Taraaa, double update
Mana peluk cium buat akika bebski? Awokawokawok
This chapter will be sooo long, happy reading 💛
Nolan at that time
***
Bukan tanpa alasan, Dion memutuskan untuk mampir ke rumah Habie karena takut Ari diculik salah satu musuhnya yang kebetulan tau bahwa Ari adalah orang yang Dion kenal. Lalu Habie membawa Dion ke rumah bergaya tradisional Jepang itu saat Nolan mengabari bahwa mereka akan segera pulang.
Dion tidak mengenal siapa remaja laki-laki berkacamata yang turut mengiringi motor yang dikendarai Nolan, namun dari respon yang Habie tunjukkan sepertinya ada sesuatu yang belum terselesaikan.
"Jadi kamu dari SMA Yohanes?" Dion meletakkan cangkir kopinya.
Remaja yang baru ia ketahui bernama Evan itu mengangguk. "Iya, Pak. Seratusss."
Meski terlihat galak, bocah itu terdengar lebih kooperatif daripada tiga asolole yang sering membuatnya naik darah. Entah benar atau tidak, mari bersyukur dulu untuk saat ini.
"Saya temen SMP-nya Nolan sama Habie, ini pertemuan perdana sejak lulus dulu."
Dion mengangguk-angguk paham. Sedangkan tiga begundal lainnya lebih terlihat diam dari biasanya. "Kalian kenapa? Kesurupan jin iprit di jalan?" Dion menoleh ke arah Nolan dan Ari yang duduk di kanan-kirinya.
"Lan, motor lu mau diambil kapan? Mau pulang nih gue, udah malem."
"Kamu pulang dulu aja nggapapa, Van. Nanti Nolan biar saya yang anter. Saya perlu ngomong sama anak-anak ini." Dion tersenyum ramah.
Evan ber-oh ria lalu bangkit dari duduknya. "Kalau gitu saya permisi, Pak. Sob, duluan gue!"
"Hati-hati," balas Nolan.
Sepeninggalan Evan, hanya terdengar deru motor yang semakin menjauhi pelataran rumah Ari. Tidak ada yang berbicara sebelum Dion berdehem singkat.
"Saya nggak tau masalah kalian sama si Evan-Evan itu apa, tapi tolong lebih hati-hati lagi. Lusa video yang kalian tangkap bakal diunggah, dan saya yakin bukan hanya saya. Tapi kalian juga bakal di cari."
Dion menghela napasnya. "Besok, setelah sekolah kalian datang ke rumah saya. Kalau bisa menginap selama beberapa hari sampai keadaannya membaik. Kita masih belum tau orang yang nyerang Ariana tadi siapa. Sementara ini, lebih baik kita jaga-jaga siapa tau mereka udah tau gerak-gerik kita."
Tidak seperti biasanya yang mungkin kalimat panjang Dion tadi bakal menimbulkan banyak protes dari tiga bocah itu, kali ini mereka hanya mengangguk lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shades [Selesai]
AventuraBenar kata orang, bahwa tidak selamanya rumah berbentuk bangunan. Habie, Nolan, dan Ari. Dari jalan cerita yang berbeda, mereka bertemu dalam semesta ini. Bersinggungan sesaat hingga menyadari bahwa mereka sama-sama sempat kehilangan rumah. Sempatny...