Udara panas Korea membuat fisik serta batin Jongin ikut terbakar, terutama melihat bagaimana penggemar langsung mengarah ke Baekhyun. Jongin dan Baekhyun mengikuti grup yang sudah terbentuk sebelum EXO memutuskan bubar, dan grup itu mengambil anggota gurp lain yang memiliki visual serta bakat tertentu. Sayang, beberapa dari mereka tidak terlalu pandai dalam hal menari, sehingga Jongin haru bekerja ekstra untuk melatih mereka.
Baekhyun? Dia sibuk dengan kegiatan individu dan tidak terlalu peduli dengan grup, sehingga Jongin harus berusaha sendiri dalam melatih dan mengatur anggota. Namun, ketika Baekhyun datang untuk bergabung dengan grup, dia mengaku pada penggemar bahwa grup ini sukses karena usahanya dalam melatih anggota.
Sialan, begitu kata Jongin dalam hati.
"Baekhyun hyung, berikan waktu untuk kami juga. Jangan kau terus, kami juga anggota grup," keluh Jongin. Baekhyun menggeser tempatnya agar Jongin bisa bertemu dengan fans.
"Baekhyun oppa, kenapa mundur? Tetaplah disana. Kami senang melihatmu."
"Tapi—."
"Baekhyun oppa adalah jiwa agensi ini. Jadi jika kau keluar, kami yakin agensi akan bangkrut."
"Ahaha, jangan bilang begitu. Baiklah." Akhirnya Baekhyun berjalan ke depan, menutupi Jongin dan member lain.
"Baekhyun hyung berbeda dari yang dulu. Aku lebih menyukai Baekhyun hyung yang sopan dan ceria, bukan Baekhyun hyung yang sombong seakan lupa teman," bisik salah satu anggota. Anggota lain mengangguk setuju.
"Kita seperti penari latarnya, bahkan Kai hyung juga dilupakan."
"Kudengar Baekhyun hyung selalu ingin menjadi center, padahal center EXO itu Kai hyung dan Sehun hyung. Mungkin karena itu EXO bubar."
Jongin melihat mereka satu persatu. Anggota-anggota itu terdiam melihat wajah amarah Jongin.
Bukannya dia tidak suka Baekhyun digunjing, karena apa yang mereka katakan adalah fakta. Bahkan Jongin baru tahu ada fakta terkait posisinya yang diambil oleh Baekhyun secara tidak langsung.
"Diam dan profesional. Kalian harus dilatih dengan tegas, bukan hanya main-main. Ini akibatnya jika menurut Baekhyun," sarkas Jongin yang membuat mereka semakin menundukkan kepala.
Setelah acara selesai, mereka berpisah. Jongin tidak mau satu mobil dengan Baekhyun, dia ingin menyesap sedikit rokok untuk menenangkan otak serta tubuhnya. Jongin tahu bahwa rokok tidak baik untuk keseahatannya, namun bagi Jongin ini sangat baik bagi batinnya. Otaknya terlalu lelah menghadapi penggemar yang kini mulai melupakannya. Kakinya melangkah menuju rooftop, tangan besarnya mengeluarkan korek dan sebungkus rokok.
Rokok yang dia sesap sudah mencapai 2 bungkus, namun otaknya masih keruh. Jongin tidak tahu lagi bagaimana caranya dia hidup. Hidupnya sudah dia berikan ke EXO, grup yang menjadikannya terkenal, menjadikannya center serta dilihat banyak orang.
"Jongdae hyung, Lay hyung, Chanyeol hyung. Beginikah kalian ketika mendapat masalah itu?" gumam Jongin.
Tiba-tiba, Jongin merasa tubuhnya terhuyung ke depan. Dua orang berbadan tinggi mendorong Jongin hingga si korban hampir terjatuh dari lantai 25.
"Yoho, ketahuan ngerokok, nih. Sini, kulakban rokok itu bersama mulutmu," seru Chanyeol senang. Dia sudah membawa lakban warna hitam, siap membelit Jongin.
"No!" teriak Jongin.
"Sehun!!! Keluarkan jurusmu!"
"Hiya~." Sehun datang sambil membawa beberapa botol soju sembari menggoyangkan botol-botol itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are One!
FanfictionBoygrup terkenal asal Korea Selatan, EXO, menyatakan untuk tidak melanjutkan kontraknya dengan agensi dan memilih untuk bubar. Setelah sekian tahun, beberapa anggota EXO mulai kembali bersama untuk mewujudkan mimpi mereka sebagai penyanyi bersama se...