4

6K 742 230
                                    

Sora tengah merebahkan badannya diatas kasur, saat sebuah ketukan di pintu terdengar. Ia bangkit untuk membukakan pintu dan memunculkan kepalanya.

" shita no Daiki, Daisuke?*" Ia mendongakkan kepalanya, menatap kedua pria kembar berbadan tinggi, besar dan kekar yang merupakan pengawal pribadinya.

*Ada apa Daiki, Daisuke?

Mereka menunduk hormat, sebelum Daiki berbicara. "O jikan o jama shite mōshiwakearimasen, ojōsan. yūshoku no jikandesu.*"

*Maaf mengganggu waktumu nona muda. Sudah waktunya untuk makan malam

Sora mengangguk singkat, "Arigatōu*". Ia menutup pintu kamarnya kemudian berjalan ke arah ruang makan diikuti oleh Daiki dan Daisuke di belakangnya. Mereka berpisah dengan Daiki dan Daisuke yang pergi keluar untuk mengurus sesuatu.

*Terima kasih

"Konbanwa papa, onii-chan*" Sapa Sora pada keluarganya. Ia mengecup pipi papa dan kedua kakaknya sebelum duduk di sebelah kanan papanya dan berhadapan dengan kakak pertamanya.

*Selamat malam papa, kakak

Kedua kakaknya tersenyum lembut menatapnya, "Konbanwa." Sedangkan papanya hanya mengangguk singkat sambil mengelus rambutnya.

Mata Sora berbinar cerah mendapati berbagai makanan favoritnya yang tersaji di meja. Air liurnya hampir menetes.

Papa nya yang melihat hal itu hanya tersenyum tipis.

"Ayo makan."

Mereka kemudian makan dengan tenang. Sambil menatap Sora yang tampak lahap dan imut dengan pipi yang menggembung.

Setelah selesai, mereka kini tengah berkumpul di ruang keluarga sambil memakan puding mangga sebagai dessert.

Sebenarnya tidak sih... Hanya Sora saja yang makan. Sedangkan yang lainnya menonton, hehe....

Sora asik memakan tiga piring puding mangga nya, menghiraukan tatapan papa dan kakaknya. Tapi gerakannya terhenti ketika mendengar suara berat dan dalam papa nya.

"Sora."

Ia meneguk ludahnya kasar, sebelum menatap polos--lebih tepatnya berpura-pura. "Iya, papa?"

Papa nya duduk di sofa single, sedangkan Sora duduk di karpet berbulu dengan kedua kakaknya di belakang. Pria itu bersedekap dada sambil menatap Sora mengintimidasi.

"Bagaimana sekolah?"

"Baik... Bangunan nya masih sama seperti sebelumnya." Katanya polos. Namun saat melihat wajah papa nya yang semakin datar, ia buru-buru meralat.

"Sora juga belajar dengan baik. Gak ada yang menarik, papa."

Ia memakan pudingnya lagi. Sebelum kemudian hampir tersedak karena mendengar kalimat papa nya.

"Jam sembilan pagi. Kolam renang. Tenggelam."

Sora menoleh patah-patah pada papa nya sambil menyengir, "Hehe papa udah tau ya..." Ia menaruh sendoknya.

"Sora cuma mau nolong. Abisnya mereka gak ada yang mau nolong dan cuma nonton sambil rekam. Sora gak mungkin cuma diam liatin orang mau pindah alam kan?" Ujarnya dengan senyum lucu.

Yoshida, kakak pertama nya hanya diam menikmati sambil sesekali mengecek pekerjaan lewat tab. Begitu pula dengan Yuta, kakak kedua nya yang sambil memainkan ponselnya.

Please, Leave The Extra Alone!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang