15. Kotak Hadiah Misterius

120 51 50
                                    

welcome!
jangan jadi silent readers!
and happy reading all!

° ° ۝ ° °

DINGINNYA angin malam menemani keberadaan Arga di balkon kamarnya. Secarik surat dan beberapa lembar foto random yang diterimanya, mendatangkan tanda tanya besar dipikirannya.

Pertama, penyerangan tiba-tiba dari oknum tak dikenali, dan sekarang kotak misterius yang telah dipenuhi oleh bercak darah. "Omong kosong apaan sih ini semua?!"

Arga melihat satu persatu foto yang terdapat di dalam kotak hadiah tersebut. Ada foto luka lebam, foto apartemen yang dipenuhi dengan darah dan terakhir foto rumah sakit. Ditambah tak adanya nama dari sang pengirim. Membuat Arga makin diombang-ambingkan oleh rasa kebingungan.

Arga beralih mengambil secarik surat yang dikirimkan bersama dengan kotak misterius tersebut. Penampakan dari suratnya pun lusuh dan terdapat beberapa bercak darah di kertasnya, "Dia nulis dalam keadaan tangan yang lagi luka?"

***

To. Argalian
Do you remember with me?

Gimana kabar lo?
Ah.. bodoh banget sih gua nanyain hal itu ke lo. Udah pasti lah lo baik-baik aja, kan lo punya banyak orang yang sayang dan peduli sama lo. Gak kayak gua! Yang sendirian. Bener-bener sendiri dan gak ada yang peduli.

Gua cuma mau cerita sedikit sama lo. Gua abis dipukulin sama orang egois itu lagi, entah udah yang ke berapa kalinya ini. Gak ada puasnya dia bikin gua berulang kali masuk rumah sakit. Bahkan beberapa operasi kecil juga gua lakuin, buat pemulihan luka-luka gua. Sadis banget emang tuh orang.

Haha, emang penuh komedi hidup gua ini..

Masalah hadiah yang gua kirimin gimana?
Lo suka? Agak sedikit mengejutkan, bukan?

Jangan banyak mikir! Dan gak perlu khawatir!
Karena lo bakalan sering ketemu sama gua nantinya. Selamat bertemu di hari-hari berikutnya yang masih jadi misteri pastinya.

Ngga bosen-bosennya gua buat ngajak lo bermain sama luka dan kecewa.

Let's play with pain Argalian.

***

Tak cukup sekali, Arga berulang kali membaca surat misterius tersebut, sembari berusaha untuk memahami maksud tertulis yang ingin penulis rahasia itu sampaikan di sana.

Arga mendudukkan diri di sofa, guna untuk menenangkan diri. Namun tiba-tiba Arga teringat akan kejadian beberapa hari yang lalu, di saat dirinya mendapat penyerangan. Ucapan dari pelaku yang menyerang dirinya itu berputar ulang di pikirannya. Di bagian dimana orang tersebut menyatakan kesetaraan posisi antara dirinya dan Arga. "Dia yang bilang kalau posisi kita sama. So, apapun yang gua rasain, lo juga harusnya bisa ngerasain kan?"

"Dia? Ada kaitannya sama gua? Dia siapa? Dan ada hubungan apa sama gua?" monolog Arga.

"ARGH! APA YANG DIMAKSUD DIA?! DIA ITU SIAPA?!" Arga mengacak kasar rambutnya. Entah apa masalah yang disebabkan oleh Arga, sampai-sampai ia terus di usik oleh si pelaku ini.

Beberapa menit berlalu, otak Arga perlahan menangkap semua jawaban teka-teki yang diberikan oleh sang pelaku, "Tunggu dulu...." Arga segera mengambil foto-foto tersebut, kemudian menelitinya, "Pukulan? Darah? Operasi?"

LAVANOLIO : The Leader of RoyalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang