welcome buat yang baru gabung,
absen dulu dari mana aja nihsebelum baca, don't forget to click vote
happy reading° ° ° °
AKHIRNYA setelah sekian ribu purnama kini makanan pesanan anggota The Royal Gang's datang juga. Oke, pembukaan yang cukup dramatis, but gapapa kan readers?
Lucas yang memang pada dasarnya punya bakat akting alay sejak balita, kini dikeluarkannya.
Ia sedang berlakon menangis dengan lima belas tisu yang telah kucel di tangannya, guna untuk mengelap cairan kental nan asin di hidungnya. Ingus maksudnya guys.
Rean yang sejatinya merupakan anak didik pelajaran freak dari Lucas pun akhirnya mengikuti jejak akting si guru.
Mengambil segenggam tisu dan menuangkan air minum ke matanya, alhasil jadilah air mata. Sungguh pemandangan yang luar biasa absurd.
"Nih," tutur Ghara sembari menaruh nampan di tangannya.
"Ya ampun, makanan gua sampe juga. Hampir mati kelaparan loh gua tadi," ujar Geo dengan senyuman psikopat.
"Lama amat lo pesen makanannya, Ghar. Ngapain aja lo di sana?" tanya Daffi.
"Tukeran nomer kali sama mba nya. Biasalah anak muda. Kek gak pernah muda aja lo," ucap Rean asal.
"Gua keknya baru hari ini deh ngeliat mba-mba kasir itu. Pegawai baru kah?" tanya Geo.
"Iya, pegawai baru," ujar Ghara apa adanya.
"Oh ya? Tadi gua sempet liat lo pegangan tangan lho, sama tuh mba-mba," tutur Daffi mode julid on.
"Jangan asal ngomong. Tuh tante-tante yang keganjenan. Main asal pegang tangan gua," jelas Ghara.
"Tapi lumayan loh mukanya," ujar Geo.
"Ya kalo dari jauh, kalo dari deket ngedempul banget Ge. Kalo lo mau, ambil aja. Barang antik, lumayan," tutur Ghara.
Flashback on
Ghara berjalan menuju kasir. Melewati ribuan ciwi-ciwi yang sedang caper kepada dirinya.
Namun tatapan Ghara hanya stay di handphone miliknya. Seolah ia sama sekali tidak tertarik dengan segala bentuk godaan yang para siswi-siswi itu berikan.
Jika membahas para siswa di SMA Garuda Satu, sebenarnya mereka semua memiliki wajah yang rupawan dan berasal dari kalangan keluarga yang juga mapan. Tapi karena ketampanan dan kekayaan anggota TRG lebih dominan, ya jadinya seluruh siswa yang berada di sana tertutup deh eksistensinya oleh mereka.
Tapi jujur saja, di sana memang surganya cogan dan cecan.
"Hello. May i take your order?" ujar sang kasir yang merasakan kedatangan Ghara, namun matanya masih tertuju kepada komputer.
"I'd like 6 fried rice, 2 seafood fried rice, and 3 french fries, please," tutur Ghara.
"Would you like a drink with that?"
"6 tea lemons," ujar Ghara.
"Oke. Please wait for your order," tutur sang kasir.
"Semuanya berapa?" ujar Ghara, menanyakan harga makanan yang ia pesan.
"Semuanya jadi Rp. 380.000,00 kak," ujar sang kasir sembari menaikkan wajahnya.
Betapa terkejutnya sang kasir ketika melihat siapa yang memesan makanan. Wajah tampannya benar-benar mengagetkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAVANOLIO : The Leader of Royals
Teen Fiction❝Menjadi sebuah keharusan bagi setiap manusia untuk bisa menerima semua yang telah menjadi bagian dari kehidupannya. It's not just about the happiness, but also the sadness.❞ - Argalian, 𝓵𝓲𝓸𝓹𝓾𝓽𝓽𝓱_ ••• Masa lalu dari sang ayah, Matheogana Gib...