Cowok keren itu berdiri sembari bersandar ke dinding belakang badan nya dan memainkan handphone sembari tangan satu nya masuk ke saku celana. Iya cowok itu Jonathan, lagi nunggu kelas Olivia selesai buat pulang bareng.
Jonathan dan Olivia adalah teman satu fakultas awalnya, karena Olivia yang sering nongkrong di kantin sambil musingin tugas jadilah mereka temenan karena Jonathan juga suka nongkrong gak jelas di kantin fakultas mereka.
"Udah lama Jo?" Pertanyaan dari Olivia yang baru saja keluar ruangan membuat Jonathan menoleh ke arah cewek itu.
"Udah, lama banget kenapa sih?" Omel Jonathan.
"Bohong dikit kek anjing ini jujur banget napa sih, lagian lo juga ngapain nunggu gue kampret," Olivia tak terima lalu mendorong Jonathan agar mereka pulang lebih cepat.
"Yakan lo nebeng sama gue Olivia Kinara, gimana sih," balas Jonathan pake nada yang nyebelin.
"Fak nebeng, lo sekarang ojek pribadi gue," ucap Olivia membuat Jonathan mencibir kesal.
Dua insan itu akhirnya meninggalkan pelataran kelas Olivia dan berjalan menuju parkiran. Terlihat di atas sana langit udah mendung, gelap dan abu-abu.
Olivia yang mendongak jadi ngeri sendiri, biasanya kalau cuaca sudah begini pasti akan turun hujan deras dan kilatan petir yang menyambar sana-sini. Membayangkan nya aja Olivia udah ngeri.
"Eh bentar deh Liv, kita ke kantin dulu ya, mau ketemu Doni," ucap Jonathan lalu menarik Olivia tanpa persetujuan cewek itu.
Ya jelas dong Olivia kesal, tangan nya ditarik sama tangan Jonathan yang kekar dan tenaga nya yang kuat minta ampun, untung pas ditarik Olivia gak melanting.
Begitu sampai di kantin Olivia dan Jonathan langsung disambut dengan Doni yang sudah dadah-dadah manis ke mereka. Dengan cepat dua insan itu langsung menghampiri Doni.
"Napa dah?" Tanya Jonathan langsung tanpa melepas tangan Olivia yang empu nya sudah mengaduh kesakitan dalam hati.
"Gue tau kalian berdua baru pacaran, tapi tangan nya dilepas dulu kali," sarkas Doni lalu menyesap jus jeruknya.
Cowok dengan hoodie hitam itu langsung melirik ke bawah, benar saja tangan nya dan tangan Olivia masih berpegangan. Dengan cepat Jonathan langsung melepas tautan tangan itu membuat Olivia tambah kesal karena cowok itu melepas asal.
"Udah, terus lo mau apa?" Tanya Jonathan lagi, cowok itu tak mau berlama-lama dikampus, dia juga menyadari kok soal awan mendung yang dari tadi melingkupi kepala nya, singkat nya sih Jonathan takut pulang kehujanan soalnya mau nganterin Olivia yang rumah nya lain arah dengan kos Jonathan.
"Soal Tania Jo, lihat ini," ucap Doni lalu menunjukan isi handphone kepada Jonathan, Olivia diam saja walau dirinya penasaran.
Bisa Olivia lihat, raut wajah Jonathan yang langsung berubah begitu melihat apa yang ditunjukan Doni kepadanya. Wajah cowok itu yang tadinya tenang kini menjadi dingin dan bengis, membuat Olivia heran sendiri.
"Itu Tania bukan?" Gumam Oliva sembari melihat ke arah pintu kantin.
Mendengar itu Jonathan langsung melepas hoodie hitam nya lalu memberikan nya kepada Olivia yang dilanda kebingungan.
"Liv lo pulang sendiri dulu ya, hoodie nya lo pake, kayaknya bentar lagi hujan turun, gue duluan, ada urusan,"
tanpa menunggu jawaban Olivia, Jonathan langsung berlalu dari sana, menambah kadar kebingungan Olivia, ada apa sebenarnya?
•••
Suara hairdryer dan suara bersin itu beradu, menjadi backsound pengiring Olivia malam ini. Cewek mata kucing itu kehujanan pulang dari kampus, ojek yang ditumpangi nya telat datang dan berkahir hujan turun dengan deras nya.
Dan sekarang Olivia baru selesai mandi, cewek itu sudah berada di rumah dan sudah memakai pakaian ternyaman nya, niat nya tadi sehabis mengeringkan rambut dia ingin segera tertidur karena badan nya tak enak.
Namun semua itu terpaksa di urungkan karena handphone dengan soft case berwarna pink milik Olivia itu berdering, suara merdu dari Taylor Swift langsung terputar.
Olivia menghela napas, di display nama kontak panggilan tertera 'manusia galau' yang tak lain adalah Jonathan. Ada perlu apa cowok itu menelpon jam segini.
"Kenapa Jo?" tanya Olivia begitu ia menggeser jarinya ke ikon berwarna hijau pada layar handphone nya.
"Lo baik-baik aja kan Liv?" tanya Jonathan di sebrang sana, suara serak khas mendominasi sepertinya cowok itu baru bangun tidur.
"Emang gue kenapa?" Olivia balik bertanya karena dia rasa dia baik-baik saja.
Cewek itu menghidupkan mode speaker nya sementara dirinya mengoleskan pelembab ke wajah setelah selesai mengeringkan rambut dan menyimpan hairdryer. Walaupun Olivia selalu di cap pemalas di rumah, kalau masalah night skincare atau night routine cewek itu yang paling rajin.
"Mastiin aja, lo gak kehujanan kan tadi pulang?"
"Kalo gue bilang gue kehujanan lo khawatir ga?"
"Engga sih,"
"Yaudahlah anjing," Olivia kesal lalu membanting pelembab mahal nya untung saja tidak pecah.
"Wih mba nya jangan marah dong, saya bercanda, berarti kehujanan ya?" Jonathan tertawa kecil mendengar Olivia yang membanting sesuatu.
"Iya Jonathan Natama, pacar lo ini kehujanan,"
"Maaf ya mba pacar tadi saya ada urusan, mau di gopud apa nih? Itung itung permintaan maaf,"
Olivia tersenyum geli, tambah geli lagi ketika menyadari bahwa percakapan mereka ini seperti orang pacaran beneran. Boleh tidak Olivia nyaman barang sebentar?
"Gausah Jo ntar ngerepotin, lagian gue mau tidur," balas Olivia yang langsung mengganti nada bicaranya, takut Jonathan tau kalau dia lagi salah tingkah.
Cewek itu mengganti posisi nya yang tadi berada di bangku meja rias sekarang ke ranjang hangat nya. Siap-siap mau tidur karena bentar lagi panggilan ini akan terputus.
"Cupu lo Liv tidur jam segini, tapi serius gamau gue gopudin? Atau gue aja yang nganter ke rumah?"
"Gausah Jo, gue udah makan juga, mending lo istirahat, pasti cape kan?" Ucap Olivia sembari menarik selimut tebal nya.
"Iyasih gue cape banget, lo juga tidur yak,"
"Iya aman itu mah, oh iya hoodie lo masih gue cuci ntar gue balikin secepatnya ya," ujar Olivia yang tiba-tiba ingat soal hoodie yang diberi Jonathan sore itu.
"Simpan aja buat lo liv, hoodie gue masih banyak, oh iya..."
Senyum kecil terbit lagi di bibir manis milik Olivia, padahal beberapa menit yang lalu Jonathan bilang kalau dia cape dan menyuruh Olivia tidur. Tapi lihat sekarang malah cowok itu yang membawa topik mereka lebih dalam.
Harus Olivia akhiri sampai mana percakapan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriend.
Romance[on hold] Tentang Olivia yang terjebak dengan teman nya, Jonathan dan terpaksa menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih karena Tania si ratu kampus. Karena hal itu Olivia jadi menyimpan rasa dengan Jonathan yang jelas-jelas menyukai Tania, lantas...