5

5.8K 743 122
                                    

Sora menatap skeptis pada manusia-manusia aneh yang ada di depannya.

Sebenarnya.... Situasi macam apa yang ia jalani sekarang?

Sudah 2 hari ia tidak masuk sekolah karena ultimatum papa tampannya serta komporan 2 kakak laknat dan dokter gila nya. Karena demam sialan yang benar-benar terjadi itu ia harus melewatkan banyak hal dalam waktu 2 hari.

Sekarang begitu ia masuk sekolah, kenapa tiba-tiba ia merasa suasana sekolah menjadi sedikit aneh...? Teman-teman sekelasnya juga bertingkah lumayan aneh.

Mereka begitu heboh menanyakan hal yang tidak Sora mengerti. Tapi singkatnya, ia tahu bahwa selama 2 hari ini ada beberapa orang yang mencari nya ke kelas.

Sudah begitu mereka juga tak menyebutkan namanya siapa karena terlanjur dipelototi tajam oleh Mia. Kan semuanya jadi ciut.

Sekarang, saat ia sedang memakan sushi sendirian di meja paling pojok kantin, tiba-tiba saja ia dihampiri oleh seorang gadis.

"Permisi, lo Sora bukan ya?"

Mata bulat Sora berkedip-kedip bingung, merasa aneh dalam hati namun terlihat kalem diluar. Ia mengangguk singkat, dengan pipi menggembung.

Gadis itu tampak terkekeh pelan lalu tanpa permisi duduk di depannya. Sora menelan sushi nya, "Siapa ya?"

Serius, Sora sudah memiliki firasat yang lumayan buruk. Ia merasa akan terjadi sesuatu yang aneh dan membagongkan hari ini.

"Gue Luna." Katanya sambil mengulurkan tangan, tersenyum lebar.

Mata hijau milik Sora menatap bergantian antara wajah dan tangan gadis itu. Ia terdiam sebentar sebelum menyambut uluran tangannya, "Sora."

"Udah tau." Kekehnya lagi lalu mencubit gemas pipi Sora, "Gemoy banget sih."

Sora hanya pasrah. Lagipula, kalau gadis ini berbuat lebih pasti akan Sora gigit nanti. Setelah puas, Luna melepaskan cubitannya.

"Kenapa cari gue? Trus tau gue darimana?" Tanya Sora pada akhirnya.

Luna tersenyum lebar, "Gue cewek yang lo tolong kemaren. Dan gak susah buat gue cari orang paling cebol di sekolah ini."

"..."

Emang anjing nih orang. Datang gak diundang tiba-tiba bodyshaming tinggi nya Sora, hiks.

Tapi Sora segera paham, "Yang tenggelem? Gimana keadaan lo sekarang?" Tanyanya singkat. Sedikit penasaran karena ia tak sempat melihat lebih lanjut kondisinya setelah dibawa Jercy.

"Sedikit shock. Tapi overall baik. Thanks to you, berkat lo gue masih bisa napas."

Sora mengangguk pelan, "Urwell, glad to hear that." Ia lanjut melahap sushi miliknya, tidak menghiraukan Luna yang sudah bertopang dagu menatapnya.

Gadis di depan Sora terus memperhatikannya makan lalu tersenyum, "Imut banget sih. Mulai hari ini lo jadi temen gue. Titik gak pake koma!" Tanpa aba-aba Luna memutuskannya sendiri.

"Gue gak terima penolakan!" Luna melanjutkan kalimatnya saat melihat tatapan penuh protes Sora. Membuat wajah korban yang dipaksa langsung mendatar. Dasar bocah edan.

Sora baru akan membuka mulutnya untuk merespon ketika Luna menginterupsinya. Ia menoleh ke arah kumpulan nama asing yang gadis itu panggil, tapi matanya langsung melotot. Jancok, apa lagi ini!

"Jercy, Seth, Kei, Yiguev, River sini!"

Luna asu, anak anjing, babi ngepet, monyett!!!

KENAPA BOCAH EDAN INI MEMANGGIL ANTEK-ANTEK IKANNYA SI REINA.

Please, Leave The Extra Alone!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang