04🌷

2K 179 5
                                    

Sebenernya mager cuma sayang kalo ngga di lanjutin nih cerita, udah w tulis, bahkan sampe 2000 kata malah ke hapus😌, untung gue orangnya sabar

Oke happy Reading
(Maklumi kalo masih gaje, pertama kali nulis di publish, biasanya ku draf aja)

"Achlys Kau akan mempelajari tata Krama mulai besok Marchionnes Ferylina akan mengajarimu, Aku  Akan memberikan beberapa jadwal, tentang kau harus mengikuti beberapa pelajaran, jangan mengacau"ucap Robert yang menatap intens Achlys,Achlys yang di tatap tetap setia menunduk ke bawah

"Iya Aku akan berusaha sebaik mungkin"Achlys yang hanya menanggapi ucapan Ayahnya itu, dia tidak pernah bisa melawan, huh nasib memang

"Kau sedang berbicara padaku, tatap lawan bicara mu, bukan kah kau harusnya sudah belajar itu"Robert mulai menatap Achlys dengan tatapan intimidasi yang kuat

Sedangkan Achlys saat ini ingin cepat cepat keluar karena Aura ruangan ini berubah menjadi tidak nyaman, Achlys lebih takut bertemu ayahnya ini di bandingkan Dewa kematian,

Saat mendengar ucapan Robert Achlys mengangkat kepalanya, ia menatap mata Robert yang menatap nya pula itu, mata setajam pedang yang mengintimidasi Achlys, Air mata sudah menggenang di pelupuk mata Achlys karena ketakutan

"M-Maaf saya lupa"

POV Robert 🌷

Saat ini Aku duduk di kursi kebesaran ku, Ada orang lain di hadapan ku yang tak lain putriku, aku juga tidak mau memanggilnya jika bukan karena urusan pendidikan nya

Aku sedikit kesal karena dari awal ia masuk dia hanya menundukkan kepalanya,

"Kau sedang bicara padaku, tatapan lawan bicara mu, bukan kah harusnya kau sudah belajar itu?"Aku mengintimidasi nya, dengan Atmosfer ruangan yang kurang mengenakkan ini

Sampai akhirnya ia mengangkat kepalanya, tunggu!?

Siapa dia? Ku rasa putriku tidak semanis ini, tidak pasti salah orang tidak mungkin kan putriku selucu ini, g-gila aku ingin memeluknya, itu terlalu lucu untuk di Abaikan

"M-Maaf saya lupa"
Hah, tidak, suaranya juga sangat lucu, ada apa dengan ku,tidak dia yang menyebabkan istrimu pergi Robert

aku meneliti wajahnya lebih dalam lagi, Air mata menggenang di bawah matanya, tapi Ntah kenapa itu sangat menggemaskan, rambut yang terlihat halus bagaikan sutra, kulit seputih susu dan sehalus porselen, bibir yang berwarna merah muda, hidung kecil, pipi yang berisi, dan matanya, matanya bagaikan sihir yang sangat mujarab, A-Apa apaan ini aku tidak boleh terhasut

POV Robert End, 🌷

"Kau boleh pergi sekarang"
Robert kemudian melihat intens Achlys yang keluar dari ruangannya

"Hah, sialan Aku hampir kelepasan, k-kenapa bisa dia manis sekali, aku ingin mengurungnya untuk diriku sendiri, hahh tidak ada yang boleh melihat malaikat kecilku"Robert yang duduk di kursinya kini menyeringai dengan pikiran gila yang ada di kepalanya,

🌷🌷🌷

Kini Achlys tengah bersantai di balkon kamarnya, ia hanya merenung melihat langit malam,

"Bulannya indah, aku jadi teringat ibu"Achlys bergumam sendiri di balkon itu karena Anna sedang berada di luar untuk membawakannya susu

Achlys terus merenung seperti itu hingga se ekor burung mendarat di pangkuannya, tunggu sebentar, tentu Achlys kaget

"Hah ku kira kau apa, aku terkejut"tapi burung ini sedikit lebih besar dari burung biasanya, bulunya halus, berwarna putih sedikit kekuningan, mata berwarna violet juga milik burung itu

Achlys wasted daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang