.
.
.
(...)
Awas TYPO Bertebaran!
.
.
.Chapter sebelumnya:
Sherry hendak mengambilkan segelas air di meja nakas, namun urung saat ia mengingat sebuah hal tujuannya.
***
Ia tersenyum tipis, lalu membaringkan tubuh Zio disampingnya. Zio bingung, ia butuh minum kenapa ia dibaringkan?
Sherry menatap wajahnya intens, "Zio sayang, kamu haus kan? Menyusu kepada mommy saja mau?" Tanya Sherry ragu.
Zio terbelalak kaget. Hei! Walau tubuhnya berusia 6 tahun, tapi jiwanya berusia 30 tahun. Walau awalnya iya ingin sekali minum susu, tapi tidak harus yang sejenis seperti ini kan? Iya kan?
"Mom..my...h..a..us.." ucap Zio lemah hampir tak kedengaran.
Sherry dapat mendengarnya, "Mommy tahu kamu butuh minum. Please, menyusu kepada mommy, yah. Zio juga pasti masih membutuhkan ASI." Pinta Sherry panjang lebar.
Sherry tahu, harusnya ia memberikan Zio minum secepatnya. Tapi, hanya saat ini lah yang tepat untuk mendapatkan izin dari anak itu. Jujur, hatinya sakit saat melihat Zio yang sangat lemah dan kehausan.
Zio pun begitu, ia sangat butuh minum, tapi malah ditunda seperti ini.
Baik, Zio tidak punya pilihan lain selain menerima tawaran mommy Sherry. Dengan pasrah ia mengangguk setuju membuat Sherry senang. Dengan semangat dia membuka 5 kancing baju kemeja tidurnya, dan terlihatlah 2 buah bulatan besar berlemak itu.
Sherry yang tidak memakai bra itu, mengeluarkan bulatan disebeleh kanan.
Zio merona hingga ke seluruh tubuh. Jiwa Shen Xiao yang sudah berumur kepala tiga, melihat pemandangan seperti ini sangatlah menggoda imannya.
Sherry menyanggah tubuhnya dengan 1 buah bantal guling, kemudian menarik lembut kepala Zio untuk ia dekatkan agar bisa menggapai dot alami itu, yang teksturnya lebih lembut dari dot silikon.
Zio memejamkan matanya takut, takut bagian bawahnya melakukan penaikan bendera.
Sherry tersenyum, "jika tidak cepat menyusu, akan semakin sakit nantinya." Bisiknya pelan.
Akhirnya Zio mengulum nipple pink kecoklatan itu pelan. Ia menyedotnya sedikit.
Blesh..
Ada rasa hangat, nyaman, manis, lembut, dan tenang pada perasaannya. Zio menyadari, ternyata menyusu seperti ini tidak merugikannya, justru ia merasa seluruh tubuhnya terisi penuh, tenaganya kembali, juga ia merasakan ada aliran energi aneh didalam tubuhnya.
Zio tak perduli, ia membuka matanya menatap wajah Sherry yang menatapnya lembut dengan senyumannya. Zio semakin rakus menyedot susunya. Rasa hasrat buruk dan canggungnya hilang seketika entah kemana, tergantikan rasa manja yang tinggi. Bahkan, rasa sakit yang ia terima sebelumnya, musnah begitu saja. Zio berpikir, apakah susu ini memiliki efek pengobatan ajaib? Zio menatap diam wajah cantik ibu barunya itu.
Sherry mengelus lembut kepala Zio, "minumlah sepuasnya, tidak akan ada yang merebutnya." Ucapnya lembut, seolah paham apa yang dirasakannya oleh anaknya itu.
Sherry senang, akhirnya Zio mau menyusu dengannya. Ia berjanji, akan selalu memberi Zio ASI yang banyak agar anaknya ini tercukupi gizinya.
Zio dengan berani mengangkat tangannya untuk memegang telinga Sherry. Ia pijit lembut, mengelusnya, memutarnya, dan sedikit menariknya untuk ia mainkan. Kedua matanya tidak lepas memandang wajah Sherry polos. Tangannya yang kecil dan lembut, sedikit membuat Sherry kegelian.
![](https://img.wattpad.com/cover/344400668-288-k272620.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Zio's Innocence and Antiquity (My Protective Family)
RandomKematian guru besar yang agung Long Biange, memukul keras jiwa Shen Xiao, yang seorang murid tauladan yang patuh berkepribadian baik dan tulus. Satu bulan setelah Shen Xiao memimpin sekte Gunung Qingji, para murid harus menerima kenyataan atas kemat...