Halo, eike mempelajari bahasa bences alias wantit demi chapter ini loh beybeh, jadi mohon dukungannya yaa.
Double update nichh awkawk. Lagi pingin aja biar ceritanya cepet selesai. Semoga suka yaa. Maaf banget kalau alurnya lambat.
Happy reading 💛
****
Tiga bocah itu tidak bohong pasal mengenalkan Dion ke wantit yang sering nongkrong di warung depan sekolah mereka. Saat bel pulang sekolah telah berkumandang, mereka memutuskan untuk menunggu jalanan sepi sebentar. Sembari menungggu Dion yang katanya ada urusan sebentar dengan pekerjaannya. Entah pekerjaan yang mana.Habie sendiri sudah nangkring di salah satu meja kelas Nolan dan Ari.
"Gue tuh feeling lonely tau beda kelas sendiri." Habie mencomot satu tusuk cilung di tangan Ari yang mereka beli bersama tadi.
"Gaya banget feeling lonely, feeling lonely. Giliran ada lomba antar kelas kayak nggak kenal kita Lo!" sindir Nolan. "Ettt! Urusan kelas itu beda lagi. Ya kalau gue dukung kelas Lo pada, apa nggak diusir gue?"
Ari tertawa membayangkan bagaimana jika itu benar-benar terjadi. Kata Nolan, bocah itu dulunya adalah manusia yang kelewatan friendly dengan teman dimana-mana, memiliki banyak lingkaran pertemanan yang membuat ia juga memegang rahasia banyak tongkrongan di sekolahannya.
Hingga suatu saat, sifat Habie yang terlampau ramah itu menjadi Boomerang bagi dirinya sendiri. Saat ada rahasia salah satu tongkrongan yang bocor, maka yang jadi sasaran fitnah adalah Habie. Dengan alasan bocah itu punya banyak circle lain dan bisa saja ia menjual cerita bahkan aib teman-temannya ke orang luar agar bisa punya lebih banyak teman.
Sifat Habie yang ramah kebangetan juga membuat banyak perempuan salah paham akan perlakuannya. Banyak yang merasa diberi harapan palsu padahal ia sama sekali tidak berniat untuk memiliki perasaan lebih dari teman. Untuk yang itu paling tidak tertolong kalau kata Nolan.
Julukannya playboy tanpa mantan. Yang itu tolong jangan ditiru karena demi apapun, Habie seringkali mengeluh gemas dengan dirinya sendiri di masa lalu.
Sebab sifatnya membawa banyak kerusakan tanpa ia sadari.
Salah satunya, adalah rusaknya hubungan pertemanan antara Habie dengan tongkrongan anak nolnol.
Sekumpulan anak laki-laki beranggotakan enam orang yang terbentuk karena sama-sama mendapatkan nilai nol di hari pertama ulangan matematika di tahun pertama masuk SMP. Nolan yang dikenal rajin pun entah dapat sial dari mana, benar-benar lupa belajar hingga ikutan dapat nilai nol. Nolan menjunjung tinggi kejujuran, itu yang bunda ajarkan sejak masih kecil. Jadi daripada mendapat nilai bagus lewat nyontek, bocah itu memilih untuk pasrah jika memang telur adalah takdirnya.
Singkatnya mereka dihukum untuk hormat bendera di siang bolong. Tuhan seakan ikut andil menghukum mereka karena siang itu matahari benar-benar bersinar terang dan langit bersih dari awan yang sekiranya bisa membuat hawa tidak begitu panas.
Dari situ mereka banyak bertukar obrolan. Entah cerita pasal kehidupan masing-masing, pengalaman, membicarakan topik selebriti yang sedang panas diperbincangkan, hingga mencibir guru-guru killer berdasarkan pengalaman kenalan kakak kelas di SMP mereka.
Dengan begitu saja keenamnya makin akrab, sering nongkrong bareng karena rumah mereka yang juga sejalur. Katanya, mereka juga punya warung langganan seperti seringnya mereka nongkrong di warung Bang Ajuy.
Tapi atas keegoisan Habie kala itu, terjadi sebuah perdebatan kecil yang membuat mereka renggang. Awalnya mereka pikir tidak akan bertahan lama seperti biasanya. Tapi keadaan makin memburuk karena pihak yang bersangkutan saling gengsi dan tidak mau disalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shades [Selesai]
AdventureBenar kata orang, bahwa tidak selamanya rumah berbentuk bangunan. Habie, Nolan, dan Ari. Dari jalan cerita yang berbeda, mereka bertemu dalam semesta ini. Bersinggungan sesaat hingga menyadari bahwa mereka sama-sama sempat kehilangan rumah. Sempatny...