Rumah sakit 7

264 25 16
                                    

Sementara itu di rumahnya, Carlos dan Johannah berduaan. "Astaga, Johannah sayang. Tolong gosok punggungku" kata Carlos sambil tersenyum. "Baiklah, Carlos sayang. Wajahmu seperti Enrique Rocha" kata Johannah sambil memuji. "Baiklah, Johannah sayang. Wajahmu cantik seperti Daniela Romo" kata Carlos jujur. "Baiklah, Carlos sayang. Sekarang berbalik menghadap kepada diriku" kata Johannah. "Baiklah, Johannah Robles. Perintahmu adalah tugasku" kata Carlos sambil memeluk. "Baiklah, Carlos Santos. Rasa-rasanya aku rindu seperti ini" kata Johannah tersenyum. "Baiklah, Johannah Robles. Berikan aku sebuah ciuman" kata Carlos sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka bermesraan-mesraan.

Sementara itu di sebuah kamar, Carlos dan Constanza berduaan. "Astaga, Constanza sayang. Tolong gosok punggungku" kata Carlos sambil tersenyum. "Baiklah, Carlos sayang. Wajahmu seperti Fernando Colunga" kata Constanza. "Baiklah, Constanza sayang. Wajahmu cantik seperti Susana Gonzales" kata Carlos jujur. "Baiklah, Carlos sayang. Sekarang berbalik menghadap kepada diriku" kata Constanza. "Baiklah, Constanza Fernandez. Perintahmu adalah tugasku" kata Carlos sambil memeluk. "Baiklah, Carlos Santos. Rasa-rasanya aku merindukan seperti ini" kata Constanza sambil tersenyum dengan lebar. "Baiklah, Constanza Fernandez. Berikan aku sebuah ciuman" kata Carlos sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka bermesraan-mesraan.

Sementara itu di sebuah kamar, Daniel dan Michelle berduaan. "Astaga, Michelle tersayang. Tolong gosok punggungku" kata Daniel sambil tersenyum. "Baiklah, Daniel sayang. Wajahmu seperti Jorge Salinas" kata Michelle sambil tersenyum. "Baiklah, Michelle sayang. Wajahmu cantik seperti Silvia Navarro" kata Daniel jujur. "Baiklah, Daniel sayang. Sekarang berbalik menghadap kepada diriku" kata Michelle. "Baiklah, Michelle Osorio. Perintahmu adalah tugasku" kata Daniel sambil memeluk. "Baiklah, Daniel Santos. Rasa-rasanya aku merindukan seperti ini" kata Michelle sambil tersenyum dengan lebar. "Baiklah, Michelle Osorio. Berikan aku sebuah ciuman" kata Daniel sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka bermesraan-mesraan.

Sementara itu di kamar lainnya, Diego dan Veronica berduaan. "Astaga, Veronica tersayang. Tolong gosok punggungku" kata Diego sambil tersenyum. "Baiklah, Diego sayang. Wajahmu seperti David Zepeda" kata Veronica sambil tersenyum. "Baiklah, Veronica sayang. Wajahmu cantik seperti Sandra Echeverria" kata Diego jujur. "Baiklah, Diego sayang. Sekarang berbalik menghadap kepada diriku" kata Veronica meminta. "Baiklah, Veronica Bracho. Perintahmu adalah tugasku" kata Diego sambil memeluk. "Baiklah, Diego Santos. Rasa-rasanya aku merindukan seperti ini" kata Veronica sambil tersenyum dengan lebar. "Baiklah, Veronica Bracho. Berikan aku sebuah ciuman" kata Diego sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka bermesraan-mesraan.

Sementara itu di kamar lainnya, Damian dan Caroline berduaan. "Astaga, Caroline tersayang. Tolong gosok punggungku" kata Damian sambil tersenyum. "Baiklah, Damian sayang. Wajahmu seperti Victor Gracia" kata Caroline sambil tersenyum. "Baiklah, Caroline sayang. Wajahmu cantik seperti Marlene Favela" kata Damian jujur. "Baiklah, Damian sayang. Sekarang berbalik menghadap kepada diriku" kata Caroline. "Baiklah, Caroline Sandoval. Perintahmu adalah tugasku" kata Damian sambil memeluk. "Baiklah, Damian Santos. Rasa-rasanya aku merindukan seperti ini" kata Caroline sambil tersenyum dengan lebar. "Baiklah, Caroline Sandoval. Berikan aku sebuah ciuman" kata Damian sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka bermesraan-mesraan.

Sementara itu di rumah sakit, Diana melihat Julieta mendekat. "Baiklah, cucuku Diana Becker. Tolong kau mundur" kata Julieta. "Tetapi, omaku tersayang. Apakah yang mereka lakukan?" tanya Diana sambil terkejut. "Tenanglah, Diana Becker. Mereka akan mengurus daddy" kata Julieta sambil berbisik. "Tetapi, omaku tersayang. Dimana mereka akan menempatkan daddy?" tanya Diana sambil terbelalak. "Entahlah, cucuku Diana Becker. Aku tidak tahu" jawab Julieta. Seketika itu juga, mereka keluar.

Sementara itu di sebelah Daniel, Daniela merasa sangat terkejut. "Baiklah, cucuku Diana Becker. Tolong kau mundur" kata Julieta. "Tetapi, omaku tersayang. Apakah yang mereka lakukan?" tanya Diana sambil terkejut. "Tenanglah, Diana Becker. Mereka akan mengurus daddy" kata Julieta sambil berbisik. "Tetapi, omaku tersayang. Dimana mereka akan menempatkan daddy?" tanya Diana sambil terbelalak. "Entahlah, cucuku Diana Becker. Aku tidak tahu" jawab Julieta. Seketika itu juga, Daniela ikut.

Bersambung dengan season 2

The Perfect DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang