Setelah meninggalkan Jercy, Sora langsung pulang kerumah dan mendekam di kamarnya. Papa dan kedua kakaknya sedang tidak ada dirumah. Sibuk mengerjakan pekerjaannya masing-masing walau ini hari libur.
Sora menghabiskan waktunya untuk marathon film sampai malam hari. Ketika waktunya makan malam, ia turun kebawah dengan piyama tupainya. Menghampiri meja makan dan melihat bahwa tidak ada makanan disana.
"Lho kok gak ada makanan?" Ia menggaruk pipinya yang tak gatal dan celingak-celinguk. Berusaha mencari bibi Rin yang bertugas sebagai kepala dapur.
Ia juga tidak menemukan keberadaan Daiki dan Daisuke sejak tadi. Kemana pula perginya kedua pengawal kembarnya itu.
Saat sedang asik celingak-celinguk, Sora tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sedari tadi berdiri tepat di belakangnya.
Jeritan kaget Sora terdengar nyaring ketika ia merasakan bahwa tubuhnya tiba-tiba melayang. Gadis itu sudah bersiap untuk menyikut muka orang yang ia kira sebagai penculik.
Namun aroma familiar yang ia kenali membuat gerakannya terhenti. Ia menoleh cepat dan menemukan wajah lempeng orang itu yang tengah menatapnya.
"Papa!"
Pria itu tidak mengatakan apa-apa dan bergerak memperbaiki posisi Sora. Menggendong putri mungilnya dengan gendongan ala koala.
Jyuzou berjalan keluar dari area ruang makan diiringi dengan celotehan gadis itu.
"Papa kapan pulang? Kok gak bilang-bilang. Sora kaget tau waktu tadi diangkat tiba-tiba. Terus papa liat bibi Rin gak? Di meja makan gak ada makanan soalnya. Sora laper. Papa, papa dengerin Sora ngomong gak sih?"
Hanya dehaman singkat yang Sora terima membuat gadis itu cemberut. Ia memilih untuk diam dan merebahkan kepalanya saja di bahu lebar pria itu.
Kaki Jyuzou terus melangkah hingga ke keluar rumah lalu memasukkan Sora ke dalam mobilnya. Ketika pria itu sudah duduk di kursi kemudinya, Sora tidak dapat menahan diri lagi untuk bertanya.
"Kita mau kemana sih? Sora belom makan malem loh pa."
"Kita makan diluar."
"Wih, beneran? Father-daughter date?"
Anggukan kepala yang gadis itu dapat langsung membuatnya sumringah. Sora duduk manis kembali di kursinya dan tidak berbicara apapun lagi.
Sudah lama rasanya sejak terakhir kali pria itu mengajaknya melakukan rutinitas mingguan mereka. Lebih tepatnya rutinitas makan atau menghabiskan waktu diluar bersama antara ayah dan anak.
Mengingat ia yang jatuh sakit beberapa hari lalu membuat mereka terpaksa menunda kegiatan father-daughter date.
Sudut mata Jyuzou melirik putrinya yang kini tampak anteng membuat ia menggelengkan kepalanya singkat. Memang sangat mudah membuat gadis itu senang.
Tak berapa lama kemudian, mobil mereka berhenti di depan sebuah restoran western mewah. Mereka keluar dari mobil itu dan memasuki restoran setelah papa nya memberikan kunci mobil pada petugas Valet.
Keduanya duduk di tempat yang telah direservasi untuk mereka dan memesan makanan. Mengabaikan pandangan orang-orang yang mengenakan pakaian mewah disana terhadap mereka. Lebih tepatnya ke arah Sora yang masih memakai piyama tupainya, namun ia memilih cuek.
Ketika mereka sedang berbincang-bincang santai, kegiatan mereka terinterupsi oleh kedatangan dua orang berbeda gender.
"Jyuzou?"
Suara berat namun tidak lebih berat dari papa nya itu terdengar. Sang pemilik nama yang dipanggil segera menoleh dan menemukan sepasang suami istri yang tengah berdiri di dekat mejanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/331444734-288-k780128.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Leave The Extra Alone!
FantasíaNeon, si cewek penganut moto 'tuhan bersama orang-orang yang santuy' tiba-tiba merasakan hidupnya gonjang ganjing. Gimana tidak gonjang ganjing coba. Setelah mati dikejar oleh kurma terbang di kamar mandinya, Neon justru tiba-tiba di lempar ke dalam...