Dua belas

19 6 0
                                    

Seperti yg dikatakan Nathan bahwa pulang sekolah mereka akan tanding basket dengan anak anak SMK.

Sekarang pertandingan sudah dimulai di lapangan basket yg sering digunakan untuk pertandingan.

Ini hanya pertandingan biasa mereka bertanding hanya untuk bersenang-senang dan memperkuat pertemanan, jadi tidak banyak yg melihat mereka hanya ada 4 gadis 3 dari 4 gadis itu adalah pacar dari 3 siswa SMK yg menjadi lawan tim Hersa dan satu gadis lagi adalah Syela sahabatnya Satya.

"Istirahat istirahat." Ketua tim basket dari SMK Unggulan mengisyaratkan untuk beristirahat sejenak.

Para laki-laki itu berhamburan ke pinggir lapangan untuk duduk beristirahat.

"Bang tadi bang Rey chat gue dibilang mau nyusul ke sini." Ucap Ricky setelah membaca chat dari Reyza.

"Siapa aja?." Tanya Hersa setelah menghabiskan satu botol air yg ia bawa.

"Bang Azka sama bang Juan." Hersa hanya mengangguk.

"Hersa!." Dari jarak yg tidak jauh terlihat seorang gadis datang gadis itu berlari menghampiri Hersa.

"ra jangan lari, jalan aja." Ya gadis itu adalah pacarnya Hersa, Syaira.

"Eh bang gue ke toilet bentar ya."

"Hmm."

Ricky pun bangkit dari duduknya lalu pergi ke toilet umum yg berda tidak jauh dari lapangan basket.

Namun saat setengah perjalanan langkahnya terhenti karna ia melihat seorang gadis yg tidak asing baginya.

Ricky pun berlari menghampiri gadis itu. "Hai." Ucapnya saat sudah berada di samping gadis itu.

"Eh hai juga, ky." Sahut Zahra. Ya gadis itu adalah Zahra.

"Lo ngapain disini?." Tanya Ricky.

"Ngikutin kak Sean." Sahut Zahra.

"Ooh terus sekarang lo mau kemana?."

"Mau nyari minum haus."

"Gue temenin deh."

"Eh tapi—."

"Udah gak papa masih ada yg lain yg bisa gantiin gue main."

"Yaudah deh terserah lo aja."

Ricky dan Zahra pun melanjutkan jalan mereka menuju indomaret yg ada di sebrang jalan.

"Eum ky."

"Kenapa?." Tanya Ricky menundukkan kepalanya agar bisa lebih jelas melihat Zahra yg lebih pendek darinya.

"Gue boleh minta nomor lo gak? M-maksud gue minta nomor buat jaga jaga aja kalo kak Sean minta bantuan lo lewat gue." Dalam hati Zahra sudah merutuki dirinya sendiri kata-kata itu keluar sendiri dari mulutnya.

Tapi berbeda dengan Ricky, entah kenapa dalam hatinya Ricky merasa senang. "Boleh." Ricky pun mengambil HP nya.

Lalu Zahra mencatat nomor Ricky di HP nya.

"Thanks ky."

"Yoi."

✎✎

"Anj anj anj." Bahkan saat sudah sampai di rumah pun Zahra masih merutuki dirinya sendiri.

"Sumpah bisa bisanya gue yg minta nomor Ricky duluan ARGGHHH ZAHRA ANJ!."

"Kenapa lo?." Tanya Sean mendengar teriakan adeknya itu.

"Eh anj! Sejak kapan lo ada disana?." Tanya Zahra kaget melihat Sean yg sekarang berdiri di depan pintu kamarnya.

Stay with me || Hyeiki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang