15. Misi Menyelamatkan Dunia

137 28 9
                                    

Pemanasan dulu yuk

Gongryong ABC
(😗/
   ))
  ((
Gongryong ABC
\😙/
    ))
   ((
Gongryonggwa hamkke norae haeyo ~
😘/
<))
((

Oke letsgaurr

****

14.05

"Gimana?"

"Nggak aktif..." Habie mengacak-acak rambutnya frustasi.

Ariana tidak ada di UKS.

Nolan sudah mencoba pergi ke ruang CCTV, tapi ruangannya di kunci. Saat bertanya dengan bapak ibu guru yang lewat, mereka bilang melihat CCTV harus atas izin kepala sekolah tapi beliau sedang ada urusan di luar kota saat ini.

Habie sudah coba menghubungi orang-orang yang berkemungkinan melihat Ari. Salah satu temannya yang anggota PMR untuk menanyakan di grub pasal siapa yang sempat ke UKS, Bu Endang selaku penanggungjawab UKS tapi beliau tidak aktif, ibu kantin, tukang kebun sekolah, teman-teman kelas Ari, Pak Dion.

Tidak ada yang tau.

Ningtyas, Hana dan satu temannya yang lain ada bersama mereka. Tiga bocah itu ikutan panik tentu saja. Bel pulang telah berbunyi sejak setengah jam yang lalu, mungkin lebih tapi mereka masih bergerak gusar di depan UKS. Karena sialnya ayah dari teman Hana yang tadi mengantar mereka ke sekolah harus menjemput telat karena ada pekerjaan yang harus diurus.

Keadaan semakan makin memperburuk suasana hati mereka.

Ada beberapa guru yang menanyai apa gerangan yang membuat anak-anak itu terlihat gelisah.

Tapi saat dijawab, mereka hanya minta untuk menunggu sebentar. Bahwa Ari pasti hanya berkeliaran di suatu tempat dan akan kembali.

Tapi masalahnya bocah itu tidak sedang ada dalam keadaan yang bisa membuatnya berkeliaran sendiri.

Mereka juga sedang tidak membawa motor.

"ANAK-ANAK!!"

Habie bangkit dari duduknya, Nolan maju ke depan agar ia bisa lebih cepat dekat dengan sosok yang berlarian dari ujung lorong itu. "Kak Tommy, Mami Joya!"

Tommy memegang lutut menetralkan napasnya, sementara Joya yang menyusul di belakang menggunakan punggung Tommy sebagai pegangan karena demi apapun lututnya lemas. "Kak, Ari hilang..."

Joya melotot terkejut. "HAH?!"

"Kita udah ngehubungin kalian semua, tapi nggak ada yang aktif, udah tanya guru-guru di sini, temen-temen, nggak ada yang liat Ari."

Joya dan Tommy datang membawa kabar bahwa ada salah satu tersangka yang belum tertangkap dan berniat mengamankan bocah-bocah itu. Tapi malah sudah ada yang hilang? Yang benar saja!

"Demi Tuhan, kalau anak gue sampe kenapa-napa gue bunuh mereka pake bom atom!" Joya menggeram kesal.

"Ya udah, ayo ikut kita."

"Anterin adek gue sama temen-temennya dulu, Bang. Belum dijemput bapaknya ini, katanya masih ada kerjaan. Hana, yang waktu itu gue ceritain."

Tommy menoleh ke arah belakang, mendapati ada tiga bocah perempuan lain yang sedang memasang wajah khawatir.

"Untung aja kalian belum dijemput. Gue nggak tau kalian bakal aman atau nggak kalau nggak sama kita. Ayo! Kita harus cepet." Tommy berjalan mendahului mereka sembari merogoh sakunya. "Roger! Roger! Kancil, gue udah bawa anak-anak. Ada satu yang hilang, Ariana."

The Shades [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang