Sembilan

21 6 0
                                    

Hujan lebat sedang mengguyur kota. Karna hujan Ricky jadi tidak bisa kemana² untuk malam ini padahal ia dan 6 temannya sudah janji mau nongkrong, tapi harus batal karna hujan.

Sekarang Ricky harus menemani adiknya belajar. Sebenarnya Hyera bisa belajar sendiri tapi untuk malam ini Ricky berpikir untuk menemani Hyera belajar.

"Mas." Hyera yg sedang menjawab beberapa pertanyaan yg diberikan Ricky.

"Hm kenapa?." Sahut Ricky.

Sebelum lanjut ke obrolan berikutnya Hyera menghentikan aktivitas nya terlebih dalu. "Weekend ziarah ke makam Mama yok."

Ricky yg tadinya sedang sibuk dengan hpnya kini beralih menatap Hyera. "Kamu mau?." Hyera mengangguk antusias. "Yaudah weekend kita ziarah ke makam Mama, sekalian mas mau ngajak kamu jalan²."

"Yeyy." Hyera langsung berdiri kemudian melompat lompat kegirangan.

"Papa." Hyera pun menghampiri Darren.

Ricky melirik Darren sebentar lalu ia kembali pada hpnya.

"Hm?."

"Pa, weekend ini yera sama mas iky mau ziarah ke makam Mama, Papa ikut ya." Ucap Hyera berharap kali ini Darren ingin ikut.

"Gak bisa Papa sibuk, kamu bisa minggir Papa lagi buru-buru."

Hyera memasang wajah kecewanya. "Ayolah Pa, kali ini aja Papa ikut ziarah ke makam Mama, mau ya Pa mau yaaa." Hyera terus memohon agar Darren ikut.

"Gak."

Hyera pun meraih tangan kanan Darren. "Ayolah Pa."

"HYERA STOP! PAPA BILANG ENGGAK YA ENGGAK KAMU KERAS KEPALA BANGET SIH KAMU TUH GA ADA BEDA NYA SAMA RICKY, SAMA-SAMA KERAS KEPALA SEKALI PAPA BILANG ENGGAK JANGAN MAKSA!." Kini Darren sudah tersulut emosi ia menepis kasar tangan Hyera membuat Hyera hampir terbentur ke meja jika Ricky tidak langsung menangkap tubuh adiknya itu.

"Tidak seharusnya anda membentak yera seperti itu, dia juga anak Papa." Kesal Ricky.

"Anak? Hyera bukan lah anak saya dia hanya anak yg Mama kamu temukan di depan butik nya!." Ucap Darren mengetahui hal itu Hyera semakin menangis di pelukan bu Astri.

"Saya tau itu, tapi kenapa anda harus mengatakan rahasia itu di depan yera! Bukan nya Mama pernah mengatakan rahasiakan hal itu dari siapa pun kenapa harus anda bongkar?!."

"Lebih baik saya bongkar sekarang sebelum anak itu tau sendiri nantinya. Mulai sekarang jangan pernah kalian mencari saya lagi!." Darren pun pergi dengan membawa koper nya pergi jauh meninggalkan Ricky dan Hyera.

Hyera langsung berlari mengejar Darren. "Papa jangan tinggalin yera." Ucap Hyera sambil mengetuk² kaca mobil milik Darren.

"PAPA JANGAN TINGGALIN YERA PAPA." Mobil hitam itu semakin menjauh Hyera sudah tidak sanggup mengejar mobil milik Darren lagi gadis itu kini terduduk di jalanan yg basah.

"yera." Ricky menghampiri sang adik dengan membawa payung.

"Mas iky kenapa Papa harus ninggalin kita." Lirih Hyera.

Ricky tidak menyahuti perkataan Hyera. "Ayok sekarang kita masuk hujan nya makin deres." Hyera menggeleng.

"Gini aja deh kamu mau ikut ke suatu tempat?."

"Kemana?."

"Rahasia, ikut aja dulu." Akhirnya Hyera mengangguk. "Tapi ganti baju kamu dulu."

✎✎

"Kita mau kemana sih?." Tanya Hyera pada Ricky yg sedang menyetir mobil.

Stay with me || Hyeiki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang