2. Geonandra Hafidz Rivandra🦋

110 46 117
                                    

"Melodi lagu indah dan perpustakaan yang dipenuhi buku sastra favoritku, menjadi saksi awal pertemuan kita berdua."

-Bellova Putri Kharisma-




🦋Happy Reading🦋

Sejak lima menit setelah kepergian guru di kelas mereka karena sudah jam istirahat, Karin hendak langsung ke kantin karena perut karetnya minta makanan lagi.

“Mau nitip ga, Bell? Aku mau ke kantin dulu."

"Boleh, deh. Aku nitip air mineral satu ga usah yang dingin, terus beliin aku makanan apa aja yang penting ada pedes-pedesnya." Bellova menginginkan makanan pedas untuk meningkatkan selera makannya.

"Jangan sering-sering lo makan pedas, lo sakit gue ga tanggung jawab," celah Karin mendengar apa yang diinginkan sahabatnya.

Bellova memang sangat suka makanan yang pedas. Namun, makanan-makanan seperti itu tak jarang akan membuat kepala Bellova pusing hingga perutnya sakit.

"Iya, Rin. Udah sana cepet ke kantin, aku tungguin kamu di perpustakaan aja."

Keduanya berjalan bersama keluar kelas dan berpisah ketika sudah di koridor kelas sebelas. Karin yang turun ke bawah melalui tangga menuju kantin dan Bellova yang tetap lurus menuju perpustakaan.

"Jangan lama, ya, Rin?" pinta Bellova.

"Iya. Ga lama, kok." Karin menuruni tangga dan meninggalkan Bellova menyusuri koridor sekolah menuju perpustakaan.

Langkah kaki penuh semangat itu terus melangkah menuju surga karya fiksi di ruangan lantai bawah. Bellova memutar sebuah lagi dari ponselnya, lirik hingga musik dari lagu itu tambah membuat rasa semangatnya bergejolak. Sepanjang jalan ia terus menunjukkan wajah bahagianya, wajah bahagia yang ditandai dengan seulas senyuman manisnya.

Meski bibir ini tak berkata ...

Bukan berarti ku tak merasa ...

ada yang berbeda di antara kita ...

Dan tak mungkin ku melupakanmu hanya karna ...

Diriku tak mampu untuk bicara ...

Bahwa aku inginkan kau ada di hidupku ....

Bellova menyanyikan salah satu lagu kesukaannya yang berjudul "Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi" dari HiVi. Tidak hanya aksara sastra yang ia gemari, sebuah musik dan lagu bergenre pop juga menjadi kesukaannya untuk mengisi hati yang sepi.

Bellova melepas sepatunya saat sudah ada di depan perpustakaan sekolah. Matanya sedikit berbinar seperti melihat lembaran uang di depannya. Ia meletakkan sepatu di rak yang sudah disediakan oleh perpustakaan sekolah.

Langkah kakinya terhenti saat masuk ke ruangan itu untuk mengisi daftar hadir. Geo? batinnya saat melihat nama cowok bernama Geonandra Hafidz Rivandra itu di buku daftar hadir. Bellova mencari tempat duduk yang nyaman di dalam sana. Meja dan kursi yang berada di tengah-tengah antara beberapa rak buku, menjadi pilihannya untuk bersantai. Gadis dengan aksesoris jepitan kupu-kupu di rambutnya itu mengedarkan pandangannya mencari sosok laki-laki membuatnya penasaran.

"Ganteng banget, pantes aja kalo cewek-cewek di sini tertarik sama dia," gumam Bellova saat mendapati Geo di perpustakaan.

Laki-laki dengan tinggi 170 cm, alis tebal, dan bulu mata lentik itu memang sangat tampan. Namun, karena sikapnya yang terlihat selalu dingin dan apa adanya itu tak urung membuat beberapa siswi yang kecewa, mereka merasa tidak bisa mendapatkan perhatiannya dari Geo.

Bellova Geonandra (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang