8. (c)ourage to continue

73 24 24
                                    

Sangat tidak masuk akal.

***

Itulah yang mereka pikirkan setelah melihat kalimat yang tertera pada tab milik Steve. Bagaimana bisa mereka kembali ke masa lalu? dunia seperti apa yang sedang mereka pijak saat ini hingga mampu kembali ke masa lalu?

Apakah kini mereka merupakan peran utama pada cerita fantasi? Lalu apakah ini merupakan panggung bagi protagonis?

Beberapa pertanyaan terus berputar di dalam benak mereka, entah dunia seperti apa yang dibuat oleh perusahaan ini, memikirkannya saja sudah membuat kepala pusing. Kelima lelaki itu kini tengah berjalan menuju peron kereta api dan menunggu kereta tiba.

Setibanya kereta datang, mereka bersamaan memasuki kereta tersebut dan berjalan menuju gerbong yang sudah di beritahukan lewat tab milik Steve. Disana, terdapat meja dan beberapa sofa serta makanan yang tersedia.

"Selamat datang, selagi menunggu sampai tujuan. Kalian bisa menikmati beberapa makanan disini dan juga minuman menyegarkan, jika ada sesuatu yang bisa sa-"

"Gamau ah, entar meledak" celetuk Bevan, membuat Keivel dan juga yang lainnya menahan tawa saat mendengar perkataan Bevan.

"Tidak akan, ini merupakan tugas saya untuk memastikan bahwa kalian akan mengisi perut kalian dengan makanan-makanan ini. Tentu saja, tubuh kalian memerlukan energi yang lebih untuk memulai aktivitas."

"Saya tahu, tidak perlu kau jelaskan tuan. Sekarang silahkan keluar dan biarkan kami beristirahat sejenak" Ucap Keivel, pelayan itu segera keluar dari gerbong.

Tentu saja mereka tidak akan diam saja, mereka segera menyantap beberapa makanan yang tersedia.

"Kayaknya ini kelas luxury ga si? di sediain sofa segala plus bantal-bantalnya" Dengan kedua tangannya yang memegang makanan, Keivel berbicara dengan kakinya yang diluruskan tepat ke atas meja.

"Ternyata mereka masih ingat buat kasih kita makan" Sambung Steve, setelahnya ia meneguk satu gelas air putih.

Kelimanya tengah menikmati makanan, bahkan dari mereka mengantongi beberapa cemilan. Selanjutnya, kereta mulai memasuki terowongan. Sudah tidak asing bagi kelima lelaki itu, entah terowongan ini sebagai portal atau ada ilmu sihir, mereka masih kurang begitu yakin. Yang kini mereka yakini ialah bahwa setelah keluar dari terowongan, mereka akan melihat dunia baru.

Ya, dunia pada abad ke 19 di Kanada.

Petugas lainnya pun datang dan menyita beberapa barang termasuk tab dan juga cemilan yang sudah mereka kantongi.

"JANGAN!! CEMILAN GUE!" Teriak Keivel tak terima cemilannya disita begitu saja, "Kalian akan berada di abad ke 19, jadi tidak ada cemilan dari era ini. Dan juga, berbicaralah secara formal agar tidak mengurangi point kalian" Ucap petugas itu setelah itu mempersilahkan Steve dan juga ke empat kawannya untuk keluar dari gerbong.

Dan tiba saatnya mereka di abad ke 19, pemberhentian kereta kini berada di stasiun pada era itu. Mereka keluar bersama dengan kereta yang sudah berubah bentukannya.

"Gila.. sampe ke keretanya ikut berubah juga" Ucap Keivel, kepalanya menoleh ke arah kanan dan kiri, begitupun juga dengan yang lainnya yang kini penglihatannya hanya menjelajahi tempat.

"Sekarang kemana?" Tanya Theo kepada Steve, "Kita akan di jemput oleh kereta kuda, ayo keluar dari stasiun ini dulu"

Benar saja, setelah mereka keluar dari stasiun kereta. Terdapat dua kereta kuda dengan pak kusirnya, Ken bersama dengan Steve. Sedangkan Bevan bersama dengan Keivel dan juga Theo.

OBEDIENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang