prolog tnpa epilog

38 19 15
                                    

Hubungan atau sering disebut relationship adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain.
Namun bagaimana kita akan mengenal satu sama lain, jika untuk bertemu saja sudah di ujung garis nihil.

Bertukar cerita seperti pasangan pada umumnya sangat jarang kita lakukan, bahkan bisa di hitung menggunakan jari.
Kamu ada, tetapi tak pernah benar-benar mengisi.
Kamu ada, tetapi tak pernah benar-benar peduli.
Kamu ada, tetapi mengapa hobimu pergi?
Kamu itu yaa! Sebenarnya kau anggap apa aku ini?

_ different _

Evelyn Haristya atau kerap disapa Elin oleh orang-orang terdekatnya, termasuk keluarga dan sahabatnya. Berambut panjang sebahu dan memiliki bulu mata lentik serta bibir yang sedikit pink. Sederhana, satu kata yang mendeskripsikan Evelyn untuk hari ini.

"Lyn, hari sabtu lo ada kelas?" tanya Yumna, sahabat yang sudah Evelyn anggap keluarga sendiri. Yumna memiliki tubuh lebih pendek dari Evelyn, tak jarang jika mereka jalan berdua, banyak yang menganggap mereka adik kakak.

"Emm ada sih. Kayaknya pagi deh," jawab Evelyn.

"Sorenya mau main ga? Ada film baru di bioskop deket rumah gue, kata orang sih filmnya bagus,"

Evelyn terlihat menimang jawabannya. "Mau aja sih, tapi kalau gue ga di izinin gimana?"

"Gampang ntar gue izinin ke nyokap lo. Sekalian lo main aja di rumah gue, itung-itung malmingan, ya ga?" Yumna memainkan kedua alisnya.

"Kalau sama nyokap mah palingan di izinin, tapi.."

"Tapi pasti si om-om lo itu ga ngizinin lo? Gitu?" cerca Yumna dan di balas anggukan oleh Evelyn.

"Ck aelah, baru juga pacaran udah larang-larang lo ini itu, lo juga mauan aja di larang," dumel Yumna.

"Ya gimana lagi. Dia juga nurutin larangan dari gue, masa gue ga nurut sama dia?"

"Ga gitu juga keless. Udah ah, pokoknya lo harus dapet izin dari om-om lo itu!" final Yumna lalu berjalan mendahului Evelyn.

"Om-om apa sih, orang cuma beda 4 tahun sama kita," gerutu Evelyn.

Evelyn memilih pergi ke taman belakang untuk mencari udara segar. Siang ini udara dan cuacanya sangat panas, ditambah lagi dirinya memakai pakaian berlengan panjang yang membuat panas berkali-kali lipat.

Evelyn mendaratkan bokongnya di kursi taman. Menghirup udara segar sebentar lalu mengambil ponsel disakunya yang berdering sedari-tadi.

"Hal-" belum sempat Evelyn menyapa, omongannya terpotong oleh omelan seseorang di seberang telepon.

"Kamu kemana aja sih? Di call dari tadi kok lama banget ngangkatnya?"

"Ya maaf mas, tadi aku ngobrol dulu sama Yumna."

Terdengar helaan nafas dari lelaki itu, "Hm, dikampus?" tanyanya.

"Iya, mas lagi dimana?"

"Diluar, lagi cari makanan,"

"Oh diluar," jawab Evelyn mengangguk. Dirinya mulai berjalan menjnggalkan taman belakang dan menuju lantai dua karena kelasnya sebentar lagi akan dimulai.

"Nanti pulang jam berapa?" tanya lelaki itu, lagi.

"Kaya biasanya. Kenapa? Mas mau jemput?"

"Heem, nanti aku tunggu di tempat biasanya,"

"Oke. Aku tutup dulu call nya, bentar lagi ada kelas."

"Bentar! Jangan di tutup dulu,"

"Kenapa, mas? Ada yang mau dibicarain lagi? Nanti aja ya kalau aku udah selesai kelas, mepet banget ini waktunya,"

"Ck, bukan." decak seseorang diseberang sana. Evelyn hanya terdiam, menunggu apa yang akan lelaki itu ucapkan.

"LOVE U NYA MANA?" teriak seseorang dari telepon tersebut.

Evelyn terjingkat kaget, mengelus dadanya sebentar.
"Mas ngagetin!" terdengar kekehan dari seberang sana. "Huh, love u mass," lanjutnya.

"Hm, love u too. Udah sana masuk kelas,"

"Dih ngusir. Yaudah aku matiin call nya,"

"Iya. Semangat sayangnya mas!" ucap seseorang di sebrang sana, setelahnya panggilan terputus.

Dia Danan, Danantya Altaric. Lelaki yang Yumna sebut om-om tadi. Sebenarnya umurnya tidak terlalu tua seperti yang Yumna katakan, hanya saja umurnya dengar umur Evelyn terpaut jauh. Ah salah, tidak terlalu jauh, hanya terpaut 4 tahun saja. Danan berumur 24 tahun dan Evelyn berumur 19 tahun.

Danan dan Evelyn memiliki hubungan, hubungan yang sulit untuk mereka katakan. Berteman? Sepertinya status itu terlalu biasa. Hubungan pertemanan apa yang setiap hari mengucapkan kata 'i love u'? Hubungan pertemanan apa yang setiap hari hampir bertukar kabar? Hubungan pertemanan apa jika ada perhatian lebih antara satu sama lain? Hubungan pertemanan apa lagi jika mereka saling takut untuk kehilangan satu sama lain?

Berpacaran? Mungkin itu sebutan yang tepat untuk mereka berdua, mungkin. Tetapi mereka berdua enggan mengakui adanya hubungan lebih selain pertemanan.

Kata Danan, status itu tidak penting. Yang penting, aku sayang kamu, kamu tau itu. Dan kamu sayang aku, aku tau itu. Just follow the flow. Tapi kapan alur merumitkan ini akan berakhir?

Tidaklah Danan tau, pernyataannya itu membuat hubungan mereka semakin rumit? Danan Danan, bego kok di pelihara..

Aku Kamu Yang Lain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang