Rumah sakit 3

136 30 12
                                        

Sementara itu di rumahnya, Julieta sedang merasa gelisah. "Astaga, nenek tersayang. Apakah yang harus aku lakukan?" tanya Diana bersedih. "Tenang saja, Diana Becker. Dimana ponsel Daniel?" tanya Julieta sambil tersenyum. "Tenang saja, nenek tersayang. Aku sudah memegang ponsel daddy" jawab Diana bersedih. "Baiklah, cucuku Diana. Sekarang berikan padaku" kata Julieta sambil tersenyum. Seketika itu juga, Diana patuh.

Sementara itu di sebuah kamar, Daniela sedang merasa gelisah. "Astaga, nenek tersayang. Apakah yang harus aku lakukan?" tanya Diana bersedih. "Tenang saja, Diana Becker. Dimana ponsel Daniel?" tanya Julieta sambil tersenyum. "Tenang saja, nenek tersayang. Aku sudah memegang ponsel daddy" jawab Diana bersedih. "Baiklah, cucuku Diana. Sekarang berikan padaku" kata Julieta sambil tersenyum. Seketika itu juga, Daniela tahu.

Sementara itu di rumahnya, Carlos dan Johannah berduaan. "Astaga, Johannah sayang. Tolong gosok punggungku" kata Carlos sambil tersenyum. "Baiklah, Carlos sayang. Wajahmu seperti Enrique Rocha" kata Johannah sambil memuji. "Baiklah, Johannah sayang. Wajahmu cantik seperti Daniela Romo" kata Carlos jujur. "Baiklah, Carlos sayang. Sekarang berbalik menghadap kepada diriku" kata Johannah. "Baiklah, Johannah Robles. Perintahmu adalah tugasku" kata Carlos sambil memeluk. "Baiklah, Carlos Santos. Rasa-rasanya aku rindu seperti ini" kata Johannah tersenyum. "Baiklah, Johannah Robles. Berikan aku sebuah ciuman" kata Carlos sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka bermesraan-mesraan.

Sementara itu di sebuah kamar, Carlos dan Constanza berduaan. "Astaga, Constanza sayang. Tolong gosok punggungku" kata Carlos sambil tersenyum. "Baiklah, Carlos sayang. Wajahmu seperti Fernando Colunga" kata Constanza. "Baiklah, Constanza sayang. Wajahmu cantik seperti Susana Gonzales" kata Carlos jujur. "Baiklah, Carlos sayang. Sekarang berbalik menghadap kepada diriku" kata Constanza. "Baiklah, Constanza Fernandez. Perintahmu adalah tugasku" kata Carlos sambil memeluk. "Baiklah, Carlos Santos. Rasa-rasanya aku merindukan seperti ini" kata Constanza sambil tersenyum dengan lebar. "Baiklah, Constanza Fernandez. Berikan aku sebuah ciuman" kata Carlos sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka bermesraan-mesraan.

Sementara itu di sebuah kamar, Daniel dan Michelle berduaan. "Astaga, Michelle tersayang. Tolong gosok punggungku" kata Daniel sambil tersenyum. "Baiklah, Daniel sayang. Wajahmu seperti Jorge Salinas" kata Michelle sambil tersenyum. "Baiklah, Michelle sayang. Wajahmu cantik seperti Silvia Navarro" kata Daniel jujur. "Baiklah, Daniel sayang. Sekarang berbalik menghadap kepada diriku" kata Michelle. "Baiklah, Michelle Osorio. Perintahmu adalah tugasku" kata Daniel sambil memeluk. "Baiklah, Daniel Santos. Rasa-rasanya aku merindukan seperti ini" kata Michelle sambil tersenyum dengan lebar. "Baiklah, Michelle Osorio. Berikan aku sebuah ciuman" kata Daniel sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka bermesraan-mesraan.

Sementara itu di kamar lainnya, Diego dan Veronica berduaan. "Astaga, Veronica tersayang. Tolong gosok punggungku" kata Diego sambil tersenyum. "Baiklah, Diego sayang. Wajahmu seperti David Zepeda" kata Michelle sambil tersenyum. "Baiklah, Veronica sayang. Wajahmu cantik seperti Sandra Echeverria" kata Diego jujur. "Baiklah, Diego sayang. Sekarang berbalik menghadap kepada diriku" kata Veronica meminta. "Baiklah, Veronica Bracho. Perintahmu adalah tugasku" kata Diego sambil memeluk. "Baiklah, Diego Santos. Rasa-rasanya aku merindukan seperti ini" kata Veronica sambil tersenyum dengan lebar. "Baiklah, Veronica Bracho. Berikan aku sebuah ciuman" kata Diego sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka bermesraan-mesraan.

Sementara itu di kamar lainnya, Damian dan Caroline berduaan. "Astaga, Caroline tersayang. Tolong gosok punggungku" kata Damian sambil tersenyum. "Baiklah, Damian sayang. Wajahmu seperti Victor Gracia" kata Caroline sambil tersenyum. "Baiklah, Caroline sayang. Wajahmu cantik seperti Marlene Favela" kata Damian jujur. "Baiklah, Damian sayang. Sekarang berbalik menghadap kepada diriku" kata Caroline. "Baiklah, Caroline Sandoval. Perintahmu adalah tugasku" kata Damian sambil memeluk. "Baiklah, Damian Santos. Rasa-rasanya aku merindukan seperti ini" kata Caroline sambil tersenyum dengan lebar. "Baiklah, Caroline Sandoval. Berikan aku sebuah ciuman" kata Damian sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka bermesraan-mesraan.

Sementara itu di rumahnya, Daniel sedang asyik bermimpi. "Astaga, anakku Diana tersayang. Kenapa aku ada di kamarmu?" tanya Daniel sambil terkejut. "Tenanglah, daddy tersayang. Semalam kau mabuk berat" jawab Diana sambil tersenyum. "Astaga, anakku Diana tersayang. Dimana seluruh pakaianku?" tanya Daniel sambil terkejut. "Tenanglah, daddy tersayang. Aku melepasnya karena kotor" jawab Diana sambil tersenyum. Seketika itu juga, Daniel pingsan.

Sementara itu di sebuah kamar, Dastan sedang asyik bermimpi. "Astaga, anakku Diana tersayang. Kenapa aku ada di kamarmu?" tanya Daniel sambil terkejut. "Tenanglah, daddy tersayang. Semalam kau mabuk berat" jawab Diana sambil tersenyum. "Astaga, anakku Diana tersayang. Dimana seluruh pakaianku?" tanya Daniel sambil terkejut. "Tenanglah, daddy tersayang. Aku melepasnya karena kotor" jawab Diana sambil tersenyum. Seketika itu juga, Dastan koma.

Sementara itu di rumahnya, Carlos dan Johannah berduaan. "Astaga, Johannah Robles sayang. Hatiku senang sekali" kata Carlos sambil tersenyum dengan lebar. "Benar, Carlos Santos sayang. Aku merasa hal serupa" kata Johannah sambil tersenyum. "Baiklah, Johannah Robles. Sekarang saatnya tidur" kata Carlos sambil melepas jubah. "Baiklah, Carlos Santos sayang. Sekarang saatnya kita tidur" kata Johannah sambil melepas jubah. Seketika itu juga, mereka berdua tertidur dengan pulasnya.

Sementara itu di sebuah kamar, Carlos dan Constanza berduaan. "Astaga, Constanza Fernandez. Hatiku senang sekali" kata Carlos sambil tersenyum dengan lebar. "Benar, Carlos Santos sayang. Aku merasa hal serupa" kata Constanza sambil tersenyum. "Baiklah, Constanza Fernandez. Sekarang saatnya tidur" kata Carlos sambil melepas jubah. "Baiklah, Carlos Santos sayang. Sekarang saatnya kita tidur" kata Constanza sambil melepas jubah. Seketika itu juga, mereka berdua tertidur dengan pulasnya.

Sementara itu di sebuah kamar, Daniel dan Michelle berduaan. "Astaga, Michelle Osorio sayang. Hatiku senang sekali" kata Daniel sambil tersenyum lebar. "Benar, Daniel Santos sayang. Aku merasa hal serupa" kata Michelle sambil tersenyum. "Baiklah, Michelle Osorio. Sekarang saatnya tidur" kata Daniel sambil melepas jubah. "Baiklah, Daniel Santos sayang. Sekarang saatnya kita tidur" kata Michelle sambil melepas jubah. Seketika itu juga, mereka berdua tertidur dengan pulasnya.

Sementara itu di kamar lainnya, Diego dan Veronica berduaan. "Astaga, Veronica Bracho sayang. Hatiku senang sekali" kata Diego sambil tersenyum dengan lebar. "Benar, Diego Santos sayang. Aku merasa hal serupa" kata Veronica sambil tersenyum. "Baiklah, Veronica Bracho. Sekarang saatnya tidur" kata Daniel sambil melepas jubah. "Baiklah, Diego Santos sayang. Sekarang saatnya kita tidur" kata Veronica sambil melepas jubah. Seketika itu juga, mereka berdua tertidur dengan pulasnya.

Sementara itu di kamar lainnya, Damian dan Caroline berduaan. "Astaga, Caroline Sandoval. Hatiku senang sekali" kata Damian sambil tersenyum dengan yang selebar-lebarnya. "Benar, Damian Santos sayang. Aku merasa hal serupa" kata Veronica sambil tersenyum. "Baiklah, Caroline Sandoval. Sekarang saatnya tidur" kata Damian sambil melepas jubah. "Baiklah, Damian Santos sayang. Sekarang saatnya kita tidur" kata Caroline sambil melepas jubah. Seketika itu juga, mereka berdua tertidur dengan pulasnya.

The Perfect DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang