6. Gotcha

92 22 2
                                    










Olivia melamun sembari menyusuri pelataran kampus yang hampir kosong karena beberapa kelas sudah selesai.

Kejadian kemarin saat dirinya berada di mall dengan Jonathan masih terpatri dengan jelas di ingatan. Jonathan tak mengatakan sepatah kata pun tidak mengirim pesan atau menelpon dirinya kalau cowok itu akan pulang lebih awal.

Cewek bermata kucing itu jelas bingung saat kemarin dirinya tak menemukan Jonathan, bahkan Olivia bertanya lagi kepada mba kasir store pernak-pernik tempat ia membeli gelang apakah mba kasir tersebut melihat Jonathan atau tidak.

Sampai Olivia berimajinasi jauh kalau Jonathan ternyata bukan manusia, dia adalah dewa atau peri yang dikirim ke bumi untuk menjadi teman Olivia. Jdi di saat Olivia sudah bahagia Jonathan akan pergi.

Tadinya sih Olivia mikir gitu, efek kebanyakan baca buku fantasi kayaknya berdampak buruk ke sistem otaknya. Namun setelah Olivia cerna baik-baik Jonathan adalah manusia sungguhan yang brengsek nya melampaui batas.

Olivia berhenti melangkah begitu iris nya menangkap Jonathan sedang berjalan bersama Tania menuju parkiran.

Jadi ini alasan mengapa Jonathan tak kelihatan satu hari ini? Ini mengapa Jonathan tak menjemputnya untuk pergi ngampus.

Sebenarnya Olivia paling malas dengan situasi ini, namun entah kenapa hatinya berkata kalau dirinya harus menemui Jonathan dan meminta penjelasan dari cowok itu perihal dirinya yang pergi tiba-tiba.

Dengan cepat Olivia berjalan, niatnya mau menghadang Jonathan namun kaki cowok itu lebih dulu sampai ke arahnya.

"Liv!"

Nyali Olivia jadi ciut.

"Eh Jo, kenapa?" Balas Olivia yang udah ngeblank gak karuan, padahal tadi niat hati mau ngamuk ke Jonathan.

"Lo pulang naik ojol dulu gapapa kan? Gue mau ngantar Tania, kakinya masih sakit," ucap Jonathan dengan wajah manisnya.

Kalau begini Olivia pantas untuk marah tidak? Cewek itu merutuk pelan dalam hati, memang tak seharusnya dia marah karena tujuan Jonathan menjadikan dirinya pacar adalah agar Tania suka padanya bukan? Jadi di saat seperti ini kenapa Olivia harus berat hati, harusnya dia senang dong karena akhirnya Jonathan bisa dekat dengan Tania.

Toh yang buat kaki Tania sakit adalah Olivia.

"Boleh kok, lagian gue nanti dijemput Papa," balas Olivia dengan mata yang tak mau menatap ke arah Jonathan, kini matanya malah menangkap sesuatu yang membuat nya yang berada di pergelangan tangan Tania.

Gelang couple yang kemarin di belikan Olivia untuk Jonathan kini malah bersemayam cantik di lengan mulus Tania mengundang emosi dan amarah Olivia.

"Yaudah kalau gitu gue duluan ya Jo, Tan, Papa gue udah di depan," lanjut Olivia.

"Titip salam sama Papa ya Liv!" Teriak Jonathan karena Olivia yang sudah jauh langkahnya.

Hati Olivia sakit, mengapa Jonathan memberi gelang itu kepada Tania? Padahal Olivia membelikan itu dengan tujuan agar orang tau kalau dirinya dan Jonathan berpacaran.

Cewek itu menyeka air mata nya, hidungnya sudah memerah, dia tak boleh tampil begini di depan Mama dan Papanya, bisa-bisa nanti dibombardir dengan pertanyaan dan tuturan khawatir.

"Hatchi!"

Sandiwara dimulai. Olivia dengan suara bersin melengking nya masuk ke dalam mobil Jeep sang Papa, ia berdalih sakit karena hidung dan matanya yang merah.

"Loh kenapa sayang?" Tanya sang Mama dari bangku depan.

"Gapapa Ma cuma flu biasa kok," ucap Olivia lalu melepas tas nya dan mengucek matanya.

Girlfriend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang