When the warrior phase in our lives is coming to an end, we find ourselves asking: “what have I done for others?”
The 4 stages of life - Carl G Jung
____
"Selamat datang di rumah kedua, gedung ORBIT kesayangan anda!"
"Ogah banget menjadikannya sebagai rumah kedua, najis" celetuk Bevan secara tiba-tiba.
"Bevan?!" Steve terkejut sampai membulatkan matanya, karena apa yang di ucapkan Bevan, itu sangat berani.
"Baguslah Bevan" sahut Theo mendukungnya, dengan wajah datarnya, ia mengacungkan jempolnya.
"ORBIT kesayangan anda katanya, haduh mau muntah" kini Keivel yang berucap, bahkan dirinya sudah berani untuk mengucapkan kalimat itu.
"Ahaha kalian lucu sekali kawan! lanjutkan-lanjutkan!" sambung Ken, ia tertawa dengan tangan yang saling bertepuk.
Bahkan Bevan masih selalu merutuki dirinya, menyalahkan dirinya karena satu lollipop itu dan membuat teman-temannya menjadi seperti ini. Dirinya sangat merasa bersalah.
"Aku minta maaf, seharusnya aku. Bukan kalian, aku sudah membuat kalian seperti ini, dihukum seperti ini, bahkan Keivel terkena hukuman dirinya dibisukan. Aku sangat menyesal"
"Tidak Bevan, aku paham maksudmu itu karena ingin mencari tahu. Lagipula aku juga berada di pihakmu, mari kita cari tahu tentang orbit ini" jawab Keivel, dirinya tersenyum. Bahkan ke empat temannya mengangguk setuju, Bevan merasa sedikit lega, hanya sedikit. Karena rasa bersalahnya lebih mendominan pada dirinya.
Kereta pun berhenti, kelima pengawas segera masuk kedalam gerbong dan menarik paksa Bevan, Keivel, Steve, Ken dan Theo. Mereka diturunkan dengan paksa sampai akhirnya tibalah mereka diruang tunggu dengan tangan yang sudah di borgol. Mereka duduk berjejer menunggu laborannya masing-masing.
"Jadi sebenarnya kita menunggu laboran atau Examiner?" tanya Ken
"Siapapun yang menjadi Examiner, ia sekaligus menjadi Laboran kalau di ORBIT. Begitulah" Jelas Keivel, Ken mengangguk tanda mengerti.
Tak lama, akhirnya salah satu pengawas keluar dari ruangan dan meminta kelima anak itu untuk masuk.
Didalam ruangan itu terdapat meja panjang dengan 5 kursi dan di depannya sudah ada proyektor yang menyala dengan kelima Examiner. Diantaranya adalah Gain, Geisha, Emily, Lova, Aileen dan juga Cathleen yang sedang berada di depan monitor komputer.
Kemudian, halaman pertama di perlihatkan. Yaitu, nilai kinerja, dimana disana terdapat nilai tanggung jawab, pengembangan menyusun strategi menyelesaikan misi, ketertarikan pelanggan, proses kerja, hasil fokus terhadap tes, hasil fokus terhadap kandidat, hasil fokus terhadap pelanggan serta total nilai.
"Selamat datang, bertemu lagi dengan saya, Cathleen Anatasia. Saya akan menjelaskan maksud tabel di atas"
"Yang pertama ialah tabel nilai kinerja. Kinerja sebuah perusahaan ORBIT di dukung oleh kinerja para pekerja seperti kalian, Kandidat, Examiner atau Laboran, dan Mentor. Apakah kalian sudah tahu bahwa tempat dimana kalian melakukan tes adalah channel dari televisi yang sedang ditonton oleh banyak orang? kita sebut saja pelanggan. Karena mereka membayar untuk menonton kalian menyelesaikan tes itu. Terdapat pada kolom ketertarikan pelanggan."
"Oke lanjut, yang kedua adalah nilai tanggung jawab. Tentu saja ini adalah tanggung jawab kalian sebagai kandidat yang harus menyelesaikan tes. Lalu ada tanggung jawab seorang Mentor, ia harus tahu tempatnya sendiri. Tidak mencampuri urusan atau tugas kandidat, cukup mengarahkan dan mengawasi." Jelas Cathleen, arah matanya memandang Steve yang sudah melihatnya terlebih dahulu dengan sinisan di matanya. Steve tahu bahwa apa yang sedang Cathleen bicarakan itu mengarah pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBEDIENCE
FantasyMemburuknya krisis ekonomi yang terjadi di Ephraim membuat ORBIT memiliki kesempatan untuk membuka lowongan pekerjaan berskala besar. Dengan menjanjikan hal yang sangat bergelimang dan membuat masyarakat Ephraim tertarik akan hal itu. Melalui bebera...