The Kim Familly and The Park Familly
WARNING!!!
WAJIB BACA
"Ini hanya cerita fiksi ya guys jangan di anggap serius, dan tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli idol yang ada di cerita ini".
Btw kalau kalian mau doain ak sama jeongwoo jodoh j...
Haiiii, ada yang kangen sama park dan Kim family ga nihh???
Happy reading ♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi yang sejuk, terliht clara yang baru bangun dari tidurnya. Sekarang baru jam 06:48 pagi. Ia tidur di kasur busa yang sedikit tinggi yang mama park bawakan kemarin, sementara itu papa dan mama park terlihat masih tertidur pulas.
Begitupun dengan suaminya yaitu Jeongwoo, oh ya! Ngomong ngomong ayah tadi malam harus ke kantor polisi karena ada beberapa yang harus di urus tentang kecelakaan kemarin lalu. Baiklah mari kembali ke topik awal.
Tadinya Clara mau lanjut tidur tapi ia langsung teringat dengan kondisi Zian yang di jaga oleh Mimi dan pipi nya.
Ia langsung berdiri dan berjalan kekamar mandi untuk membasuh muka dan kegiatan lainnya, lalu ia berlari kecil ke arah lift dan naik ke lantai 7.
Sesampainya di lantai 7 berjalan dan membuka pintu ruangan Zian dengan hati hati, ia sedikit kaget saat di dalam ruangan itu ternyata ada Ajun.
"Ajun nyusul ternyata" gumam Clara sendiri.
Ia mendekat di ranjang Zian dan mengelus kepala sang buah hati. Tak sengaja Zian terbangun karena tangan Clara menyentuh telinganya.
"Bunaa" cicit Zian.
"Iya sayang ini bunda, kenapa apanya yang sakit? Hm?" tanya Clara.
Zian menggeleng dan bergumam pelan.
"Buna ayah" gumam Zian yang sangat kecil sampai Clara hampir tidak mendengar nya. "Ayah?" tanya Clara.
"Iyaa" jawab Zian sambil mengangguk kan kepalanya.
"Boleh sayang... Zian mau di gendong atau pake kursi roda?" tanya Clara.
"Nda mau pake itu" kata Zian sambil menunjuk kursi roda.
"Oke Zian di gendong bunda ya!" ucap Clara sambil berusaha mengambil alih tubuh Ajun dari ranjang itu.
"Eh maaf kamu kebangun gara gara aku, aku mau ke ayah nya Zian, Zian minta ketemu ayahnya" jawab Clara sembari berjalan.
"Udah izin dokter kak?" tanya Carla yang mengikuti di belakang Carla. . "Nanti mau izin pas keluar" jawab Clara.
"Bisa sendiri? Mau di bantu?" tanya Carla lagi.
"Engga bumil, bumil istirahat aja nanti aku balik lagi" jawab Clara.
"Yaudah deh tapi kayaknya Zian masih ngantuk tuh" Carla.
"Gapapa nanti tidurin di sana, yaudah duluan ya" ucap Clara lalu mendorong tiang tempat infus Zian.
"Iya hati hati kak!"
Setelah 5 menit menunggu akhirnya pintu lift terbuka juga, Zian terlihat masih lemas di gendongan bundanya, sebenarnya agak ribet karena Clara harus mengendong zian apalagi harus hati hati jangan sampai kena tangan Zian dan harus mendorong tiang infus yang lebih tinggi darinya mungkin setinggi Jeongwoo(?).
