Happy reading all!!
...
"Alena pulang" ucap gadis itu usai membuka pintu depan rumahnya lalu membuka sepatunya dan menyimpannya kembali ke tempat asalnya."Udah pulang kamu? Ganti bajunya dulu sana, nanti abis itu makan" ucap Ibunya - Lalita Lestari kepada Alena seraya mendekati Putrinya lalu mengulurkan tangannya dan Alena pun mencium lengan Ibunya dengan lembut.
"Iya, Ma."
Lalu setelahnya Alena pun segera masuk ke dalam kamarnya dan langsung menutupinya kembali. Gadis itu mulai melangkahkan kakinya ke arah kasurnya lalu merebahkan tubuhnya seraya menghembuskan nafasnya dengan pelan.
"Huft ternyata cape juga kalo terlalu banyak ngelakuin aktivitas" ucapnya entah kepada siapa, yang Alena lakukan hanyalah melihat langit-langit kamarnya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
Ia yang sedang mengingat-ingat kembali apa yang terjadi hari ini dengan cepat terduduk setelah mengingat perkataan Arka beberapa saat yang lalu
Gadis itu pun mengambil ponselnya dan segera menghidupkannya. Tetapi sayang, ponselnya kehabisan baterai dan bahkan hanya tinggal tersisa satu persen saja. Tanpa berlama-lama lagi ia segera berlari untuk mencharger ponselnya sebelum ponselnya itu mati dan tidak bisa ia gunakan.
"Kenapa pake acara kehabisan baterai segala si" gerutunya setelah mencharger ponselnya.
"Kabarin Kak Arka jangan ya? Tapi dia itu emangnya siapanya gue? Kenal aja baru tadi pagi" bimbang nya seraya berjalan mondar-mandir dengan tangan yang ia gigit-gigiti kecil
"Ih tapi tadi kata Kak Arka harus ngabarin. Terus gue harus gimana dong?" Paniknya bahkan hampir menangis kalau saja tidak ada orang yang memanggilnya dari arah luar kamar
"ALENA CEPAT TURUN!" Panggil Lestari kepada Putrinya
"IYA MA SEBENTAR, LAGI GANTI BAJU" balas Alena lalu segera mengganti baju seragamnya menjadi baju yang lebih santai dan dengan cepat menemui Ibunya sebelum orang yang sedang menungguinya untuk makan itu benar-benar marah
"Kamu itu kebiasaan kalo ganti baju pasti lama" ucap Ibunya dengan tangan yang mengambilkan nasi beserta lauk-pauknya kepada piring Alena
"Ehehe.. Makasih Mamanya Alena yang cantik" ia tidak menjawab perkataan Ibunya dan hanya mengucapkan terimakasih kepada wanita paruh baya yang kini sudah kembali di sibukkan dengan membuat kue-kue kering yang akan ia jual untuk dagangannya itu.
Memang wanita yang menjabat sebagai Ibunya itu di kenal dengan keahliannya dalam membuat kue di kalangan masyarakat setempat, bahkan kue buatannya pun sangat terkenal di kompleks perumahan lainnya. Meskipun sering sibuk dan tidak selalu mempunyai waktu untuk anak-anaknya, tetapi dia adalah satu-satunya orang yang paling peduli terhadap keadaan anak-anaknya.
Itu menurut sudut pandang yang Alena berikan terhadap Ibunya."Mama udah makan?" Tanyanya dengan mulut yang penuh dengan makanannya
Sebelum Lestari menjawab pertanyaan Alena, perkataannya di sela terlebih dahulu oleh Reza yang menyela pembicaraan keduanya
"Kalau makan itu telen dulu yang bener Dek, tuh liat jadi meler kemana-mana" ucapan itu terlontar dari Reza yang baru datang dari tempat kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKARAZ
Teen FictionKonon katanya waktu bisa sembuhkan luka. Tetapi hal itu sama sekali tidak berlaku untuk seorang gadis yang bernama Razqya Akhallena, sampai akhirnya Arkama Keanu Bagaskara seseorang yang tanpa di sengaja masuk ke dalam dunia Alena sukses membuat gad...