"Diantara kepercayaan, pasti ada kebohongan."
_Ajiana Pratiwi _
Perempuan dengan tahi lalat kecil tepat di bawah matanya itu berjalan sendirian menaiki lantai dua. Rambutnya yang sedikit pirang panjang, dan dibiarkan tergerai ke bawah membuatnya tampil cantik pagi ini. Ia sedikit bersenandung di setiap langkah kakinya.
Ketika sudah berada di lantai dua, matanya tak sengaja menangkap tangga menuju lantai tiga yang membuatnya terdiam sesaat. Perempuan bernama tag Lusyana Michael itu terus mengamati lantai atas, hingga tak lama kedua matanya langsung disuguhkan oleh seorang siswa laki-laki tengah berjalan sendirian melewatinya.
Pakaian seragam sekolah ala jaman 70-an itu membuat Lusy langsung berpendapat, jika laki-laki tersebut merupakan salah satu murid di MKS. Dengan gaya rambut yang masih dikatakan jadul, begitu berbeda di jaman sekarang.
Lusy tak dapat melihat jelas bagaimana rupa laki-laki tersebut. Namun, dari yang ada dipenglihatannya, suasana disekitar tak jauh berbeda dengan apa yang ia lihat sekarang. Hanya cat dindingnya saja yang berbeda, serta ada beberapa kursi juga yang masih terbuat dari kayu terletak di depan ruang kelas.
Untuk kedua kalinya, Lusy mengalami hal semacam ini. Entah dari mana datangnya ( kekuatan )itu, tapi yang jelas setiap kali Lusy terfokus pada satu titik, ia pasti akan mendapatkan penglihatan.
Kali ini Lusy memilih untuk mengikuti laki-laki tersebut, sebab hanya dia yang ia temui saat ini. Langkah kakinya sontak terhenti kala melihat siswa tadi berdiri di balkon sekolah.
Lusy ikut mendekat, dan langsung melihat ke bawah. Yang mana, di sana sudah ada beberapa murid tengah meneriaki siswa tadi untuk tidak melompat dari lantai tiga. Lusy kemudian menatap sekitar. Hingga dari arah kejauhan, Lusy melihat laki-laki dewasa yang mungkin sudah ber umur 45 tahun itu hanya tersenyum menyaksikan kejadian aksi bunuh diri itu.
Bruakk!!
"Aaaa!!" Reflek, Lusy berteriak saat laki-laki yang berada di sampingnya tadi, kini sudah terjatuh dengan darah yang berceceran kemana-mana.
Para murid langsung berkerumun untuk melihatnya, dan tak lama salah seorang siswi berucap dengan suara yang lantang.
"Harus berapa banyak lagi yang akan menjadi korban?!" Perempuan berambut pendek dengan kacamata bulat itu menatap ke satu arah dengan tatapan penuh amarah.
"Peraturan konyol! Kau bukannya memajukan anak bangsa, melainkan merusak anak bangsa!"
"Manusia sampah sepertimu lebih baik mati!"
Siswi tersebut kemudian tertawa singkat, sembari menggenggam Pin berlogo SP yang berada di seragam bajunya. "Hidupmu penuh dengan pencitraan! Kau seenaknya merubah peraturan sekolah, dan berbuat semena-mena kepada kami!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐂𝐇𝐎𝐎𝐋 𝐏𝐑𝐈𝐒𝐎𝐍
Mistério / SuspenseAKU KASIH PERINGATAN YA GUYS, SOALNYA ADA ADEGAN KEKERASAN! Malgemeene Klasse School. Konon katanya pada tahun 1969 MKS pernah memiliki murid hampir 3000 orang, dan berhasil mewisuda sekitar 600 orang. Sekolah tersebut merupakan sekolah swasta yang...