1

55 10 8
                                    

"We Are, One!"

Itu kata yang sering diucapkan oleh orang-orang itu. Mereka yang katanya legend of music atau King of Kpop. Mereka hampir bahkan berhasil mengalahkan senior mereka. Mereka yang terus menerus dielu-elukan oleh para kaum hawa maupun adam bahkan artis lain menghormatinya.

Kini, apa kabar mereka?

Apakah mereka masih bersatu seperti slogan mereka?

Nyatanya...

***

"Kami memutuskan..." Semua mata tertuju pada pemimpin grup. Fokus dengan kalimat terjeda itu.

"Untuk tidak melanjutkan kontrak kami dengan agensi maupun grup. Sekian."

Suara ketikan serta sinar silau mulai mengganggu panca indera di sekitar ruang pertemuan kala itu. Orang di depan mimbar berbentuk kotak membungkuk 90°, menandakan bahwa dia menyesal dengan keputusan ini. Semua yang duduk mulai berdiri meminta kejelasan. Seluruh benda panjang serta kotak mulai mendekat ke wajah pria tersebut. Namun orang itu tetap membungkuk, bahkan lebih dalam hingga hampir menyentuh lutut. Wajah sedih serta menyesal segera dia tutupi rapat-rapat. Dia tidak mau semua melihat wajah lesu dan kecewa tersorot kamera.

"Apakah kontrak dengan agensi sudah habis?"

"Apakah kalian akan tetap bersama walaupun berbeda agensi?"

"Bagaimana kelanjutan hidup anggota lain?"

"Apakah pembubaran kalian ada hubungannya dengan skandal dari beberapa anggota?"

Dia membelalakkan matanya. Segera berdiri dan mencari orang yang memberi pertanyaan itu. orang itu berlari ke arah wartawan dan menamparnya kencang,

"Jangan bawa skandal itu!" bentaknya kencang hingga seluruh orang terdiam terpaku.

"Suho, tenanglah," bisik seseorang panik. Matanya tak berhenti menatap ke kanan dan kiri.

Suho, sang pelaku penamparan itu, segera pergi dari sana. Dia melepas jas hitam serta dasi senada miliknya dan membuangnya sembarangan. Dia berjalan cepat menuju van, dimana para anggota lain menunggu. Sudah ada empat orang disana, ditambah Suho. Mereka bertanya-tanya bagaimana konferensi pers yang digelar barusan. Suho hanya menghela napas. Dia sudah menduga kejadian itu akan tejadi, dimana para wartawan gila akan menanyakan beberapa skandal dari para anggota.

"Pasti tidak lancar, 'kan?" tebak si mata besar. Suho mengangguk.

"Aku sudah menampar seseorang."

"Nice, setelah itu kau akan menambah skandal kita."

"Lalu, apa yang kita lakukan sekarang? Aku tidak punya jalan hidup selain dengan kalian."

"Kau dan Baekhyun masih menjadi pekerja agensi itu, Chanyeol dan Lay sudah mendirikan agensi sendiri, Kyungsoo sedang sibuk di dunia akting bersama Sehun. Aku mungkin akan berdiam diri di rumah sembari membantu pekerjaan ayahku."

"Lalu yang lain? Mereka bagaimana?"

"Kau tidak memikirkan nasib Minseok hyung dan Jongdae? Bahkan kita tidak tahu dimana mereka sekarang," ujar Jongin.

"Bukannya Jongdae pindah ke Amerika?" Semua kaget mendengar pertanyaan Suho.

"Dia di Las Vegas jika kalian ingin bertemu."

"Sumpah? Waw, Jongdae memanfaatkan uangnya dengan baik," ujar pria berwajah cantik, Baekhyun.

"Minseok hyung?"

"Aku tidak tahu. Sepertinya dia akan ke China, membantu Lay. Sudahlah, ayo kita pulang. Masalah ini, selesai."

***

We Are One! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang