bucin lagi?

6 3 0
                                    

Seorang lelaki berdiri di tepian balkon kamarnya. Memandang langit yang perlahan mulai gelap dan berhiaskan puluhan bahkan ribuan bintang di atasnya.

"Cewe yang di ponsel lo, itu pacarnya Danan?"

Lelaki itu menoleh sebentar lalu menatap langit dengan tatapan kosong.

"Maksud lo Eve?" tanyanya.

"Iya."
"Dan apa mungkin juga dia cewe yang lo tinggal tanpa alasan beberapa tahun yang lalu?" sambung Elang.

Yang di tanyai pun hanya mengangguk saja. Dirinya tidak mempunyai tenaga lagi untuk sekedar menjawab pertanyaan dari kembarannya tersebut.

Erlang memikirkan bagaimana dirinya bisa diterima dengan baik lagi oleh Evelyn sebagai teman. Teman? Ya, dirinya juga tau batasan, Danan terlihat sangat menyukai Evelyn dan begitupun mungkin sebaliknya. Dia tidak mau mengganggu hubungan temannya itu.

"Lo belum baikan sama Evelyn?" tanya Elang.

"Eve yang gamau maafin gue."

"Ya kalau gue jadi Evelyn pasti gamau si maafin orang yang udah ninggalin gue tanpa sebab gitu aja," sahut Elang mangut-mangut.

Erlang berdecak, "Ck, jadi kompor aja di dapur sana! Bukannya bantuin gue buat cari cara biar Eve maafin gue. Tai lo!" gerutunya.

"Haha. Masalah-masalah lo, ngapain gue suruh mikir. Lagian nih ya, kalau di pikir-pikir mendingan ga usah dipikir. Orang jelas-jelas lo yang salah." ucap Elang pergi meninggalkan kembarannya dengan wajah yang kesal.

Malam pun datang, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tetapi Evelyn belum tampak di rumah itu. Yumna yang seharusnya khawatir karena sahabatnya belum pulang, malah terlihat biasa saja sembari memakan cemilan.

"Yumn, temen lo kemana kok belum pulang? Lo malah enak-enakan makan disini," ujar Elang.

Yumna membuka bungkus kuaci lalu memakannya, "Yaelah ngapain mikir orang yang bucin sama pacarnya. Mendingan makan, enak." jawabnya sambil mengunyah beberapa kuaci secara bersamaan.

"Maksud lo?" sahut Erlang.

"Evelyn udah balik ke rumahnya, dijemput Danan. Emang bucin banget tuh anak, padahal dia sendiri yang bilang mau bales dendam ke Danan, tapi sekarang malah bucin tolol lagi dah."

"Bales dendam kenapa?" tanya Erlang yang sedikit ingin tau.

"Kemarin Danan ngajakin Evelyn keluar, tapi tiba-tiba batal. Terus Evelyn gue ajak kesini deh, sekalian bales dendam gamau ngabarin Danan gitu. Eh, tapi sekarang malah baikan tuh anak, plin-plan banget," jelas Yumna.

Erlang hanya mangut-mangut mengerti, lalu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya dengan perasaan campur aduk.

Aku Kamu Yang Lain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang