Empat hari di desa membuat Kei sudah mulai bisa berinteraksi dengan alam sama seperti sekarang dia tengah ada di tanah kosong yang lumayan luas bersama anak anak desa yang tengah bermain layang layang. Tidak lupa Kenzo juga ikut bersama Kei menyaksikan anak anak itu yang senang den tertawa bebas.
Cuaca hari ini sangat cocok untuk bermain layang layang. Angin di atas sana lumayan kencang sehingga layangan bisa terbang tinggi.
Kei tersenyum senang melihat anak anak itu yang luasa untuk bermain bersama terhitung ada lima bocah laki laki sekiranya umur 8 sampai 11 tahun. Kehidupan anak anak itu di umur segitu sangatlah indah berbanding terbalik dengan Kei yang dulu seumur segitu hanya diam di rumah merenungi keluarga nya yang dulu tak seindah sekarang ini.
Kei sangat bersyukur atas kehidupan yang sekarang ini hidup dengan keluarga yang lengkap dengan di isi kasihan sayang yang cukup.
Lama melamun hingga akhirnya Kei tersandar lalu menatap Kenzo yang tengah duduk di pinggiran jalan dengan layar ponsel yang menampilkan game yang tengah di mainkan.
"Bang ikutan main yuk." Ajak Kei dengan semangatnya.
Kenzo lantas menatap Kei, "em... bentar tunggu sini." Setelah mengucapkan itu Kenzo memberikan ponselnya kepada Kei lalu berlari kecil menuju anak anak yang tengah bermain layang layangan itu.
Kei dengan sigap menerima ponsel itu lalu mengerutkan dahinya lantaran Kenzo berlari menuju anak anak itu.
"Dek boleh pinjam layangan nggak?" Entah kepada siapa Kenzo bertanya namun yang pasti dia sudah berdiri di belakang anak anak itu.
Merasa mendengar suara anak anak itu berbalik badan menatap Kenzo dengan aneh lantas bocah laki laki yang paling pojok seperti yang paling tinggi dari yang lainnya berjalan mendekati Kenzo,
"10 ribu." Ucap bocah tersebut dengan gayanya.
Kenzo tersenyum tipis sangking tipis nya sampai nggak kelihatan lalu tangan nya merogoh ke saku celananya mengerutkan kertas berwarna hijau lalu menyodorkan nya kepada bocah tersebut,
"20 ribu gimana, tapi sampai sepuasnya." Tawar Kenzo yang tangan masih setia menyodorkan uang tersebut.
Melihat itu lantas bocah tersebut tersenyum lalu dengan senang hati mengambil uang itu tak lupa juga dia memberikan layangan untuk di pinjam Kenzo.
"Main nya di sini aja ya mas." Ucap bocah tersebut kepada Kenzo.
"Iya." Jawab Kenzo.
Setelah mendapat layangan Kenzo memangil Kei yang masih ada di pinggiran lapangan itu.
"Kei sini!" Teriak Kenzo lalu mengangkat layangan itu.
Kei yang paham lantas tersenyum dan berlari kecil ke arah Kenzo dan bocah laki laki itu.
Sampai Kei di tengah tengah lapangan itu bocah yang tadi meminjamkan layangan kepada Kenzo memiringkan kepalanya, "Mas sama mbk nya pacaran?" Tanyanya.
"Dia adek gue cil, enak aja pacar BUKAN!" Sembur Kenzo dengan cepat. Kei sendiri hanya bisa menahan tawa.
"Ouh kirain."
Kenzo memasang muka males sedangan Kei nampak tertarik dengan bocah laki laki itu.
"Namanya siapa?" Tanya Kei kepada bocah itu.
"Ricky Arlamdo panggil aja Kiki."
"Oh Kiki bagus namanya."
"Kalo mbk namanya siapa?"
"Panggil aja mbk Kei."
"Oke mbk Kei, trus kalo yang galak itu siapa?" Tanya Kiki menunjuk Kenzo yang tengah sibuk untuk menerbangkan layangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keivorra ( Hiatus )
Fiksi RemajaBook ini pindahan dari akun @ra4752888 ( Keivorra | Chaemura✓ )→judul di akun↑ ---------- Masih proses pemindahan cerita dari akun ra4752888 ke akun ini, jadi mohon bersabar ---------- Ini tentang dua saudara yang sama sama mempunyai mimpi untuk men...