.
.
.
(…)
Awas TYPO Bertebaran!
.
.
.Chapter sebelumnya:
Pembicaraan mereka tak didengarkan oleh Zio, karena biasanya Shen Xiao mudah tersadar jika ada pergerakan dan suara kecil disekitarnya. Entah kenapa, kali ini ia benar-benar sangat merasa nyenyak.
***
Setelah susunya habis, Sherry menariknya dari mulut Zio secara perlahan, agar tak membangunkan Zio yang sudah mendengkur halus.
Ya Tuhan, Sherry tidak bisa menahan gemas. Ia mencium pipi Zio pelan, agar tak mengganggu tidurnya Zio.
"Baringkan ia di kasurnya, boy." Perintah Devian. Reinhard dengan perlahan membaringkan tubuh ringan Zio di kasur empuk miliknya.
Tanpa disadari, Zio merasa terganggu. Ia tanpa sadar memeluk leher Reinhard erat, dan mengusapkan wajahnya pada leher Reinhard yang berbau maskulin itu, serta suara kecilnya yang seperti merengek.
"Hnng...tidak..." Ucap Zio mengigau, sedangkan Reinhard kembali menggendong Zio. Tak lupa tangannya menepuk-nepuk pelan bokong Zio, agar itu tertidur.
Sherry yang melihat bibir calon anak bungsunya itu, seperti manyun-manyum gak jelas. Ia mengambil pacifier yang sudah ia rendam didalam air panas, kemudian ia siram dengan air dingin. Setelahnya ia masukkan kedalam mulut mungil Zio yang berwarna merah Cherry yang sangat berkilau.
Zio tanpa sadar mengenyot pacifier itu rakus, hingga mengeluarkan suara mengecap dari mulutnya. Pipinya mengembung lucu, membuat Devian dan Sherry menatapnya gemas. Ingin sekali mereka mencium pipi berkulit halus dan putih itu bertubi-tubi.
"Dia akan menjadi bayi keluarga Aldebaron." Sarkas Devian, tanda bahwa omongannya tidak main-main.
Tok.. tok.. tok..
Dylan yang dekat dengan pintu, membukanya. Ia melihat seorang bodyguard yang menyerahkan sebuah map hijau terang kepadanya.
Dylan pun memberikannya kepada Devian, setelah dirinya menutup pintu ruang rawat inap.
Devian yang sedang duduk di sofa, membuka map itu, kemudian membaca isinya dengan teratur. Setelahnya, ia tersenyum miring, tanda dirinya puas dengan pekerjaan yang ia berikan pada bawahannya. Ia berjanji, akan memberikan gaji bonus kepada Dylan dan bodyguard lain yang mengurus berkas berisi biodata Zio beserta akta kelahiran barunya. Termasuk bodyguard yang hanya bertugas mengantar berkas ini, akan ia beri bonus.
Sherry mendekati suaminya, membiarkan Reinhard yang masih menunggu Zio agar sangat terlelap dalam tidurnya.
Sherry: “apa itu?"
Devian memberikannya pada Sherry, membiarkannya membacanya. Sherry tersenyum bahagia, "sayang, kau sungguh suamiku yang paling tampan, cup~" ujar Sherry terlalu semangat, ia mengecup pipi tirus Devian, membuat sang empu sedikit merona.
Tangan Devian mengelus kepala istrinya lembut. "Aku yakin, kau akan kembali merasakan yang namanya merawat bayi." Lembut Devian kepada Sherry.
Sherry mengangguk. Tiba-tiba, ia teringat sesuatu, "bagaimana dengan keluarga lainnya? Apakah mereka akan menolak hal ini? Apa..." Devian meletakkan jari telunjuknya pada bibir seksi Sherry dengan lembut. "Suut, tenanglah. Aku yakin, mereka akan menerima Zio dengan lapang dada. Aku sudah mengirim pesan dan foto biodata Zio pada mereka kedalam grub WA keluarga. Aku rasa, malam ini mereka akan tiba di sini." Lembut Devian, kemudian mengecup pelipis istri tercintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zio's Innocence and Antiquity (My Protective Family)
RandomKematian guru besar yang agung Long Biange, memukul keras jiwa Shen Xiao, yang seorang murid tauladan yang patuh berkepribadian baik dan tulus. Satu bulan setelah Shen Xiao memimpin sekte Gunung Qingji, para murid harus menerima kenyataan atas kemat...