Sementara itu di rumahnya, hiduplah seorang pria renta. Nama lengkapnya adalah, Valentino Leonardo Nicolas Becker yang berusia 90 tahun. Sosok Valentino dikenal, seorang pria baik dan juga mirip aktor ternamaan Ricardo Blume. Pekerjaan Valentino adalah, seorang mantan boss sebuah perusahaan telekomunikasi. Valeni memiliki seorang isteri, Theresia Julieta Adeline Caspian yang telah berusia 86 tahun. Sosok Julieta dikenal, seorang wanita cantik dan juga mirip aktris ternamaan Iran Eory. Pekerjaan Julieta adalah, seorang ibu rumah tangga biasa saja. Mereka berdua saling mencintai.
Valentino dan isterinya Julieta tinggal di sebuah rumah mewah. "Astaga, Valentino sayangku. Anak kita Daniel mabuk-mabukan lagi" kata Julieta sambil merasa terkejut. "Baiklah, Julieta sayangku. Dimana Daniel sekarang?" tanya Valentino sambil menggeram. "Baiklah, Julieta Caspian. Dimana Daniel sekarang?" tanya Valentino sambil merasa kesal. "Baiklah, Valentino Becker. Daniel dalam kamar Diana" jawab Julieta sambil gelisah. Seketika itu juga, Valentino keluar dari kamar tidur utama.
Sementara itu di rumahnya, Carlos dan Johannah berduaan. "Astaga, Carlos Santos tersayang. Ternyata kita semakin tua" kata Johannah sambil memeluk. "Benar sekali, Johannah Robles. Sekarang kita semakin tua" kata Carlos sambil mencium bibir. "Tetapi, Carlos Santos tersayang. Aku merindukan liburan keluarga" kata Johannah lesu. "Tetapi, Johannah sayang. Sekarang bukan akhir tahun" kata Carlos sambil mendesah. Seketika itu juga, mereka berdua menangis karena rasa sedihnya.
Sementara itu di sebuah kamar, Carlos dan Constanza berduaan. "Astaga, Carlos Santos tersayang. Ternyata kita semakin tua" kata Constanza sambil memeluk. "Benar, Constanza Fernandez. Sekarang kita semakin tua" kata Carlos sambil mencium bibir. "Tetapi, Carlos Santos tersayang. Aku merindukan liburan keluarga" kata Johannah lesu. "Tetapi, Constanza sayang. Sekarang bukan akhir tahun" kata Carlos sambil mendesah. Seketika itu juga, mereka berdua menangis karena rasa sedihnya.
Sementara itu di sebuah kamar, Daniel dan Michelle berduaan. "Astaga, Daniel Santos tersayang. Ternyata kita semakin tua" kata Michelle sambil memeluk. "Benar, Michelle Osorio. Sekarang kita semakin tua" kata Michelle sambil mencium bibir. "Tetapi, Daniel Santos tersayang. Aku merindukan liburan keluarga" kata Michelle lesu. "Tetapi, Michelle sayang. Sekarang bukan akhir tahun" kata Daniel sambil mendesah. Seketika itu juga, mereka berdua menangis karena rasa sedihnya.
Sementara itu di kamar lainnya, Diego dan Veronica berduaan. "Astaga, Diego Santos tersayang. Ternyata kita semakin tua" kata Veronica sambil memeluk. "Benar, Veronica Osorio. Sekarang kita semakin tua" kata Veronica sambil mencium bibir. "Tetapi, Diego Santos tersayang. Aku merindukan liburan keluarga" kata Veronica lesu. "Tetapi, Veronica sayang. Sekarang bukan akhir tahun" kata Diego sambil mendesah. Seketika itu juga, mereka berdua menangis karena rasa sedihnya.
Sementara itu di kamar lainnya, Damian dan Caroline berduaan. "Astaga, Damian Santos. Ternyata kita semakin tua" kata Caroline sambil memeluk. "Benar, Caroline Sandoval. Sekarang kita semakin tua" kata Damian sambil mencium bibir. "Tetapi, Damian Santos. Rasa-rasanya ku merindukan liburan keluarga" kata Caroline. "Tetapi, Caroline sayang. Sekarang bukan akhir tahun" kata Damian sambil mendesah. Seketika itu juga, mereka berdua menangis karena rasa sedihnya.
Sementara itu di rumahnya, Valentino merasa sangat marah. "Baiklah, daddy tersayang. Apakah yang terjadi?" tanya Darius sambil tersenyum lebar. "Baiklah, anakku Darius. Perbuatanmu tidak berubah" jawab Valentino sambil marah. "Baiklah, daddy tersayang. Maafkan perbuatanku" kata Darius sambil mendesah. "Sudahlah, Valentino Becker. Kendalikan nafsu amarahmu" kata Julieta sambil melerai. "Tidak, Julieta Caspian. Sebaiknya anak ini mati" kata Valentino sambil menggeram. "Tidak, opa tersayang. Turunkanlah pistolnya" kata Diana sambil berlutut. "Sudahlah, Diana Becker. Waktumu dan Darius sudah selesai" kata Valentino. "Sudahlah, Valentino Becker. Diana sangat ketakutan" kata Julieta sambil terus melerai. Seketika itu juga, Valentino mulai merasa berserah pasrah.
Sementara itu diluar kamar, Daniela mendengar semuanya. "Baiklah, daddy tersayang. Apakah yang terjadi?" tanya Darius sambil tersenyum lebar. "Baiklah, anakku Darius. Perbuatanmu tidak berubah" jawab Valentino sambil marah. "Baiklah, daddy tersayang. Maafkan perbuatanku" kata Darius sambil mendesah. "Sudahlah, Valentino Becker. Kendalikan nafsu amarahmu" kata Julieta sambil melerai. "Tidak, Julieta Caspian. Sebaiknya anak ini mati" kata Valentino sambil menggeram. "Tidak, opa tersayang. Turunkanlah pistolnya" kata Diana sambil berlutut. "Sudahlah, Diana Becker. Waktumu dan Darius sudah selesai" kata Valentino. "Sudahlah, Valentino Becker. Diana sangat ketakutan" kata Julieta sambil terus melerai. Seketika itu juga, Daniela takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Daddy
FanficSebuah cerita imajinasi bertema fanfiction. Penuh gairah dan hawa nafsu yang membara