunuh. Jika menyerang, dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa bahkan kelumpuhan serta serangan jantung jika tidak ditolong dalam waktu satu jam.
Chigiri, Nagi, Bachira, Isagi serta Kira. Kelima pria itu tengah mundur dari tempat itu, posisi mereka membentuk lingkaran dengan punggung yang saling menempel, berniat melindungi satu sama lain jika laba-laba itu menyerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ♚ Crepuscular Kingdom ♚ Blue Lock
Fantasy[Fanfict-fantasi] Kita memang diciptakan dengan kekuatan yang berbeda, tapi kita juga diciptakan dengan potensi yang sama. Tidak peduli mau sehebat apa, jikalau hukum alam berkata derajat kita sama, kita semua tetap sama. _______________ Blue Lock...