05. Special Gift untuk Argalian

177 84 89
                                    

niat hati sih ingin up tiap hari
tapi ya, gitu deh

seperti biasa, tinggalkan jejak kalian
happy reading kawan...

° ° ۝ ° °

JAM dinding menunjukkan pukul 03.45 WIB. Memperlihatkan Arga yang tengah mempersiapkan buku-buku pelajaran untuk hari ini, dengan badan yang sudah terbalut dengan seragam sekolah.

"Arga?" panggil Airin yang memasuki kamar Arga.

"Iya, Bunda," jawab Arga.

"Kamu sudah bangun? Bunda kira kamu masih tidur, soalnya dari pagi gak ada suara sama sekali dari kamu."

Arga hanya tersenyum sebagai jawaban.

"Apa semalam kamu tidur nyenyak?"

"Iya, Bunda," jawab Arga tanpa menghilangkan senyum di wajahnya.

"Kamu pakai..."

"Arga gak pakai obat tidur kok, Bunda. Hujan kemarin yang bikin Arga bisa tidur nyenyak," jelas Arga.

"Oh, syukurlah. Setelah ini kamu turun ke bawah. Bunda mau siapin sarapan dulu ya."

Airin berbalik, berniat meninggalkan kamar Arga. Namun pergerakannya terhenti, karena ucapan Arga, "Bunda bakalan selalu ada di samping Arga kan? Gak akan ninggalin Arga kan, ya?"

"Kamu bicara apa sayang? Sini duduk di samping Bunda," ujar Airin sembari menuntun Arga untuk duduk di sofa.

"Bunda gak bakalan ninggalin Arga kan? Jangan pernah tinggalin Arga, ya? Arga gak punya siapa-siapa lagi selain Bunda dan The Royal," lirih Arga.

"Semua yang hidup pasti bakalan tiada. Kita gak bisa menghindari itu semua. Arga gak perlu merasa sendiri. Karena Arga punya Bunda, Papa, Tuhan, Haga, The Royal. Dan... Arga bakalan tetap bisa ngerasain kehadiran Bunda kok, walau nanti Bunda udah gak sama Arga lagi," tutur Airin.

"Bunda! Jangan bilang kek gitu, Arga gak suka. Arga mau Bunda selalu ada di samping Arga dan kalau pun Bunda pergi... Bunda juga harus bawa Arga."

Airin tertawa kecil dan kemudian mencium kening Arga. "Bunda sayang sama Arga."

"Arga juga sayang sama Bunda," ujar Arga sembari memeluk erat Airin.

Adegan emosional mereka pun harus terhenti karena suara teriakan yang melengking dari Mba Manda, "NYONYA! WHERE ARE YOU?!"

"DI SINI, MBA," ucap Airin yang ikut-ikutan teriak.

"DIMANA NYONYA?" tanya Mba Manda yang masih teriak-teriak juga.

"DI SINI! DI KAMAR ARGA!"

"DI KAMAR MAS ARGA? OKE-OKE, I'M COMING NYONYA!" teriak Mba Manda. Kemudian langsung melesat ke kamar Arga.

"Kelewatan, Mba," peringat Airin, karena melihat Mba Manda yang kelabasan.

"Oh di sini. Maaf Nyonya, saking semangatnya, sampai kelabasan saya," tutur Mba Manda malu-malu, saat ini ia tengah merapikan rambutnya. Mau nyari perhatian Arga itu pasti.

"Kenapa panggil Bunda, Mba?" tanya Arga.

Namun Mba Manda hanya cengar-cengir sambil menatap malu-malu ke Arga.

Wajah Mba Manda saat ini benar-benar terlihat mengerikan di pandangan Arga. Pipi merah, dan tangan yang tengah menggulung-gulung rambutnya. Arga pun memundurkan badannya sembari memegang lengan Airin, "Bunda, Arga takut. Manusia itu kenapa?"

LAVANOLIO : The Leader of RoyalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang