05

116 17 2
                                    

Happy reading ✨

Semoga kalian suka ya sama cerita author yang ini, buat yang baca sama vote terimakasih banyak ya ♡.
Buat yang baca tapi ga vote, vote dong hehe maksa nih, satu vote dari kalian sangat berharga tau bagi author. Jangan jadi pembaca gelap ya.

Kalau boleh jangan lupa komen juga ya.

Jangan lupa vote ya teman-teman terimakasih 🤍.

___

"Rey" panggil Fajri kepada sepupunya, Reynaldi. Yang sedang fokus ke ponselnya itu, entah apa yang dilakukan Reynaldi Fajri tidak terlalu peduli.

"Iya, bang kenapa?" Tanya Reynaldi kemudian menaruh ponselnya.

"Gue udah bilang jangan pakek embel-embel kak lah bang lah kalau manggil gue cukup nama aja" tegas Fajri lagi, bukannya tidak suka tapi Fajri merasa aneh dengan panggilan itu dan juga mereka cuma beda 1 tahun saja, menurut Fajri tidak masalah jika Reynaldi memanggilnya dengan nama panggilannya.

"Maaf bang, gue ga bisa biar bagaimanapun juga Lo lebih tua dari gue" ujar Reynaldi, sungguh ia merasa tidak enak jika hanya memanggil Fajri dengan namanya saja.

"Iya deh, terserah lo aja"

"Oh iya, Lo kapan kesini?" Tanya Fajri.

"Tadi bang gue sampai sini sekitar jam 5 sore itu"

Fajri hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Bang" ujar Reynaldi.

"Oh iya, Lo kenapa pindah kesini?" Tanya Fajri.

"Bunda nyuruh gue, katanya biar bang Aji ga kesepian disini" ujarnya jujur.

Fajri lagi-lagi hanya menganggukkan kepalanya.
"Udah ga usah bilang bang Aji gitu, bilang Lo aja. Yang penting kan Lo udah manggil gue bang sebelumnya"

Reynaldi yang mendengar ucapan dari Fajri menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

"Oh iya, Lo kenapa manggil gue tadi? Ada yang mau Lo omongin?" Tanya Fajri mengingat tadi Reynaldi memanggilnya.

"Iya bang, gue mau nanya nanti gue satu sekolah ya sama Lo?"

"Iya" balas Fajri seadanya.

"Gue mulai sekolah kapan, bang?"

"Besok, kata papa"

"Bang nanti gue boleh minta tolong ga?"

Fajri hanya menaikkan satu alisnya saja.

"Tolongin gue nyari kelas gue nanti, boleh?"

"Hmm, boleh. Papa emang nyuruh gue buat nemenin Lo besok"

Reynaldi hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, dan mereka berdua mulai fokus dengan ponsel mereka masing-masing.
Tak berselang lama Nilam datang menghampiri mereka berdua.

"Rey, tidur dulu sudah malam ingat besok hari pertama kamu Sekolah loh" ujar Nilam lembut kepada Reynaldi.

"Iya Tan, Reynaldi tidur sekarang" ujar Reynaldi sopan.

FAJRI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang