Chapter 2

5 1 6
                                    

Happy reading all!!

...

"CILAA GUE BELUM NGERJAIN PR!!" Teriak Alena usai berlari dengan cepat menuju bangkunya bersama seseorang yang ia panggil Cila

"Berisik anjir! Ni kuping gue lama-lama bisa budeg kalo tiap hari ngedengerin lo yang kerjaannya teriak-teriak mulu dodol!" Gerutu Cila kesal, pasalnya ini masih pagi dan ia sudah di suguhi dengan kebiasaan Alena yang selalu berteriak ketika ada tugas yang belum di selesaikan.

Yang di lakukan Alena hanyalah menyengir lebar tanpa dosa. Setelah itu, ia pun segera duduk di bangkunya tepatnya di dekat jendela.

"Ya abisnya gue takut di marahin Pak Harto, dia kan kalo marah seremnya ngelebihin banteng ngamuk" ucap Alena dengan tangan yang mengeluarkan buku tugas yang belum sempat ia kerjakan

"Makanya kalo ada tugas itu kerjainnya di rumah, kalo di sekolah namanya sama aja kayak boong" nasehat Cila seraya menyodorkan buku tugasnya yang sudah ia isi semua kepada Alena tanpa ini itu dulu.

"Iya-iya Cecilia yang imut" sahut Alena lalu dengan cepat ia pun menyalin semua jawaban yang ada pada buku Cila

"Dengerin musik Na, judulnya Pelangi" titah Cila kepada Alena untuk memutar musik karena kebetulan teman-temannya yang lain belum datang semua, dan mereka bisa mendengarkan musik dengan leluasa

"Pelangi-pelangi alangkah indahmu?" Tanya Alena tanpa melihat Cila karena ia sibuk menyalin tugasnya

"Bukan dodol!" Ucap Cila dengan menggeplak kepala Alena

"Sakit setan!" Sahut Alena mendelik tajam

"Ya elo! Di kira lagu pelangi cuma itu doang" kesal Cila, ia pun segera menyodorkan judul lagu yang bernama Pelangi lagu HIVI! kepada Alena

"Ooh ngomong dong" ucap Alena lalu segera membuka aplikasi berwarna hijau dengan logo garis hitam tiga untuk memutar lagu agar mereka bisa bernyanyi bersama

"Nah udah,"

Ku ingin cinta hadir untuk s'lamanya
Bukan hanyalah untuk sementara
Menyapa dan hilang
Terbit, tenggelam bagai pelangi

Mereka pun bernyanyi bersama seraya menggerakkan tubuhnya ke- kanan dan ke-kiri.

Yang indahnya hanya sesaat
'Tuk kulihat dia mewarnai hari

Tetaplah engkau di sini
Jangan datang lalu kau pergi
Jangan anggap hatiku
Jadi tempat persinggahanmu
Untuk cinta sesaat

Mengapa ku (mengapa ku) tak bisa jadi
Cinta yang takkan pernah terganti?
(Ku hanya mencari)
Cinta yang takkan terjadi

Lalu mengapa kau masih di sini
Memperpanjang harapan?

Mereka masih melanjutkan nyanyiannya dengan penghayatan yang di berikan oleh diri mereka sendiri, sampai akhirnya terdengar suara bel sekolah berbunyi pertanda sebentar lagi akan masuk kelas

Dengan cepat-cepat Alena pun mematikan musik dan menyimpan ponselnya ke dalam tas, di gantikan dengan buku pelajaran yang akan di pelajari hari ini

"Pak Harto bakalan masuk gak ya?" Tanyanya kepada Cila

"Nggak tahu juga, tapi katanya menantu dia lagi lahiran" balas Cila seraya menumpukkan kepalanya kepada lipatan tangannya sendiri

"Ih anjir kok gak ngomong dari tadi sih tahu gitu gue gak usah capek-capek nyalinin tugas lo" gerutu Alena seraya menghembuskan nafasnya lelah

ARKARAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang