Chapter_6

28 2 0
                                    

.
.
.
(…)
Awas TYPO Bertebaran!
.
.
.

Chapter sebelumnya:

"Ia seperti malaikat. Ah, aku takut menderita diabetes melihat wajah manisnya itu." Puji Sherry meletakkan kepalanya di pundak Reinhard, tangan anaknya mengelus lengan ibunya lembut.

***

21:05 PM

Brak!...

Suara pintu terbuka kasar, menampakkan beberapa pria bertubuh besar dengan wajah mereka yang tampan dengan raut dingin, datar, dan tatapan mereka yang begitu tajam. Oh, ada 2 orang wanita paruh baya juga di situ.

"Kau tidak bisa mengambil keputusan sendiri, Dev!"

"Kenapa kau tidak membicarakannya kepada kami?!"

"Yang benar saja, dad. Bertindak tanpa membicarakannya dengan kami, kau harusnya tahu bahwa kami anakmu."

"Dev, kenapa kau bisa ada di rumah sakit? Siapa yang sakit?"

"Sebagai ayah, aku harusnya tahu apa yang kau ingin lakukan."

"Dad, kenapa—"

"SSSSTTTT!!!" Sherry dan kedua prianya membuat raut wajah masam.

"Tidak bisakah kalian diam dulu? Tidak lihat ada yang baru saja tidur?" Ucap Devian pelan dengan nada kesal.

Sedangkan pada posisi Zio, anak itu mengernyitkan dahinya saat mendengar kebisingan disekitar. Reinhard yang tepat berada disampingnya segera bertindak cepat, dengan menepuk-nepuk pelan bokong Zio agar ia kembali tertidur.

"Sstt... tenanglah." Ucap Rein lembut.

Zio perlahan-lahan mulai kembali tertidur. Ia membalikkan posisi tubuhnya menjadi menghadap pintu masuk dengan wajah tidurnya. Oh, jangan lupakan bibir Cherry nya yang terbuka.

DEG!

"Perasaan...apa ini?" Batin mereka yang masih berdiri diambang pintu.

Sang kepala keluarga menatap Devian tajam. Ia berkata dengan dingin, "kita perlu bicara, Devian."

...

Kini, semua anggota keluarga Aldebaron duduk di sofa mengangguk-anggukkan kepala paham. Setelah Devian menceritakan semua tentang apa yang terjadi, yang lainnya sudah bisa bernafas lega. Tak lupa Devian juga menunjukkan berkas biodata baru Zio beserta Akta kelahirannya.

"Ayah menerimanya, Dev. Lagipula, ayah ingin kembali menimang cucu, apalagi cucu itu sangat imut." Ucap Garvin selaku kepala keluarga.

"Kakak menyukainya. Akan sangat menyenangkan bila ia tinggal bersama kita, benar anak-anak?" David Harding Aldebaron, anak pertama tuan Garvin dan nyonya Verra.

Keempat anak Aldebaron (minus Reinhard) mengangguk setuju. Memiliki adik bungsu seperti Zio, siapa yang akan menolak menerima kehadirannya? Jika itu selain mereka(Aldebaron) yang memiliki Zionathan Austin, pastikanlah bahwa mereka akan mati ditangan Keluarga Aldebaron, jika berani merebut Zio dari mereka.

"Bagaimana kondisinya, Dev?" Khawatir oma Verra yang masih dengan nada suara yang lembut.

"Ya, bukankah kau bilang Zio sempat mengalami perut kosong, kak?" Timpal Lilyana Agnes Aldebaron, istri tuan David. Walau statusnya sebagai kakak ipar Devian, Lilyana tetap saja mengutamakan rasa hormat kepada orang yang lebih tua darinya.

Devian tersenyum, "lebih baik. Kemungkinan, besok sore baby bisa pulang." Mendengar jawaban Devian, oma Verra dan mama Lily mengangguk paham.

Seseorang di samping Reinhard menyenggol lengan Reinhard pelan. "Rein, statusmu sudah berubah sekarang. Tidakkah kau bersedih setelah menerima pernyataan ini?" Ucap Aland Lewis Aldebaron, anak kedua tuan David dan nyonya Lily.

Zio's Innocence and Antiquity (My Protective Family) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang