"Kamu cantik, dengan semua yang ada pada dirimu."
-Geonandra Hafidz Rivandra-
🦋Happy Reading🦋
Sore hari di sekolah ini terlihat ramai, para OSIS SMA Golden bergotong royong menyiapkan acara pameran sekolah untuk besok. Stand yang sudah tertata rapi di tengah lapangan sekolah itu nampak indah dengan bermacam-macam hiasannya. Para anak OSIS sangat bersemangat untuk menyukseskan acara sekolah ini. Membayangkan tentang hari besok, rasanya sudah cukup bahagia.
Di ujung sebelah kanan lapangan, terlihat Bellova yang tengah beristirahat sejenak. Ia meminum air mineral yang memang disediakan untuk anak-anak di sana. Keringatnya nampak bercucuran hingga ke bawah dagu. Persiapan ini bahkan hampir selesai, hanya perlu sedikit sentuhan lagi untuk menambah cantiknya.
"Siapp." Suara itu datang dari siswa-siswa yang baru selesai memasangkan pernak pernik di dekat stand. Nampak cantik dan sedikit megah persiapan mereka untuk acara ini.
"Udah selesai semuanya?" tanya Awan, sembari melihat-lihat stand di depannya.
"Udah, Bos." Suara itu muncul dari Adit, seksi keamanan acara ini.
"Kalau sudah selesai semuanya, kalian boleh istirahat sebentar sebelum membereskan semua sampah yang tersisa. Besok pagi kita ga perlu bersihin lagi," ujarnya mengarahkan semua anggota OSIS.
"Oke, Wan," sahut mereka bersamaan kepada ketua OSIS.
Para siswa aktif yang nampak sangat kelelahan itu duduk lesehan di pinggir lapangan. Tak urung, beberapa dari mereka bahkan ada yang merebahkan badan di pinggir lapangan, memang sangat lelah keadaannya. Tak sampai lima belas menit, kini istirahat mereka digantikan dengan tugas bersih-bersih. Semua sisa alat dan bahan yang mereka gunakan, kini sudah disingkirkan dari dekat stand itu.
Setelah sesi bersih-bersih sebagai penutup persiapan mereka, kini semuanya sudah mulai beranjak untuk berpamitan pulang. Sekolah semakin sepi karena hari semakin sore menuju gelapnya malam.
Di halte bus sekolah, kini hanya menyisakan Bellova seorang diri. Dirinya nampak suntuk menunggu kendaraan yang melintasi halte itu. Namun nihil, tidak ada lagi yang melewatinya.
"Bell," ujar laki-laki itu berhenti melajukan motornya.
"Kenapa, Wan?" tanyanya, karena laki-laki yang menyapanya barusan ialah Awan Ramadhan.
"Kenapa belum pulang?" ujar laki-laki itu dari balik helmnya, hingga hanya menampakkan mata saja dari balik sana.
"Nunggu bus atau kendaraan lain, Wan. Dari tadi belum lewat," ujarnya nampak gusar.
'"Aku anterin aja, udah sore banget ini. Entar kamu kemaleman."
"Ga ngerepotin?"
"Enggak, buruan naik."
Gadis itu mendekati motor hitam milik Awan. Terkejut, laki-laki ini tiba-tiba menurunkan pijakan kaki motornya untuk Bellova. Terlihat lucu perlakuan kecil nan manis Awan. Bellova menapakkan kakinya di tempat yang diberikan oleh Awan tadi, gadis itu mendudukkan dirinya di atas motor. Tanpa suara, motor itu langsung melaju meninggalkan area sekolah.
Tidak ada yang membuka suara, semuanya hening, ditemani angin sore yang sangat sejuk. Jalanan Bandung juga terlihat sepi di waktu seperti ini, tidak banyak lagi orang-orang yang masih di jalanan.
***
"Liat pameran aja, yuk." Ganta terlihat uring-uringan di dalam kelas yang sudah tidak banyak lagi penghuni. "Bosen, nih, gue," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellova Geonandra (ON GOING)
Teen FictionSeringkali seseorang yang sedang berproses untuk masa depannya, terhalang oleh kisah percintaannya. Cerita ini tentang seorang remaja SMA bernama Bellova. Pertemuannya dengan sosok Geo, seorang pebasket itu membuat ia kehilangan dirinya sendiri. Li...